Saturday, April 25, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 25 - Secerca Harapan

Pahlawan yang sudah ditunggu-tunggu sedang dalam perjalanan. Tak peduli meski hujan mengguyur, genangan air memperlambat putaran roda sepedanya, ia terus mengayuh, sampai akhirnya tibalah ia di Kota J.

"Ini pengendaran tanpa SIM, aku sudah sampai di Kota J!!"

Hero itu, pahlawan tanpa SIM menghubungi pusat dengan ponsel lipat. "Apa!? Gedung pengungsian!? Pesan SOS itu datangnya dari gedung pengungsian darurat!?"

Pengendara tanpa SIM mempercepat laju sepedanya dengan mengangkat pantatnya, "Mode berkendara tanpa menduduki sadel!! Auman keadilan!! Berkendara bagai angin!!!"

Saking inginnya cepat sampai, pengendara tanpa SIM sampai tak sadar kalau ponselnya tadi terjatuh di jalan, dan komunikasinya dengan pusat belum diputus.

Saitama yang kebetulan lewat mengambil ponsel tersebut. "Oh, aku menemukan ponsel... Hm? Ada yang bicara?"

"Hei!! Apa kau mendengarku, Pengendara tanpa SIM!?"

Pusat terus menghubungi, tak tahu kalau ponselnya sudah jatuh dan dipungut oleh Saitama. "Pengendara tanpa SIM, kau tak mungkin bisa mengalahkannya!! Aku tahu kau itu Hero ranking 1 di kelas C, tapi Hero kelas S saja berhasil dikalahkan!! Musuh berada jauh di atas kemampuanmu!! Kami akan meminta pasukan khusus untuk menanganinya!!"

"Apa barusan kau bilang Hero kelas S sudah dikalahkan?" tanya Saitama.

"Eh!? Siapa kau?" pusat baru sadar kalau yang memegang ponsel itu saat ini bukan lagi pengendara Tanpa SIM. "Ke mana Pengendara Tanpa SIM!?"

Saitama kembali bertanya, "Kalian orang-orang Asosiasi Hero?"
"Ya! Kau sendiri siapa? Aku harus bicara dengan pemilik ponsel ini..."

"Aku Saitama, seorang Hero.." ucap Saitama.
"Saitama? Jadi kau Hero kelas C ranking 2.... Tunggu!! Jangan bilang kalau kau juga mau bertarung!?"

"Kalau kalian tahu di mana posisi musuh, cepat beritahu aku, dan tolong cepat sedikit, aku kehujanan..."

Sebelum bicara lebih jauh, orang dari Asosiasi Hero itu mencari informasi lebih lanjut mengenai Saitama.

"Saitama.. Dia berhasil mematahkan seluruh rekor pada tes fisik dan bekerja sama dengan Hero Kelas S untuk menghancurkan meteor, akan tetapi tidak ada catatan mengenai keberhasilannya dalam kompetisi bela diri atau olah raga di masa lalu. Akibat latar belakangnya yang tidak diketahui, ada rumor yang beredar kalau ia hanyalah penipu..."

"Dalam situasi seperti ini, biasanya aku akan menghentikan Hero kelas C yang hendak melawan monster level iblis, tapi..."

"Baik, segeralah menuju alamat ini..."

Pada akhirnya ia memberitahu Saitama alamat gedung pengungsian tempat mengamuknya Raja Laut. Dalam hati, "Kali ini, kita akan bisa tahu seberapa kuat dia sebenarnya..."

Beep, teleponnya ditutup.


"Ya Tuhan, Jet Nice Guy dibunuh..."
"Tenanglah..." ucap Sneck, "Dia itu cyborg, jadi harusnya dia masih hidup..."

Meski berusaha untuk tenang, Sneck sendiri juga tampak resah, keringat terus mengalir dari wajahnya.

"Kalau menyerang satu-satu seperti dia, maka hasilnya akan jadi seperti itu. Saat hitungan ketiga, ayo kita serang dia sekaligus. Satu, dua, ti---!!"

BAAAAMMM!!!!

Raja Laut menyerang sebelum mereka sempat menyerang. Ketiga Hero itu terlempar, dan dalam posisi melayang, tubuh Sneck kembali diserang dengan hantaman tinju Raja Laut. Satu pukulan, tubuh Sneck terlempar hingga ke sisi terjauh ruangan.

"!!!" orang-orang langsung syok.

"Hei hei... Kenapa tiba-tiba sepi??" ucap Raja Laut.

Saat itulah, Hero kelas S tiba, Genos.

Genos muncul dari lubang di langit-langit yang diciptakan oleh Raja Laut, kemudian melompat ke hadapan monster itu.

"Jadi kau makhluk laut itu ya? Aku akan melenyapkanmu..."

GABAAAAMM!!!!!

Genos melesat dan meninju pipi Raja Laut hingga beberapa taringnya patah dan berhamburan. Tak hanya itu, pukulan Genos juga dilanjutkan dengan ledakan yang cukup kuat untuk melontarkan jauh tubuh Raja Laut hingga menerobos beberapa gedung di kejauahan.

"Apa ini... yang terakhir?"

Genos pun dianggap sebagai dewa penyelamat.
"Oooh!! Keren sekali!!!"
"Kita selamat!!!!"

Dalam hati, Genos, "Mereka pasti benar-benar putus asa..."

Ctasss!!!!! Secepat kilat Raja Laut kembali dan menyerang Genos. Genos lengah, tubuhnya terlempar hingga membentung dinding gedung pengungsian dan tangan kirinya berhasil diputus.

"Tadi kau sudah mengerjaiku, sebagai gantinya akan kubalas berkali-kali lipat.." ucap Raja Laut, yag pipinya masih rusak akibat tinju Genos.


Dalam kondisi yang lumayan parah, Genos mencoba untuk berdiri kembali dan memperingatkan para warga, "Kalau kalian masih sempat berlari, larilah dari gedung ini sekarang juga! Tak ada jaminan kalau aku bisa mengalahkannya, semuanya kaburlah sementara aku membuatnya sibuk.."

Tanpa basa-basi para pengungsi pun langsung berlarian, "La-Lari!!!!!!!"

Tentu saja Raja Laut tak membiarkannya begitu saja. Urat marah makin tampak di wajahnya, "Aku... Tak akan membiarkan kalian kabur!!! Kalian adalah mangsaku!!! Kalian semua!!!"

Raja Laut berjalan mendekati para pengungsi, namun Genos juga tak membiarkannya begitu saja. Dengan satu tangan, ia melesat bagai roket dan kemudian untuk kedua kalinya menghantam kepala Raja Laut, namun kali ini menggunakan kakinya.

Raj laut tak jatuh begitu saja, bersamaan dengan tendangan Genos, monster itu juga melancarkan pukulan tepat di kepala lawannya.

Genos dan Raja Laut saling serang sementara para pengungsi berjuang sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.

Di antara para pengungsi, terlihat seorang gadis kecil yang berlari bersama ayahnya sambil membawa boneka kelinci. Gadis itu kasihan dengan Genos, sambil berlari ia melihat Genos dan berteriak, "Bertahanlah, om!!"

"Diam!! Bocah sepertimu meleleh saja!!"

Raja Laut meludahi gadis itu. Hampir saja, untungnya Genos cepat dan melindungi gadis itu dengan tubuhnya. Gadis itu selamat, punggung Genos yang terkena ludah panas.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments