Monday, April 27, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 27 - Karena Sedang Hujan

Raja Laut lumayan kaget saat melihat saitama tetap berdiri seolah tak terjadi apa-apa setelah ia menghantam kepalanya.

"Kau... Hebat juga kau masih bisa bertahan setelah menerima pukulan di kepala. Dibanding sampah-sampah yang muncul sebelumnya, sepertinya kau berbeda..."

"Pukulanmu saja yang terlalu lemah..." ucap Saitama.

Masih di gedung pengungsian, para warga terus menonton.

"Hei, ada lagi orang yang datang..."
"Apa dia itu Hero?"
"Pengendara Tanpa SIM sudah kalah..."
"Siapa dia itu?"

"Kepala botak... Kurasa aku pernah melihatnya di daftar Hero..."
"Dia itu kelas C, kan?"

"Ya! Aku ingat, dia itu Hero kelas C ranking 2, dan kalau tidak salah ada rumor tentangnya.."
"Tapi bagaimana pun kurasa situasi kita tetap sama..."

"Tapi baru saja, kelihatannya dia berhasil menahan pukulan tepat di kepalanya?"
"Pasti cuma kelihatannya saja, mana mungkin bisa bertahan setelah dipukul monter seperti itu?"

Sunday, April 26, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 26 - Bersinar dalam Luka

Air liur Raja Laut benar-benar membuat tubuh Genos berantakan. Tubuh besinya meleleh dan kini tak hanya tangan kiri, tangan kanannya pun terlepas dari tubuhnya. Dan dalam kondisi tubuh yang sangat parah itu, Raja Laut mencengkram rambutnya dan kemudian menghantamkannya ke tembok.

"Kalau saja kau sendiri kau pasti bisa menghindari air liurku.." ucap Raja Laut. "Tapi siapa sangka kau akan mengorbankan dirimu sendiri hanya untuk menolong bocah? Aku sendiri tak menyangkanya.."

"Kau memang makhluk yang bodoh... Tapi aku terkejut kau bisa melukaiku, meskipun sekarang lukanya sudah sembuh sih... Sekarang, matilah kau..."

"Serangan kedilan!!!!"

Seseorang melempar sepeda ke tubuh Raja Laut.

Saturday, April 25, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 25 - Secerca Harapan

Pahlawan yang sudah ditunggu-tunggu sedang dalam perjalanan. Tak peduli meski hujan mengguyur, genangan air memperlambat putaran roda sepedanya, ia terus mengayuh, sampai akhirnya tibalah ia di Kota J.

"Ini pengendaran tanpa SIM, aku sudah sampai di Kota J!!"

Hero itu, pahlawan tanpa SIM menghubungi pusat dengan ponsel lipat. "Apa!? Gedung pengungsian!? Pesan SOS itu datangnya dari gedung pengungsian darurat!?"

Pengendara tanpa SIM mempercepat laju sepedanya dengan mengangkat pantatnya, "Mode berkendara tanpa menduduki sadel!! Auman keadilan!! Berkendara bagai angin!!!"

Saking inginnya cepat sampai, pengendara tanpa SIM sampai tak sadar kalau ponselnya tadi terjatuh di jalan, dan komunikasinya dengan pusat belum diputus.

Saitama yang kebetulan lewat mengambil ponsel tersebut. "Oh, aku menemukan ponsel... Hm? Ada yang bicara?"

"Hei!! Apa kau mendengarku, Pengendara tanpa SIM!?"

Pusat terus menghubungi, tak tahu kalau ponselnya sudah jatuh dan dipungut oleh Saitama. "Pengendara tanpa SIM, kau tak mungkin bisa mengalahkannya!! Aku tahu kau itu Hero ranking 1 di kelas C, tapi Hero kelas S saja berhasil dikalahkan!! Musuh berada jauh di atas kemampuanmu!! Kami akan meminta pasukan khusus untuk menanganinya!!"

"Apa barusan kau bilang Hero kelas S sudah dikalahkan?" tanya Saitama.

"Eh!? Siapa kau?" pusat baru sadar kalau yang memegang ponsel itu saat ini bukan lagi pengendara Tanpa SIM. "Ke mana Pengendara Tanpa SIM!?"

Friday, April 24, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 24 - Raja Laut

Monster-monster laut yang kecil sudah dihabisi oleh Stinger seorang diri, namun satu yang masih tersisa yaitu pemimpin mereka, monster yang menyebut dirinya sebagai Raja Laut benar-benar berada pada level yang berbeda. Kekuatannya cukup untuk menghabisi Stinger dengan satu serangan, satu cengkraman kecil. Tubuh Stinger lalu dibuang begitu saja di tengah jalan.

"Ini peringatan evakuasi darurat!! Tingkat bencana yang diakibatkan oleh Monster Laut telah meningkat dari Harimau ke Level Iblis!! Para penduduk Kota J harap segera melakukan evakuasi secepat mungkin!! Sebisa mungkin jauhi area laut supaya tidak bertemu dengan mereka!!"

Thursday, April 23, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 23.5 - Penjara

Sebuah penjara khusus penjahat-penjahat berbahaya dengan tingkat keamanan yang sangat tinggi, seorang penjahat kelas kakap baru saja dikirim ke sana.

"Sulit dipercaya, Hero Kelas C yang baru saja memulai debutnya bisa menangkap pembunuh yang merepotkan seperti dia..."

Para petugas sedang membicarakan penjahat yang baru saja dikirim ke sana itu, Sonic si Kecepatan Suara.

"Kudengar dia tetap merepotkan saat sudah ditahan. Kalau menggunakan borgol biasa, dia pasti akan melepaskan diri dalam waktu sekejap. Kalau dikurung di penjara dengan tahanan lainnya, ia akan menghabisi mereka semua."

"Yah, tapi saat ini dia ditahan menggunakan alat khusus yang dikembangkan oleh Asosiasi Hero, dan penjara ini juga bukan penjara biasa yang bisa ia tembus begitu saja..."

Dua petugas yang membawa Sonic akhirnya tiba di depan sebuah gerbang cell khusus. "Kita sudah sampai. Inilah cell barumu, Sonic si Kecepatan Suara..."

Penjara Tertutup yang Bau, fasilitas penahanan yang dibangun khusus untuk penjahat-penjahat yang terlalu merepotkan untuk penjara biasa.
thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 23 - Ancaman Dari Dasar Laut

Monster raksasa yang berjalan menggunakan dua kaki dengan tubuh bagian atas berupa gurita menjijikan keluar dari laut dan masuk ke perkotaan, melewati jalan raya dan membuat orang-orang ketakutan, "Gyaaah!!!"

Level Bencana: Serigala

"Kalau kalian tak mau dimusnahkan, dengarkan aku baik-baik, manusia!!" ucap monster itu sambil terus berjalan maju. "Aku adalah pembawa pesan dari dasar laut!! Kami adalah Bangsa Monster Laut!! Kami ingin kalian menyerahkan wilayah daratan pada kami!! Lalu kalian para manusia hiduplah sebagai bu... Gyaaaah!!!!!"

Monster itu tak sengaja berpapasan dengan Saitama yang langsung memukulnya sampai hancur. Satu pukulan dan tubuhnya benar-benar hancur berantakan.

Kekuatan Saitama mulai menjadi pembicaraan di berbagai kota. Orang-orang mendengar simpang siur tentangnya, dan sebagian besar dari mereka tentu saja menganggap itu sebagai omong kosong belaka. Bagaimana bisa manusia biasa yang cuma Hero Kelas C menghancurkan sebuah meteor?

"Hei, kudengar ada Hero Kelas C yang sangat kuat.."
"Hero Kelas C? Hahaha..."
"Aku juga mendengarnya, siapa namanya kalau tidak salah, hmm..."
"Lupakan namanya, yang pasti dia itu kuat sekali.."
"Ya, terlalu kuat..."

"Kudengar dia mengakhiri semua musuhnya dengan satu pukulan.."
"Kedengarannya cuma omong kosong.."
"Pasti itu cuma lelucon, aku pernah bertemu Hero Kelas A sekali.."
"Hei, jangan merusak bayanganku tentang Hero.."

"Dan orang itu mampu menghancurkan meteor? Jangan bercanda.."
"Aku bertaruh dia pasti selalu mencari musuh yang lemah supaya dianggap kuat.."
"Yah, jujur saja menurutku para Hero itu tak bisa diandalkan..."

Wednesday, April 22, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 22 - Suara

Tiga hari setelah insiden meteor yang menimpa Kota Z, berita di televisi masih tetap menyiarkannya. "Kota Z mampu bertahan dari kehancuran penuh oleh serangan meteor. Namun, dampak dari serpihan meteor meninggalkan kerusakan yang cukup parah..."

"Saat Asosiasi Hero mendeteksi meteor itu, harusnya mereka tidak meminta tolong padaku, tapi minta tolong pada Anda.." ucap Genos. "Dengan bantuan dari Metal Knight, kehancurannya pasti dapat ditekan seminim mungkin.."

"Bukannya kau sendiri yang bilang kalau Metal Knight itu tipe orang yang egois? Lagi pula bekerja sama itu bukan tipeku, berhentilah menyesalinya, Genos.."

"Kupikir kehancurannya sudah dibuat seminimum mungkin..." ucap Saitama. "Maksudku, tak ada seorang pun penduduk yang meninggal, kan?"

"Guru benar..." pikir Genos. "Dengan pukulan itu, meteornya kehilangan sebagian besar kekuatannya. Kalau itu tidak dilakukan, bahkan tempat pengungsian pun akan ikut lenyap oleh daya hancurnya..."

"Ini bukan kejaiban, harusnya Guru dianggap sebagai pahlawan legendaris karena telah melakukan hal seperti itu. Tapi, Guru tidak menyadarinya... Saat ini, masyarakat justru menganggapnya sebagai penjahat yang sudah menciptakan kehancuran bagi Kota Z..."

"Kurasa sebaiknya aku tak memberitahukannya soal ini.." pikir Genos. "Setelah waktu berlalu dan Kota Z kembali pulih, kemarahan orang-orang pasti akan mereda.."

Tuesday, April 21, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 21 - Meteor

Dari ranking terendah, akhirnya peringkat Saitama meningkat. Genos melihat datanya di internet menggunakan laptopnya kemudian memberitahukannya pada Saitama, "Saitama-sensei, ranking anda meningkat dari ranking terendah yaitu 388 ke ranking 342..."

"Yah, akhirnya naik juga..." ucap Saitama sambil baca koran. "Kau sendiri bagaimana, Genos? Apa rankingmu sudah meningkat?"

"Tidak, masih belum... Berdasarkan kemampuan, rankingku masih yang paling rendah di Kelas S, yaitu ranking 17. Tapi berdasarkan polling menurut kepopuleran, aku berada di ranking 6."

"!!!!"

Saitama langsung menyemburkan minumannya saat mendengar kalau popularitas Genos berada di ranking 6, padahal dia juga sama-sama pendatang baru sepertinya.

Saitama kaget, "Bagaimana bisa!?"

Genos kemudian membaca satu per satu komentar di web itu yang memujinya :

"Banyak yang bisa diharapkan dari si jenius 19 pendatang baru Kelas S"
"Dia tampan sekali"
"Cara dia menolak wartawan untuk memawancarainya benar-benar keren"
"Dia adalah pangeran cyborg"
"Di balik ekspresi tajamnya, kurasa tersimpan jiwa lembut seorang hero"

"Begitulah, dan masih banyak lagi tertulis di sini.." ucap Genos.
"Kau itu tak tahu malu ya?" ucap Saitama.

"Komentar-komentar ini hanya berasal dari gambaran sekilas mereka tentangku, aku tak tahu harus bagaimana menghadapi orang yang terlalu memandang tinggi diriku..."

"Begitu ya..."

Kebalikannya Saitama malah dipandang rendah.

"Dunia terlalu berharap lebih padaku, padahal melihat Guru menggunakan kekuatan maksimal saja aku belum pernah..."

"Perasaanku kok buruk ya soal ini..."

Monday, April 20, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 20 - Rumor

Dua orang pria berkunjung ke Kota Z, kota tempat tinggal Saitama. Yang satu pria yang mengenakan jaket baseball, sementara satunya lagi pria berjas ala bangsawan.

"Jadi Kota Z itu ini ya..."
"Ayo segera memulai penyelidikannya."

"Kota Z adalah kota yang besar. Tapi di daerah pinggiran di Timur, ada sebuah area yang sudah ditinggalkan. Sejak beberapa tahun yang lalu, jumlah kemunculan monster misterius di sana meningkat drastis, sehingga membuat para penduduknya bermigrasi secara besar-besaran ke pusat kota. Akibatnya area yang ditinggalkan menjadi kota hantu.."

Sunday, April 19, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 19 - Tak Ada Waktu Untuk Ini

Lima hari telah berlalu semenjak Saitama sebagai super hero. Sejak saat itu, belum pernah terjadi tindak kejahatan apa pun. Tak ada hal khusus yang bisa ia lakukan, jadi Saitama menghabiskan waktu liburnya seperti biasanya. Baring-baring di kost, baca komik lucu, "Hahaha..."

Sampai kemudian Genos berkunjung ke rumahnya, seperti biasa, namun dengan barang bawaan yang tidak biasa. Genos datang sambil menggandong ransel yang ukurannya lebih besar dari meja di depan Saitama.

"Ransel besar yang dibawanya itu... Ini cuma imajinasiku saja, kan?" pikir Saitama.

Mulai cemas.

Bruakk!! Genos menjatuhkan ranselnya sampai-sampai lantai berguncang.
"Apa tak apa kalau aku tinggal di sini?"
"Ya... Enak saja!!"

Dalam hati, Saitama, "Nih anak serius nggak sih?"

Genos lalu menaruh setumpuk uang di hadapan Saitama, "Aku akan membayar uang sewanya."

Saitama pun langsung luluh, "Sudah ingat bawa sikat gigi sendiri?"

Saturday, April 18, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 18 - Membangun Dasar

Genos menggunakan sensor mata cyborgnya dan akhirnya ia menemukan Saitama yang sedang berlali kencang di bawah, "Ketemu!!"

Genos mendarat di depan Saitama lalu bersiap untuk menembakan laser api dari tembakan-tembakan yang sama seperti tadi, hanya saja bukannya menggunakan tangan kiri kali ini ia menggunakan kedua tangannya.

BOOOOMM!!!! Dua tangan menciptakan tembakan dengan ledakan yang berkali-kali lipat lebih besar dari yang sebelumnya. Dengan itu Saitama tak akan bisa lolos, setidaknya itulah yang Genos pikirkan.

Friday, April 17, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 17 - Latih Tanding

Genos membuka internet dan mengecek ranking mereka dengan ponselnya. "Di Website Resmi Super Hero, ranking kita tercatat sebagai kelas C dan S. Untuk saat ini, nama kita masih Genos dan Saitama, namun setelah aktif bertugas kelihatannya mereka akan memberi kita nama Super Hero..."

"Nama Super Hero? Apa itu?"

"Mereka akan menamai kita berdasarkan karakteristik kita. Misalnya, mereka akan menamaikan Cyborg Pirang..."

"Hei, bukankah itu artinya aku akan dinamai Botak Berjubah?"

"Yah, nama tidak terlalu penting sih." ucap Genos.

Thursday, April 16, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 16 - Lulus Ujian

Saitama dan Genos pergi ke Pusat Sertifikasi Ujian Super Hero Resmi Keenam. Saitama menjalani tiap tes fisik yang diberikan dengan hasil yang sangat cemerlang.

"Berikutnya, squat jump kiri kanan selama 30 detik!!"
Saitama lompat jongkok kiri kanan dengan begitu cepatnya sampai-sampai lantainya retak.

"Berikutnya, lari 1500 meter!!"
Saitama sampai di garis finish bahkan sebelum panitianya memasang tali finishnya dengan benar.

"Angkat beban!!"
Saitama mengangkat beban yang puluhan kali lebih berat dari tubuhnya.

"Lompat tinggi!!"
Saking tingginya kepala Saitama sampai menancap di langit-langit gedung.

Melihat aksi Saitama, peserta lain yang semula melihatnya dengan sebelah mata jadi malah merasa minder. "S-Sepertinya aku mau menyerah saja..."

Wednesday, April 15, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 15 - Kerja dan Hobi

Sonic si Ninja bergerak dengan kecepatan yang seperti biasa luar biasa. Yang awalnya dari depan Saitama, ia melesat cepat ke pohon yang ada di belakang Saitama, lalu melesat lagi ke depan samping, melesat ke pohon, kanan, kiri, makin lama makin cepat hingga seolah ada banyak lesatan.

"Bagaimana!? Apa kau bisa melihatku!? Bisakah kau mengikuti pergerakanku dengan kecepatan ini!?" Sonic begitu yakin dengan kemampuannya, dan akhirnya melesat ke arah Saitama untuk menyerangnya, namun...

"Hei... Boleh aku pulang sekarang?" Saitama dengan cepat menoleh ke arah Sonic seolah ia sudah memprediksikan kalau akan diserang dari sana..

"Orang ini!?" Sonic kaget, namun tanggung untuk berhenti jadi ia tetap melancarkan serangan, "Tendangan Pisau Angin!!!!"

"Skakmat..." Saitama meninju anu Sonic yang terbuka lebar saat bersiap untuk menendang. Untung saja pria botak itu menahan dirinya sehingga pukulannya tidak terlalu berbahaya, bisa-bisa masa depan Sonic lenyap...

"Ah maaf, aku tak bermaksud untuk menyakitimu, aku bermaksud untuk berhenti tepat sebelum mengenainya tapi kau sendiri yang bergerak mendekati tanganku jadi akhirnya kena sedikit..."

"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"

Tuesday, April 14, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 14 - Tidak Kenal

Saitama berkeluyuran di tengah hutan, jalan-jalan untuk mencari kelompok yang sudah merusak reputasi pria botak itu.

"Kudengar mereka pergi ke arah sini, tapi kurasa akan sulit untuk mencarinya di tengah hutan, lebih baik aku pulang saja..."

"Ah..."

Baru saja berniat pulang Saitama malah berpapasan dengan pemimpinnya, si Kepala Palu.
"Akhirnya ketemu satu..."

"Ada apa denganmu? Apa kau mau bergabung dengan Kelompok Paradise?" tanya Si Kepala Palu.

"Uh... Bukan, aku adalah super hero karena hobi, aku kemari untuk menghajar kelompok kalian karena alasan pribadi, jadi katakan padaku di mana anggotamu yang la..."

"MATI KAU!!!!!!"

Tanpa basa basi Si Kepala Palu langsung menghantam Saitama keras-keras tepat di wajahnya.

"Huh, aku harus segera pergi dari sini..." ucap Si Kepala Palu. Ia berpikir kalau pukulannya tadi sudah cukup, namun yang terjadi si botak Saitama tak terluka sama sekali.

"Hah!? Barusan aku memukulnya tepat di wajah, kan!? Bagaimana bisa dia tetap berdiri seolah tak terjadi apa-apa!?" pikir Si Kepala Palu kaget.

"Ya ampun, aku benar-benar kecewa, padahal ekspektasiku tinggi soal seragam tempur itu.." ucap Saitama, "Jadi pakaian yang desainnya jelek ini hanya bisa memberi kekuatan segitu?"

Monday, April 13, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 13 - Kecepatan

Sonic, pria ninja berkecepatan kilat menghadang jalan Kelompok Paradise.

Di jalan sempit pegunungan menuju kediaman Si Kaya Monier, Sonic yang hanya seorang diri bertarung melawan kelompok yang terdiri dari puluhan pria berseragam super itu. Kekuatan dari seragam yang mereka kenakan tak ada apa-apanya dibanding kecepatan Sonic.

Secepat kilat, Sonic melesat secepat kilat, menerobos barisan musuh dan membantai satu per satu dari mereka. Darah mengalir deras dari tiap leher yang ditebas olehnya.

Gerakannya begitu cepat sampai-sampai tak terlihat. Belum sempat pria botak itu menyerang, terlebih dahulu kepalanya sudah ditebas hingga terbelah menjadi tiga bagian.

Mereka semua dibantai, kelompok yang berada di bawah pimpinan Si kepala Palu itu dibunuh satu per satu secara mengerikan.

"A-Apa ini!? Apa yang sebenarnya terjadi!?"

Bahkan anggota yang berdiri di depannya pun dibuat tewas, belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya, kepalanya terlebih dahulu ditebas hingga terlepas dari kepalanya.

"Kenapa tiba-tiba semua orang...."

Bats, dan begitulah, lehernya ditebas sampai kepalanya putus.

Sunday, April 12, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 12 - Kelompok Paradise

Seorang pria berteriak di tengah keramaian jalan raya pusat kota, "Kenapa kita harus bekerja!? Kenapa kita harus membayar makanan!?"

"Kenapa kita tak saling berbagi saja!? Apanya yang bebas dari dunia ini!? Kita semua adalah budak kerja, kan!? Yang kaya tambah gendut, yang miskin mati!! Apakah kerja itu untuk kesenangan!? Tidak!! Senang apanya!?"

"Jelas sekali kerja itu tak menyenangkan!! Itulah kenapa, aku, si kepala palu akan mengubah dunia ini menjadi dunia di mana hanya yang memang mau bekerja bisa bekerja, sisanya akan mendapat jaminan keuangan penuh!! Kita akan menciptakan dunia yang selama ini kalian impikan!! "

"Kami adalah Kelompok Paradise dan akulah pemimpinnya, Si Kepala Palu!!"

Kelompok Paradise, sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang botak sedang melakukan semacam aksi demo. Namun, di antara ramainya orang yang berlalu lalang di tempat itu, tak ada seorang pun yang peduli.

"Boss, tak ada yang mendengarmu.."
"Apa!?"

"Bu lihat ada orang-orang botak..."
"Jangan pedulikan mereka..."

Dikacangin seperti itu membuat boss mereka, Si Kepala Palu jadi kesal. "Sial... Dasar orang-orang kaya..."

"Ayo!! Kita akan buat mereka mengerti dengan menghancurkan bangunan orang terkaya di kota ini, Si Kaya Monier!! Rumah super mewahnya adalah simbol ketidakadilan!!"

"Baik, Boss!!"

Saturday, April 11, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 11 - Kunci Kekuatannya

Genos berada di antara mereka berdua, Saitama dan monster yang sudah membuat tubuhnya berantakan. Saitama hendak memberitahukan rahasia kekuatannya namun benarkah ini saat yang tepat?

"Ini berbahaya!!" ucap Genos dalam hati, "Haruskah aku menghentikannya!? Apa tak masalah kalau memberitahukan hal seperti itu pada orang-orang seperti ini!?"


"Baik, ini dia... Faktor penentu dari keberhasilan rencana latihan berat ini adalah bisa atau tidaknya kau melakukannya sampai akhir..."

"Latihan!?" pikir ilmuan Rumah Evolusi, "Jadi tak ada peningkatan kekuatan menggunakan mesin, modifikasi genetik, meditasi rahasia... Hanya latihan!?"

"Latihan macam apa yang dia jalani!?" Badak Asura bertanya-tanya.


"Ini adalah bagian yang penting, Genos, kau harus terus memaksa dirimu tak peduli apa pun yang terjadi. Aku bisa menjadi sekuat ini hanya dalam waktu tiga tahun dengan latihan ini, 100 kali push-up, 100 sit-up, 100 squat, dan lari 10 km, setiap hari!!!"

Friday, April 10, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 10 - Seni Modern

Saitama dan Genos telah masuk ke markas bawah tanah Rumah Evolusi. Ruangannya tampak modern, tembok baja dan pipa-pipa besi menghiasi terowongan panjang yang harus mereka lewati.


"Wow, mereka membangun terowongan yang besar di bawah tanah, aku jadi bersemangat..."

"Aku merasakan hawa kehidupan di arah sana..." ucap Genos. "Tapi sinyal mereka sama persis, para klon? Guru! Dua dari mereka bergerak ke mari!!"

Ternyata bukan cuma klon, yang muncul dari terowongan itu adalah si Badak Asura, ia melesat sambil membawa ilmuan di cengkraman tangan kanannya.


"Oh, jadi mereka, ya? Yang mana yang kau mau aku kalahkan?" tanya Badak Asura.
"Ukh... Yang sebelah kanan..."

"Berarti yang sebelah kiri tak dibutuhkan kan?"

Badak Asura langsung menyerang Genos, menghantamkan tubuhnya ke tembok dengan hempasan tangan kirinya.


"Genos!?"

Genos pun tertancap ke tembok dalam posisi yang tidak terlalu keren.
"Eh? Genos... Hei..."


Badak Asura berdiri di sebelah Saitama, "Namaku Badak Asura, ada ruangan khusus yang dibuat untuk bertarung, ayo kita bertarung di sebelah sana..."

"Kau... Kau akan membayarnya karena sudah membuat Genos jadi seperti seni modern!! Oke tunjukkan jalannya padaku!!"


Akhirnya mereka berdua pun pergi menuju ruangan yang dimaksud, sebuah ruangan luas yang sangat cocok untuk saling mengeluarkan kemampuan bertarung masing-masing.

Thursday, April 9, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 9 - Rumah Evolusi

Dulu, ada seorang ilmuan muda yang jenius. Dengan kecerdasannya yang luar biasa itu, ia telah memberikan banyak kontribusi terhadap dunia. Hingga pada suatu ketika, keyakinannya terhadap dunia ini hilang.

Orang-orang terus memuji kejeniusannya, namun tak ada seorang pun yang mendukungnya ketika ia membeberkan ide yang sebenarnya sudah ia pendam sejak dari dulu, yaitu untuk melakukan evolusi buatan terhadap manusia.


Bisa melakukan evolusi terhadap manusia hingga sampai ke titik terkuat mereka adalah mimpinya, namun tak ada seorang pun yang mau membantunya mewujudkan ide tersebut.

"Dasar monyet-monyet bodoh!!!" teriak ilmuan itu sambil menggeprak meja kerjanya. "Bertingkah seolah aku ini aneh, mereka bilang ideku berbahaya!? Omong kosong!! Apa mereka pikir selama ini manusia bisa berkembang tanpa melalui sesuatu yang berbahaya!?"


"Mahluk rendah yang berpikir kalau evolusi tak diperlukan lagi tak berhak untuk terus berkembang biak!! Kalau memang tak ada yang mendukungku maka aku akan melakukannya sendiri!!"

Sejak kecil, ia sudah ragu dengan potensi manusia yang katanya tak terbatas. Dan secara perlahan, orang-orang di sekitarnya jadi terasa seperti makhluk primitif baginya. Rasanya sulit untuk hidup di sekitar makhluk-makhluk seperti itu.


Saat usianya 15 tahun, Ia berencana untuk membuat manusia berevolusi jauh sehingga ia bisa hidup di dalam dunia yang nyaman baginya. Pada usianya yang ke-70 tahun, ia memulai rencananya.

Pertama-tama, ia menciptakan ramuan untuk membuatnya kembali muda. Kemudian, ia mengklon dirinya sendiri hingga jumlahnya banyak.


Bersama-sama dengan klonnya itu, dia melakukan berbagai macam percobaan dengan binatang sebelum akhirnya menggunakan manusia.

Ia menyebut laboratoriumnya sebagai Rumah Evolusi dan menciptakan berbagai macam spesies baru yang hebat dari percobaannya.

Wednesday, April 8, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 8 - Maksudmu Orang yang Ini?

Sesosok cyborg gorila bertubuh kekar muncul dan berhadapan dengan Genos. Namun tujuan aslinya adalah untuk menyerang Saitama.

"Kau bukan target kami.." ucap cyborg itu ke Genos.


Genos melihat cyborg itu, kemudian sesuatu terlintas dalam benaknya, "Cyborg... Jangan-jangan..."

"Menyingkir dari hadapanku!!!" Cyborg gorila itu langsung menghantam Genos degan tangan besarnya, berharap pria itu terpental jauh namun Genos malah menahannya, membuatnya hanya bergeser beberapa centi saja.


"Ada beberapa hal yang mau kutanyakan..." ucap Genos ke cyborg itu.

Tuesday, April 7, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 7 - Penggerebekan Misterius

Beberapa hari setelah kejadian melawan wanita nyamuk itu, Genos si pemuda cyborg benar-benar berkunjung ke tempat tinggal si botak Saitama.

Genos berdiri di depan pintu rumah Saitama sambil memanggil, "Guru!!"


Saitama pun membuka pintu itu, meski dengan wajah malas-malasan dan tampak agak risih. "Kau beneran datang ya... Err.. Siapa tadi namamu?"

"Namaku Genos, Guru Saitama!!"
"Maaf, tapi bisakah kau berhenti memanggilku Guru?"

"Master!!"
"Jangan memanggil Master juga.."

Monday, April 6, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 6 - Saitama

Pria cyborg itu mengarahkan telapak tangannya ke arah wanita nyamuk, kemudian dari sana ia mengeluarkan semacam tembakan laser sambil berkata, "Lenyaplah!"


Bhassttt!!!! Laser besar itu melesat menuju musuh, namun wanita nyamuk itu begitu cepat dan lincah. Ia mampu menghindar dan malah balik menyerang, melesat menerobos cyborg itu dan menusuk tangan kirinya menggunakan tanduk di kepalanya sampai putus.

Wanita nyamuk membawa terbang tangan yang sudah putus itu sambil tersenyum dan berkata, "Heh, selanjutnya apa lagi? Kaki?"

Tapi kemudian ia sadar, "Eh? K-Ke mana kakiku!?"


Wanita nyamuk itu boleh saja mendapatkan tangan kiri si cyborg, namun saat menyerang tadi, tanpa ia sadari kedua kakinya berhasil dibuat putus oleh cyborg itu.

Sunday, April 5, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 5 - Ledakan Gatal

Di kostnya, pahlawan super menjalani hidup selayaknya manusia biasa. Pergi ke dapur, mencari air lalu menyirami tanaman kaktusnya...

"Tak ada tanda-tanda kalau kejahatan di dunia ini berkurang. Dari dulu sampai sekarang kejahatan tetap ada. Sebelum aku menjadi pahlawan atau pun sesudahnya, semua sama saja. Itu berarti, aksiku sebagai pahlawan super tidak ada pengaruhnya untuk dunia ini."

"Tapi aku tak merasa terganggu, bagaimana pun aku menjadi pahlawan super hanya karena hobi. Melawan penjahat atas nama keadilan, aku merasa bersemangat dan puas. Karena itu juga aku jadi mendapat semangat kembali untuk tetap hidup."

"Akan tetapi...."

"Sekarang aku mulai mengalami masalah. Makin hari perasaanku menjadi makin lemah. Perasaanku seperti lumpuh. Aku tak bisa merasakan takut lagi, merasakan senang, merasangat semangat, ataupun marah..."

"Haruskah aku kelihangat sesuatu yang sifatnya dasar bagi manusia sebagai ganti atas kekuatan yang miliki? Sebelumnya tiap kali akan bertarung, perasaanku selalu campur aduk antara takut, panik, marah, namun sekarang hal itu sudah tak ada lagi..."

"Pertarunganku selalu berakhir dengan satu pukulan. Setelahnya aku pulang tanpa luka sama sekali lalu mencuci sarung tanganku. Begitulah caraku menjalani hari.."

"Tak peduli sekuat apa pun musuh yang kulawan, mutan jadi-jadian maupun monster, tak ada greget sedikit pun yang bisa kutemukan. Bagiku monster-monster itu hanya seperti nyamuk, tak ada perasaan sama sekali saat aku menghabisi mereka..."

Plakk!!! ia menaplak nyamuk yang mendarang di punggung telapak tangan satunya.


"Yah, seperti ini, tidak ada rasanya sama sekali..."

Ngiiing... Ternyata tidak kena, nyamuk tadi masih mampu terbang bebas.

Plakk!!! Kali ini ia menaplak dengan kedua telapak tangannya, namun si nyamuk lolos lagi dan mendarat di kepalanya.

Plakkk!!! Ia pun menaplak kepalanya sendiri.

Ngiiing... Si nyamuk masih saja terbang bebas.

"!!!!!"


Yah, ternyata seekor nyamuk memberinya perlawanan yang jauh lebih hebat dibanding monster raksasa. Berbagai serangan ia lancarkan namun tak satu pun berhasil mengenai nyamuk itu.

"Haah... Hah..." pahlawan super sampai kelelahan hanya gara-gara nyamuk. "Sialan kurang ajar!!! Aku membiarkan nyamuknya lolos, dasar nyamuk awas kau!!!!!"

Saturday, April 4, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 4 - Kegelapan Bawah Tanah

Hari yang cerah dan damai tiba-tiba saja berubah saat sebuah tangan mencengkram dan melemparnya dari tempat tidur.

Pagi itu si pahlawan super sedang tidur di kostnya, lalu sebuah tangan tiba-tiba masuk lewat jendela, menarik tubuhnya kemudian melemparnya. Pahlawan super pun terseret, masih dengan mengenakan baju piama.

"Kostku..."


Sementara ia meratapi kostnya yang hancur, mahluk aneh berwarna hitam kembali muncul dan menyerangnya dari belakang.

"!!!"

Pahlawan super menahan serangannya, namun tetap saja tubuhnya terlempar. Pahlawan super terjatuh, dan darah terus menetes dari kepalanya.

Friday, April 3, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 3 - Mahluk Bencana

Di sebuah laboratorium asing, seorang professor akhirnya berhasil menyelesaikan sebuah ramuan penguat super. "Ohohohoho!! Akhirnya jadi juga, ultimate steroid, Biceps Brachii King!!"

Professor kurus itu lalu memberikan ramuan tersebut kepada adiknya, seorang pria bertubuh kekar. "Adikku!! Minumlah ini dan kau akan memperoleh kekuatan yang selama ini kau cari-cari!!"

"Kakak..."


Si adik pun meminumnya. Satu tabung kecil ia habiskan dan tiba-tiba reaksi aneh terjadi pada tubuhnya. "Uuukhh!!!"

Otot-ototnya yang kekar berdenyut-denyut dan membesar, makin kekar dan makin membesar sehingga baju dan celananya robek. "Gaaaaaaahhh!!!!"

Makin membesar, bahkan sampai atap laboratorium itu roboh, tubuhnya terus membesar. Ramuan tadi telah mengubahnya menjadi raksasa.


"W-Whoah!! Atapnya!! Ramuannya efektif sekali!!" ucap si professor, kakaknya. "Dengan ini, kita akan bisa menguasai dunia!! Bersiaplah dunia, si otak dan si otot bersaudara akan datang!!!"

Bagai titan, kini mahluk itu benar-benar tumbuh menjadi raksasa berotot kekar.
"Yah, efektifnya kelewatan sih, dia besar sekali.." ucap professor.


"Aaaa!!" si professor menjerit saat tiba-tiba saja reruntuhan lab mengenai tubuhnya. "Labnya roboh!! Adik, tolong aku!! Aku terjebak di bawah sini!!"

Adiknya pun menggunakan tangan raksasanya untuk mengangkut tubuh kakaknya lalu menaruhnya di pundak.

"Yosh!! Ini hebat sekali!!" ucap si professor. Saat ini ia duduk di pundak adiknya, raksasa itu.
"Aku akan menjadi otaknya dan kau ototnya!! Bersama-sama kita akan memiliki kecerdasan dan kekuatan yang paling hebat di dunia ini!!!"

Thursday, April 2, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 2 - Kepiting dan Mencari Kerja

Dalam pertarungan, tak ada seorang pun yang mampu mengalahkannya. Senjata andalannya adalah tinju, pukulan yang selalu mampu menghabisi musuh-musuhnya dalam sekali serangan. Tak peduli sekuat apa pun musuh yang datang melawan, satu tinjunya selalu mampu mengakhiri riwayat mereka.

Bagaimana bisa ia menjadi sekuat itu?
Semua bermula tiga tahun yang lalu...


"Kyaaaa!!!!" para warga pada lari ketakutan.
"Ada mahluk aneh yang muncul!! Cepat lari!!!"

Wednesday, April 1, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 1 - Satu Pukulan

Suasana kota di pagi yang cerah itu tampak normal seperti biasanya. Matahari menyinari gedung-gedung tinggi serta jalanan tempat mobil dan orang-orang berlalu lalang. Suasana yang begitu damai, sampai tiba-tiba...

BOOOOMBB!!!!

Ledakan yang begitu hebat terjadi. Kurang dari satu detik, puluhan gedung hancur, menjadi puing-puing yang tersebar ke segala penjuru. Gedung-gedung ambruk, jalanan rusak, ledakan itu benar-benar meluluhlantahkan seisi kota.

Kenapa ledakan itu bisa terjadi? Ternyata yang melakukannya adalah sesosok monster bertubuh kekar, gelap dan penuh urat. Dari wujudnya, kelihatannya dia bukan penduduk Bumi. Dari bawah hingga ujung kepala kulitnya halus tanpa rambut, dan ia memiliki sepasang antena di atas matanya.

Mahluk itu menatap dengan tatapan yang tajam. Setelah melakukan ledakan tadi, ternyata dia masih belum juga puas. Ia melompat, melayang di udara lalu mengeluarkan tak kuran dari empat bola peledak dan melemparkannya ke kejauhan.

Ledakan kembali terjadi, empat titik lainnya di kota itu hancur dalam sekali lemparan.

"Tanahnya berguncang, kekacauan dimana!!" lapor seorang reporter yang meliput berita tak jauh dari pusat ledakan. "Ledakan besar dimana-mana!! Seolah semua kota akan...."

BOOOMMB!!! Kssshhhh....

Televisi yang menyiarkan berit tadi tiba-tiba saja mengalami gangguan.

Setelah melihat kondisi itu, seorang anak lelaki botak yang sebelumnya hanya menyaksikan kekacauan di kotanya lewat televisi merasa kalau dia sudah tak bisa berdiam diri lagi.

"Sepertinya sudah waktunya bagiku untuk pergi." ucap anak itu, pahlawan yang akan mengeksekusi kejahatan dengan Keadilan.