"Nama aslinya Roronoa Zoro, tapi orang-orang memanggilnya Zoro si Pemburu Bajak Laut. Dia itu seperti anjing buas yang haus darah, mengelilingi lautan untuk berburu harga kepala buronan! Ada yang bilang dia itu iblis berwujud manusia."
"Hmm..."
"Luffy-san, dia itu pemburu bajak laut! Pemburu bajak laut tak akan cocok dengan bajak laut!"
"Yah, aku juga belum memutuskan kalau aku akan mengajaknya bergabung atau tidak. Kalau dia orang yang baik, maka aku akan mengajaknya."
"Dia dikurung karena dia bukan orang baik!!"
"Akhirnya kita sampai di pulau markas Angkatan Laut!!" teriak Luffy setelah ia dan Coby sampai di sebuah pulau tempat markas Angkatan Laut berada.
"Yah, kita berhasil!!"
"Coby, kau hebat!"
"Eh?"
"Kau hebat dalam menentukan jalan.."
"Itu adalah kemampuan minumum yang harus dimiliki kalau mau berlayar.." ucap Coby. "Luffy-san, mengapung asal-asalan di tengah lautan tak akan menjadikanmu bajak laut, kau harus memiliki seorang navigator.."
"Yah, aku akan mencarinya nanti, sekarang ayo kita makan!!"
Mereka pun pergi ke sebuah rumah makan bernama Food Foo.
"Fiuh..." Luffy menghabiskan makanannya.
"Yah, Coby, kurasa kebersamaan kita cuma sampai di sini saja. Kuharap kau bisa bergabung dengan Angkatan Laut dan menjadi pelaut yang hebat."
"Te-Terima kasih, Luffy-san! Aku juga berharap kau menjadi bajak laut yang hebat!" ucap Coby sambil mengusap air matanya, "Yah, meski itu berarti kita akan menjadi musuh..."
"Hei, aku jadi ingat sesuatu, Roronoa Zoro dikurung di dekat sini, kan?"
Gubrak!!!! Saat Luffy menyebut nama Zoro, para pengunjung rumah makan itu langsung bergerak jauh-jauh dari Luffy.
"Luffy-san, jangan menyebut namanya keras-keras begitu.." bisik Coby.
"Hmm?"
"Aku melihat poster kalau Kapten Morgan ada di markas ini.." ucap Coby.
GUBRAKK!! Mendengar nama Kapten Morgan orang-orang makin menjauhi mereka.
"Eeeh!?" Coby kaget.
"Wow.." ucap Luffy.
Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan. "Hahaha! Tadi itu restaurant yang hebat! Aku akan kembali lagi ke sana nanti!" ucap Luffy.
"Orang-orang ketakutan, firasatku jadi buruk soal ini.." ucap Coby. "Aku bisa mengerti kenapa orang-orang takut dengan nama Roronoa Zoro, tapi kenapa mereka juga kaget saat mendengar nama Kapten Angkatan Laut?"
"Siapa yang tahu, mungkin mereka cuma berlebihan saja.." ucap Luffy.
"Mana mungkin begitu!? Aku sedang berpikir serius..."
Akhirnya mereka sampai di pusat pulau, tepat di depan gerbang markas Angkatan Laut. "Kalau dekat gedungnya besar sekali ya!!" ucap Luffy.
"Cepat masuk sana, Coby!"
"Ta-Tapi aku belum mempersiapkan diriku... dan orang-orang tadi... mereka ketakutan saat mendengar nama Kapten..."
"Luffy-san apa yang kau lakukan!?" Coby kaget saat tiba-tiba saja Luffy memanjat dinding markas itu.
"Aku penasaran saja apa bisa melihat si iblis itu dari sini, ya?" Luffy melihat-lihat.
"Kau tak akan menemukannya hanya dengan mengintip dari atas tembok, mungkin dia dikurung di penjara yang paling dalam.."
"Benarkah? Aku bisa melihat seseorang di sebelah sana!!" Luffy turun dan berlari ke sisi tembok lainnya, "Mungkin itu Zoro!"
"Apa!?"
"Itu dia!!" Luffy kembali memanjat dan mengintip lewat sisi tembok itu. Coby ikut mencoba naik untuk mengintip dan...
"!!!" Coby kaget hingga terjatuh.
"Ada apa?" tanya Luffy.
"I-Ikat kepala hitam dan sebuah haramaki! I-Itu benar-benar dia!! Tak salah lagi itu Roronoa Zoro!!" ucap Coby ketakutan. "D-Dia kelihatan sangat berbahaya...!"
"Jadi itu dia? Hmm... aku hanya tinggal memotong talinya saja untuk membebaskan dia." ucap Luffy. Di seberang sana, di tengah-tengah lapangan, tampak seorang lelaki terikat di sebuah tiang kayu.
"Itu namanya bunuh diri!! Kalau kau melakukannya dia akan membunuh kita dan menghancurkan kota ini!!"
"Hei nak..." tiba-tiba saja Zoro memanggil.
"Eh?" Luffy dan Coby kaget.
"Kemarilah dan lepaskan aku, aku sudah berada di sini selama sembilan hari dan aku sudah tak tahan lagi." ucap Zoro sambil tersenyum.
"Hei! Dia tersenyum!" ucap Luffy.
"D-Dia bicara pada kita!!" ucap Coby.
"Aku akan membayarnya, akan kutangkap buronan dengan harga tinggi lalu memberikan uang hadiahnya padamu, kau bisa mempercayai kata-kataku."
"Ja-Jangan melakukannya, Luffy!!" ucap Coby. "Segera setelah melepasnya, dia pasti langsung kabur, aku yakin itu!!!"
"Tidak akan, aku tak akan membiarkannya." ucap Luffy santai.
"Apa?" Zoro kaget.
"D-Dia memang nekat..." dalam hati Coby pasrah.
Kemudian tiba-tiba saja, seseorang menaruh tangga di sebelah Luffy dan Coby. Seorang gadis kecil, yang tiba-tiba saja ikut naik ke atas sana. "Sttt!!!" anak itu meminta Coby dan Luffy untuk diam.
"Eh?"
Gadis itu lalu turun dan mendekati Zoro.
"H-Hei, jangan ke sana!! Itu berbahaya!!" teriak Coby.
"Mau apa kau, hah?" tanya Zoro ke gadis kecil itu.
"Luffy!! Lakukan sesuatu, dia mau dibunuh!!"
"Kenapa tidak lakukan saja sendiri??"
"Menjauhlah dariku!!" bentak Zoro ke anak itu. "Apa kau mau dibunuh, hah!?"
"Aku membuatkanmu nasi kepal, kau pasti lapar, kan?" gadis itu memberi Zoro dua nasi kepal.
"Ini pertama kalinya aku membuat nasi kepal, kuharap kau menyukainya.."
"Aku... Tidak lapar!! Jadi sekarang pergilah dari sini!!"
"Ta-Tapi..."
"Sudah kubilang aku tak mau!! Cepat pergi sana!! Atau aku akan menusukmu sampai mati!!"
"Roronoa Zoro..." seorang lelaki berjas hitam tiba-tiba saja muncul ddengan didampingi oleh beberapa petugas Angkatan Laut. Dari tampangnya saja, bisa diketahui kalau dia adalah orang yang angkuh dan licik.
"Tidak seharusnya kau bermain-main dengan gadis kecil seperti itu, kubilang ayahku loh nanti!" ucap lelaki itu, ia adalah Helmeppo, putra dari kapten Morgan.
"Siapa orang aneh itu?" Luffy bertanya-tanya.
"Dia pasti salah satu petinggi Angkatan Laut, syukurlah dia datang untuk menyelamatkan gadis itu.." ucap Coby.
Zoro tak takut dengan Angkatan Laut, "Hah... rupanya si bocah sialan yang hidup di bawah ketiak ayahnya ya..." ucapnya.
"Kau bilang aku bocah sialan? Orang yang berada dalam posisimu harusnya menjaga baik-baik ucapannya..." ucap Helmeppo.
"Gadis kecil.." Helmeppo mengambil nasi kepal yang gadis itu bawa, "Apa kau membawakan nasi kepal ini untukku? Baik sekali hatimu ya..."
"Hei, kembalikan!!" bentak gadis itu.
"Huekk!!" Helmeppo memuntahkan nasi kepal yang dimakannya. "Menjijikkan!! Rasanya manis!! Ada gula di dalamnya!! Nasi kepal itu harusnya diberi garam, bukan gula!!"
"Ta-Tapi aku suka manis, jadi kupikir kalau diberi gula..."
"Ini sih tidak layak untuk dimakan!!" Helmeppo menginjak-injak nasi kepal yang satunya.
"Kumohon hentikan!! Kau merusak nasinya!!" ucap gadis kecil itu.
"Ke-Kenapa... padahal gadis itu sudah susah-susah membuat nasi kepal.." Coby kaget.
"Jangan khawatir, pasti nanti ada semut yang memakannya dan bilang enak, hahaha!!" Helmeppo tertawa.
"Tidak..." gadis itu kelihatan sedih. "Kenapa? Padahal aku sudah susah-susah membuatnya..." gadis itu menangis.
"Ayolah, jangan menangis begitu, cih, karena inilah aku benci anak-anak.." ucap Helmeppo. "Ini semua salahmu sendiri, apa kau tak bisa membaca papan peringatan ini? Siapapun yang berbuat baik pada tahanan akan dianggap bersalah dan mendapat hukuman, tertanda Kapten Morgan. Kau tahu kan ayahku itu mengerikannya seperti apa? Kalau saja kau orang dewasa, kau pasti sudah dibunuh."
"Hei kau," Helmeppo memberi perintah pada salah seorang petugas Angkatan Laut di belakangnya, "Lempar anak ini ke luar lewat tembok itu.."
"Ta-Tapi..." petugas Angkatan Laut tak tega.
"Aku memerintahkanmu untuk melempar anak ini!! Mau membantahnya, hah!? Mau kupanggilkan ayahku!?"
"T-Tidak! Baik, akan kulakukan!!"
"Gyaaaaahhh!!" gadis itu benar-benar dilempar. Untung saja, Luffy ada di sana dan langsung menangkapnya dengan tubuh karetnya.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Coby. "Jahat sekali orang itu..."
Di dalam sana, Helmeppo masih berada di dekat Zoro. "Ya ampun, kau ini keras kepala sekali ya!!" ucapnya.
"Aku pasti bisa bertahan selama satu bulan.." ucap Zoro. "Kalian ingatlah untuk menepati janji kalian!!"
"Hahaha!! Aku tak akan mengingkari janjiku, kalau kau bisa bertahan selama satu bulan, maka kau bebas untuk pergi. Yah, sampai jumpa nanti ya.." Helmeppo dan petugas Angkatan Laut pun pergi.
Tak lama setelahnya, Luffy turun dan mendekati Zoro.
"Kau masih di sini rupanya? Awas jangan sampai ayah Helmeppo menangkapmu.." ucap Zoro.
"Aku sedang mencari orang untuk bergabung dengan kru bajak lautku." ucap Luffy.
"Kru bajak laut? Kau pikir aku mau merendahkan diriku seperti itu? Tidak!"
"Tapi menjadi bajak laut adalah impianku! Memangnya apa yang salah dengan itu?"
"Kau pikir kalau kau melepaskanku... Aku akan bergabung denganmu?"
"Aku belum memutuskan mau mengajakmu bergabung atau tidak, reputasimu lumayan buruk, kau tahu.."
"Reputasi yang buruk, eh? Ngomong-ngomong aku memang tidak tertarik dengan hal seperti itu, aku punya rencana sendiri mengenai apa yang akan kulakukan nanti. Aku tak butuh bantuanmu, aku bisa keluar dari sini seorang diri. Yang perlu kulakukan hanya terus bertahan selama satu bulan, kemudian aku akan bebas."
"Si bocah anaknya Kapten Morgan itu sudah berjanji padaku." Zoro begitu yakin. "Aku hanya perlu bertahan selama sebulan, kemudian aku akan bebas mengejar mimpiku!"
"Hmm.. Begitu ya, tanpa makan kurasa aku tak akan bisa bertahan selama satu minggu.." ucap Luffy.
"Kau dan aku berbeda, aku lebih kuat darimu, jadi cari saja kru di tempat lain." ucap Zoro. Luffy pun pergi.
"Hei, tunggu sebentar.."
"Eh?"
"Ambilkan itu untukku.." Zoro melirik ke arah nasi kepal yang sudah diinjak-injak tadi.
"Yakin mau makan ini?" Luffy mengambil nasi kepal itu. "Sekarang ini sih sudah jadi kotoran kepal, aku tahu kau lapar, tapi..."
"Diam saja dan masukan itu ke mulutku!! Jangan sampai terbuang sebutir beras pun!!" Zoro membuka mulutnya lebar-lebar. Luffy memberikan nasi itu padanya dan Zoro memakan semuanya dengan sangat lahap. "Uhk... Uhk..." Zoro sampai batuk.
"Sudah kubilang kan tadi itu sudah jadi kotoran, mau bunuh diri ya?"
"Ukh... beri tahu anak tadi..."
"Eh?"
"Beri tahu dia kalau masakannya enak sekali, aku menghabiskan semuanya.."
"Hahaha..." Luffy tertawa.
Luffy benar-benar menyampaikannya ke gadis tadi. Saat ini mereka sudah berada di kota, dan gadis itu senang sekali saat mendengar kabar itu. "Benarkah!?"
"Ya, dia bahkan memakan semuanya." ucap Luffy.
"Syukurlah.. Aku senang sekali!!" ucap anak itu.
"Apa benar dia itu orang yang jahat seperti kata orang-orang?" lama-lama Coby jadi ragu.
"Dia itu bukan orang jahat!" ucap gadis itu.
"Semua orang di kota ini takut dengannya, padahal dia tidak berbuat kejahatan!! Dia juga sampai dikurung gara-gara aku, anaknya Kapten Morgan melepaskan anjing-anjing yang galak untuk menyerangku, tapi Zoro datang dan menyelamatkanku."
"Jadi, Zoro dikurung gara-gara dia menyakiti anjing yang menyerangmu?"
"Ya..."
"Pantas saja..." ucap Coby. "Zoro memang mengerikan, tapi dia cuma mengincar orang-orang yang punya harga buronan, tak mungkin ia ditangkap gara-gara itu..."
"Yang jahat itu Kapten Morgan dan anaknya!" ucap gadis itu kesal. "Mereka menghukum mati orang-orang tanpa alasan yang jelas, semuanya jadi takut dengan mereka..."
"Hahaha!!!!" tiba-tiba terdengar tawa dari Helmeppo, si anak Kapten Morgan itu. Ia yang seperti biasa ditemani dua pengawal dari Angkatan Laut berjalan-jalan menelusuri kota. Saat ia lewat, orang-orang yang ada di jalan langsung bersujud membuat barisan.
"Tundukkan kepalamu lebih rendah lagi, bodoh!! Awas kuberitahu ayahku!! Mau dipenjara seperti Roronoa Zoro juga, hah!? Tiga hari lagi dia akan dieksekusi!! Aku tak sabar menantikan hari itu!!"
"Tiga hari?" Luffy yang berada tak jauh dari sana kaget, "Bukankah kau sudah berjanji untuk membebaskannya?"
"Eeh!?" orang-orang kaget ada yang berani bicara dengan Helmeppo.
"Apa? Kau mendengarnya dari mana? Janji itu cuma lelucon saja!! Bodoh sekali dia mempercayainya, hahaha!!" Helmeppo tertawa.
Bruakkkk!!!! tanpa basa-basi Luffy langsung meninju wajah anak itu.
"Luffy-san!!"
"Orang ini sampah!" ucap Luffy.
"Tenangkan dirimu!! Kau ingin diserang Angkatan Laut!?"
"Coby, aku sudah memutuskannya." ucap Luffy.
"Eh!?"
"Aku akan meminta Zoro untuk menjadi anggotaku!!"
12:00:00 PM
Tags :
Versi Teks One Piece
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments