Monday, November 5, 2018

thumbnail

Salah Paham Mengenai Kekuatan Kaidou, Keinginannya untuk Mati, dan Efek Batu Laut

Bahkan semenjak sinopsis wah di kemunculannya pada One Piece Chapter 795, banyak orang salah paham mengenai Kaidou. Mulai dari keinginan Kaidou untuk mati dan hobinya yang tidak biasa yaitu bunuh diri. Di sini, yang perlu digarisbawahi sebenarnya bukan bagian kematian, melainkan proses menuju mati itu sendiri.

Bahkan pada sinopsis pengenalannya, Kaidou tidak mengklaim kalau ingin "mati", melainkan ingin "mencari tempat untuk mati". Sederhananya ingin mencari sesuatu yang cukup kuat untuk bisa membunuhnya.


Jika memang Kaidou ingin mati, logikanya ia bisa membuat dirinya tenggelam hingga kehabisan napas (apalagi kalau dikonfirmasi dia adalah pemakan Buah Iblis) atau diam saja tanpa melakukan apa-apa, tanpa makan dan minum hingga akhirnya mati kelaparan. Tapi tidak, kematian seperti itu tentu tak akan membuat dirinya puas.

Kaidou ingin mati, tapi dengan cara yang seru. Cara yang membuatnya puas.

Di antara sekian banyak kejadian Kaidou tertangkap dan coba untuk dieksekusi mati, bisa jadi sebagiannya adalah kesengajaan yang ia lakukan untuk mengetes seberapa jauh orang-orang bisa melukainya. Misal ketika ia tertangkap Angkatan Laut, ia membiarkan dirinya disiksa habi-habisan, digantung, dipenggal, ditikam, hingga akhirnya ia merasa kalau sepertinya itu semua percuma, tak ada satu pun yang bisa melukainya, Kaidou bosan dan akhirnya ia pun menenggelamkan kapal-kapal perang yang menangkapnya.

(Jangan-jangan Kaidou itu Masosis!? Setelah dulu pernah dilukai parah, kini malah ketagihan dengan rasa sakit!? Yang ini bercanda jangan dibawa serius)

Hal yang sama terjadi dalam pertarungannya melawan Luffy pada Chapter terbaru One Piece 923. Kaidou seolah membiarkan dirinya menerima serangan demi serangan Luffy: anak muda yang mengklaim dirinya sebagai orang yang akan menjadi Raja Bajak Laut. Kaidou diam saja dan tampak pasrah menerima hajaran bertubi-tubi Gear 4th.


Kaidou seolah ingin mengetes seberapa mampu Luffy melukai tubuhnya.

Tapi pada akhirnya, Kaidou kecewa. Luffy ternyata tidak sekuat itu. Serangan demi serangan yang Luffy lesatkan bahkan di mode terkuatnya sama sekali tak membuatnya terluka. Kaidou pun bosan dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pertarungan itu dengan satu serangan.

Dibanding menyebutnya sebagai mahkluk yang tak bisa mati, mungkin lebih cocok kalau ia disebut sebagai mahkluk yang kebal, terlalu kuat untuk dibunuh.

Cibiran umum yang sering mengarah pada Kaidou dari para pembaca One Piece adalah: serang saja atau tahan saja dia menggunakan batu laut. Seolah-olah batu laut itu mineral berkekuatan super ampuh yang bisa mengalahkan semua pengguna buah iblis.

Batu laut bisa memperlemah kekuatan buah iblis, namun tidak sampai selemah itu. Kebanyakan bahkan hanya menghilangkan kemampuan buah iblisnya. Misal ketika CC diborgol batu laut Usopp, ia jadi tak bisa menggunakan kemampuan gas miliknya. Tapi tubuhnya tetap energik, ia bahkan masih bisa teriak-teriak berantem dengan Chopper.


Jika memang satu borgol kecil batu laut bisa melemahkan pengguna buah iblis, Pemerintah tentu tak perlu repot-repot sampai merantai full body tubuh Doflamingo ketika membawanya ke Penjara.


Selama ini banyak yang terlalu terpengaruh dengan efek yang diperlihatkan pada Luffy. Bahkan hanya dengan menyentuh tiang batu laut saja, Luffy kerap terlihat langsung lemah meleleh dengan tampang lucu, bahkan sampai tak bisa bergerak sama sekali. Hal ini bisa jadi karena Gomu Gomu no Mi tidak membuat Luffy "mampu" memelarkan tubuhnya, tapi memang langsung membuat Luffy menjadi manusia karet. Luffy tidak butuh energi untuk membuat tubuhnya menjadi melar, melainkan ia butuh energi untuk "mengendalikan" kemelarannya itu.

Jadi saat kehilangan energi pun, bagian tubuhnya masih melar dan bisa ditarik-tarik seperti yang pernah terjadi di kolam Arlong.


Intinya buah iblis Luffy bersifat pasif, setelah memakannya tubuhnya langsung berubah menjadi karet. Berbeda dengan logia, misal Ace, setelah memakannya ia tak langsung "berubah" menjadi api, melainkan "membuatnya bisa berubah" menjadi api.

Efek batu laut tak seburuk itu pada pengguna-pengguna buah iblis aktif, apalagi yang pada dasarnya memang memiliki fisik yang kuat. Penjahat-penjahat pemakan buah iblis yang diborgol batu laut saja masih mampu bergerak dengan bebas, hanya kehilangan kemampuan buah iblisnya.

Robin yang sempat terborgol batu laut juga tetap memiliki energi untuk bergerak, tidak langsung loyo seperti Luffy, karena sekali lagi efek Gomu Gomu no Mi berlangsung terus tidak seperti kebanyakan buah lainnya.

Contoh lain pada Marineford, Marco tak berdaya setelah diborgol batu laut. Tapi jangan lupa, bukan batu lautnya yang membuat ia terluka separah itu. Borgol batu laut yang dipasangkan di tangannya hanya membuat ia kehilangan kemampuannya. Bahkan untuk sesaat, ia mampu berteriak dengan energik, "Batu Laut!?"

Yang membuatnya tak berdaya adalah, dua tembakan laser cahaya yang dilesatkan Kizaru setelahnya.


Setelah menerima tembakan itu, dan tanpa kemampuan regenerasinya, ia pun ambruk tak berdaya. Dan yang perlu dicatat baik-baik adalah, saat itu Marco masih hidup.

Marco bertahan dari tembakan yang menembus tubuhnya itu, di mana orang biasa tentu pasti sudah mati, hanya dengan mengandalkan kekuatan fisiknya. Jika kekuatan fisik Marco tetap setahan itu meski sedang diborgol batu laut, bagaimana dengan Kaidou?

Fisik Kaidou sangatlah kuat, konon bahkan disebut-sebut sebagai yang terkuat. Tanpa kekuatan buah iblisnya pun, ia adalah sesosok raksasa petarung yang sudah kuat dari sananya. Memborgol tangannya dengan batu laut tak menjadi jaminan untuk bisa mengalahkannya.

Ibaratnya kalau power manusia biasa itu 10, Kaidou 10000, berkurang 9000 tetap membuatnya sekuat 100 manusia biasa. Apalagi dengan ukuran sebesar itu, cari borgol raksasa di mana? Atau siapa yang mampu memasangkannya?

Jumlah atau densitas batu laut juga berpengaruh terhadap sebesara besar ia menyerap energi pengguna buah iblis. Itulah kenapa, tenggelam ke laut memiliki efek yang lebih besar dibanding hanya diborgol di tangan. Itulah kenapa juga, Dofflamingo sampai dirantai seluruh tubuhnya.

Ketika Jack tenggelam, ia benar-benar tak bisa bergerak, hanya bisa pasrah menunggu bantuan. Itu karena sekujur tubuhnya tertempel air laut, kalo hanya diborgol ia pasti masih bisa bergerak dengan leluasa. Dan itu pun, energi Jack tidak habis 100%, paling tidak ia masih memiliki energi untuk bernapas di dalam air.


Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments