Tuesday, April 14, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 14 - Tidak Kenal

Saitama berkeluyuran di tengah hutan, jalan-jalan untuk mencari kelompok yang sudah merusak reputasi pria botak itu.

"Kudengar mereka pergi ke arah sini, tapi kurasa akan sulit untuk mencarinya di tengah hutan, lebih baik aku pulang saja..."

"Ah..."

Baru saja berniat pulang Saitama malah berpapasan dengan pemimpinnya, si Kepala Palu.
"Akhirnya ketemu satu..."

"Ada apa denganmu? Apa kau mau bergabung dengan Kelompok Paradise?" tanya Si Kepala Palu.

"Uh... Bukan, aku adalah super hero karena hobi, aku kemari untuk menghajar kelompok kalian karena alasan pribadi, jadi katakan padaku di mana anggotamu yang la..."

"MATI KAU!!!!!!"

Tanpa basa basi Si Kepala Palu langsung menghantam Saitama keras-keras tepat di wajahnya.

"Huh, aku harus segera pergi dari sini..." ucap Si Kepala Palu. Ia berpikir kalau pukulannya tadi sudah cukup, namun yang terjadi si botak Saitama tak terluka sama sekali.

"Hah!? Barusan aku memukulnya tepat di wajah, kan!? Bagaimana bisa dia tetap berdiri seolah tak terjadi apa-apa!?" pikir Si Kepala Palu kaget.

"Ya ampun, aku benar-benar kecewa, padahal ekspektasiku tinggi soal seragam tempur itu.." ucap Saitama, "Jadi pakaian yang desainnya jelek ini hanya bisa memberi kekuatan segitu?"

Merasa kesal, urat marah Si Kepala Palu langsung memenuhi kepalanya. "Apa kau tahu sekeras apa usahaku untuk mendapat seragam ini, hah!? Tahu apa kau soal kemampuan seragam ini!?"

Si Kepala Palu membawa seragamnya ke mode full tempur, dengan itu kekuatannya meningkat drastis, "Kebetulan sekali aku sedang mencari orang untuk mengetes kekuatan maksimum seragam ini!!"

"Serangan kincir angin!!!!" Kepala Palu memutar-mutar kedua tangannya dengan sangat cepat.

"Ah... Itu jurus yang biasa kugunakan saat masih anak-anak..." pikir Saitama. Lalu hanya dengan kedua tangannya, ia langsung menghentikan putaran tangan itu.

"M-Mustahil..."

"Apa jangan-jangan... Si Kepala Palu itu sama sepertiku?" pikir Saitama.

"S-Siapa kau sebenarnya!?"

Jbuakkk!!!! Dengan satu pukulan seragam itu langsung dibuat hancur berantakan hingga hanya tersisa Si Kepala Palu dalam kondisi telanjang.

"T-Tunggu dulu!!! A-Aku hanya tidak mau kerja sama, aku tidak bermaksud untuk..." Si Kepala Palu gemetar ketakutan.

"Jangan lakukan hal jahat lagi, mengerti.." ucap Saitama.
"Eh!? Jadi kau tak mau menghabisiku?"

"Pergilah..."

"Y-Ya!!!" Kepala Palu langsung lari telanjang.

"Huh... kehidupan yang sulit membuatnya jadi seperti itu? Kalau aku salah jalan, bisa-bisa aku berakhir seperti dia.." pikir Saitama.

"Ke mana perginya Si Kepala Palu?" seseorang muncul dan langsung bertanya pada Saitama, Sonic si Ninja. "Kupikir aku sudah menghabisi kalian semua..."

"Hmm... Kalau kau mencarinya, dia pergi ke arah sana, telanjang..." ucap Saitama sambil menunjuk ke tempat ia lari tadi.

Whuss!!! Sebuah kunai melesat ke arahnya, namun dengan mudah ia menangkapnya.
"Apa ini?"

Selanjutnya sebuah pedang mengarah ke matanya, tapi lagi-lagi Saitama mampu menahannya, mencengkram dan bahkan mematahkan pedang itu dengan tangannya.

"Kau sudah salah paham..."

"Salah paham apa!?"
"Aku bukan anggota kelompok Paradise!!"

"Kau pasti bohong!!"
"Tidak tidak!! Lihat aku baik-baik!!"

"Kulihat kau orang botak jadi pasti anggota mereka..."
"Tidak!! Lihat aku!! Ini aku!! Apa kau tak tahu aku ini pahlawan karena hobi yang sudah berkali-kali menyelamatkan dunia!?"

"Tidak, belum pernah dengar..." ucap Sonic.

"Ah.. Jadi begitu..." Saitama frustasi, dirinya yang selama ini berbuat kebajikan ternyata tidak terkenal sama sekali.

"Aku sudah tak peduli lagi kau kelompok mereka atau bukan, tapi kau sudah mematahkan seranganku, dua kali, itu masalah yang serius..." ucap Sonic sambil memasang senyum anehnya.

"Eh?"

"Terlahir di desa ninja, aku sudah melatih teknikku sejak masih anak-anak, tapi kau mampu membaca gerakannya dengan mudah, aku tak akan memaafkanmu..."

"Ngomong apa sih orang ini?" pikir Saitama.

"Tak akan kubiarkan kau menginjak harga diriku tak peduli siapa pun dirimu..."

"Pembohong..." ucap Saitama. "Kau hanya ingin mengetes jurusmu pada, kan, bisa dilihat dari senyum kekanak-kanakanmu itu..."

Di tengah hutan, tempat Si Kepala Palu berada...

"Ma-Maafkan a.... Gyaaaahhh!!!!"

Seseorang menghantam kepalanya sampai ia tak sadarkan diri.

"Meminta ampun setelah mencuri seragam dari Organisasi, kau memang orang yang bodoh..." ucap orang yang memukul tadi, seorang cyborg. Ia bersama rekannya yang juga bukan manusia normal.

"Kami sengaja membiarkanmu mencurinya untuk bisa memperoleh data tempurnya..."

"Harus kita apakah mayatnya?"
"Sudah biarkan saja..."

Mereka pun meninggalkan Si Kepala Palu, yang sekali lagi ternyata hanya pura-pura mati.
"Syukur tulang tengkorakku tebal... Mama, aku akan cari kerja saja..." pikirnya sambil menangis.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments