Sunday, October 14, 2018

thumbnail

Versi Teks One Piece Chapter 920 - Aku Cinta Oden

Negeri Wano, Reruntuhan Kastil Oden

Luffy dan teman-temannya duduk rapi di tengah ruangan yang tinggal puing-puing sambil mendengarkan cerita Kinemon mengenai tempat itu.

"Di sinilah Kastil Oden dulunya berada" ucap Kinemon. "Dan sebenarnya nama asli kastil ini adalah Kastil Kuri, namun lebih sering disebut Kastil Oden karena penduduk Kuri sangat mencintai Tuan Oden."

Luffy memastikan dan bertanya, "Oden itu maksudnya ayahnya Momo, kan?"

"Benar sekali" jawab Momonosuke tegas sambil tersenyum dan pipi memerah, seolah sangat bangga dengan mendiang ayahnya.

"Pemimpin kami, Tuan Oden benar-benar seorang pria sejati." Kinemon lanjut bercerita. "Meskipun dia adalah putra dari mantan Shogun Wano saat itu, Kouzuki Sukiyaki, dia adalah seorang pria yang liar, sering mengakibatkan kekacauan bahkan sampai pada suatu hari diasingkan dari Ibu Kota Bunga."

"Eh?"

"Dan pada saat itu," Kinemon kembali melanjutkan ceritanya, "terdapat tempat di negeri Wano yang dianggap sebagai wilayah tanpa hukum. penjahat dan Ronin yang dibuang dari desa mereka pergi ke sana dan membentuk kelompok untuk mencuri dan membunuh. Setiap hari ada darah yang tertumpah. Tempat itu sangat mengerikan bahkan sampai Shogun memutuskan untuk mengabaikan masalah yang ada di sana. Tempat itu adalah Kuri ini."

Kinemon menjelaskan betapa mengerikannya wilayah Kuri waktu itu.

"Tuan Oden muda pergi ke Kuri itu dan memulai pertarungan besar dengan seorang bernama Ashura Douji, yang dianggap sebagai orang paling berbahaya dari semua penjahat di tanah itu. Pada akhirnya, Oden mengalahkannya."

"Tidak lama setelah itu, Tuan Oden mengumpulkan para penjahat dan mengeluarkan mereka dari perbuatan jahat mereka. Beliau memaksa mereka belajar caranya untuk menjadi pekerja, karena itu dibutuhkan untuk membangun kota ini dan istananya."

"Tuan Oden dan para penduduk yang semula penjahat membangun peternakan untuk semua orang, dan pada akhirnya menjadikan tempat ini sebagai desa yang bebas dan ramai di mana suara tawa selalu terdengar di mana-mana."

"Beberapa saat kemudian, Shogun Sukiyaki pun mendengar kabar perbuatannya itu dan memberinya gelar Daimyo dari Kuri pada umur 20 tahun. Hal itu merupakan pencapaian yang besar untuk Tuan Oden."

"Beliau juga membuat dermaga di sungai-sungai, menghubungkan desa-desa dan orang-orangnya. Aku sangat ingat Tuan Oden punya kebiasaan mengatakan hal ini..."

Kinemon mengingat perkataan Oden, "Di sini terlalu sempit"

Sebuah perkataan sederhana yang menggambarkan betapa inginnya Oden membuka ruang terhadap dunia luar. Mereka tak bisa selamanya hanya terkurung dalam suatu wilayah yang sempit, sementara dunia ini begitu luas.

Di sisi lain hutan dekat sungai Wano, tampak Zoro tengah kebingungan setelah terpisah dari rombongan Luffy. "Astaga... ke mana sih perginya mereka? Aku heran sudah menaiki Anjing Singa itu tapi masih saja mereka tersesat"

Seolah-olah mereka lah yang tersesat.

Zoro kemudian melihat sebuah gubuk kecil di pinggir sungai. "Eh ada pelabuhan, mungkin aku bisa menumpang perahu lagi." pikirnya.

Kemudian di sisi lain pantai Negeri Wano, tampak Inuarashi duduk bersama kelompok Musketeernya.

"Bagi Tuhan Oden, Negeri Wano terlalu sempit." Inuarashi bercerita sambil memandangi lautan, "Rasanya nostalgia sekali... Di sinilah pantai tempat kami terhanyut waktu itu.."

Inuarashi teringat masa lalunya ketika pertama kali terdampar di pulau itu bersama Nekomamushi.

"Dulu kami dikenal sebagai kucing dan anjing yang bisa bicara. Semua orang takut kepada kami. Semuanya, kecuali Tuhan Oden.."

Teringat jelas di kepalanya bagaimana Oden membentak orang-orang waktu itu, "Kalian semua seharusnya malu! Takut kepada mereka yang terlihat berbeda hanya akan menunjukkan kebodohan kalian."

Sungguh sesuatu yang benar-benar membuat Inuarashi tersentuh. "Dia benar-benar penyelamat kami. Dia adalah seorang pahlawan sejati, dan yang lebih penting dia adalah tuan sekaligus master kami.."

Kembali ke reruntuhan kastil, Kinemon masih melanjutkan ceritanya tentang Oden. "Dia Membuat Shirohige terpesona, membuat rojer terpikat..."

"Lalu apa yang terjadi kepada Oden!?" Luffy bertanya.

Kinemon pun menceritakan kisah tragis akhir hidup Oden. "Pada akhirnya, Tuan Oden yang kami cintai dibawa ke Ibukota Bunga dan dieksekusi sebagai penjahat."

"Hah!?" Luffy kaget, "Licik sekali si Orochi itu!!"

Waktu itu, negeri Wano telah dikuasai oleh shogun baru, Orochi, yang dibantu oleh salah satu yonkou Kaidou.

"Semua itu terjadi pada Tuan Oden yang pemberani sekitar 20 tahun yang lalu, tapi di mata kami itu baru terjadi beberapa bulan yang lalu. Saat-saat terakhir sang prajurit pemberani Kozuki Oden... Aku masih bisa membayangkannya tiap kali aku menutup mataku, seperti itu baru terjadi kemarin..."

Sebuah kisah tragis yang berakhir sedih.

"Kalian hebat bisa melarikan diri dengan selamat dari situasi ini.." ucap Sanji.

"Ya, tapi pada saat itu tidak ada lagi yang ada di sisi kami.." ucap Kinemon. "Dalam keputusasaan, kami melarikan diri dengan seluruh kekuatan kami dan meninggalkan tempat eksekusi untuk menuju ke Istana Oden. Di perjalanan kami ke sana, kami melihat Nekomamushi dan Inuarashi, bertengkar seperti biasa. Mereka akhirnya ditangkap."

"Namun pada saat itu tidak peduli siapapun yang mati, intinya kami harus segera pergi ke Istana Oden. Orochi yang mengininkan runtuhnya klan Kozuki pasti akan mengincar nyawa Tuan Momonosuke."

Kinemon dkk menggunakan seluruh kekuatan mereka untuk pergi menuju Kastil Oden, namun ketika mereka sampai...

"Kaidou terlebih dahulu berhasil menjatuhkannya, Kastil Oden terbakar." ucap Kinemon. "Di dalam kastil, Tuan Momonosuke dan adiknya Nona Hiyori masih hidup, begitu pula dengan ibu mereka, Nyonya Kozuki Toki. Sulit bagi kami untuk mempercayainya, namun ada rumor kalau Nyonya Kozuki Toki sebenarnya lahir zaman dahulu sekali."

Ibu Momonozuke, Nyonya Kozuki Toki ternyata memiliki semacam kekuatan waktu. Ia terlahir di masa lalu dan pergi ke masa itu menggunakan kemampuannya.

"Seseorang tidak bisa kembali ke masa lalu, namun mereka bisa pergi ke masa depan" ucap Nyonya Kozuki Toki waktu itu, menatap Kinemon dkk yang bersujud di hadapannya, di antara ruangan yang tembok-temboknya terbakar dan perlahan ambruk.

"Aku sudah pernah pergi jauh ke masa depan menggunakan kekuatan aneh toki-toki yang kumiliki dan sekarang aku menemukan tujuan akhirku."

Nyonya Kozuki Toki sudah membuat keputusan, ia akan menggunakan kemampuannya untuk mengirim mereka ke masa depan. Sementara untuk dirinya, bersamaan dengan jatuhnya suami yang ia cintai, ia ingin tetap tinggal, sama-sama jatuh di era itu, di dalam kastilnya sendiri.

"Jika pergi ke masa depan memang memungkinkan, maka kami pasti akan memenuhi keinginan Tuan Oden!!" Kinemon berteriak sambil bergelimang air mata. "Kami pasti akan mengalahkan Orochi dan Kaidou!! Dan kami akan membuka Negeri Wano!!"

"Aku serahkan momonosuke pada kalian..."

Kata-kata terakhir Nyonya Kozuki Toki sebelum akhirnya lima orang itu: Kinemon, Raizou, Kanjurou, Momonozuke, dan Kiku.

Mereka berlima akhirnya sampai di Kuri, 20 tahun kemudian, di mana tempat itu kini telah berubah menjadi puing-puing reruntuhan.

"Apa apa ini mimpi? Di mana kita!? Di mana istananya!?"
"Bagaimana dengan kebakarannya!? Bagaimana dengan Nyonya Toki!? Bagaimana dengan Nona Hiyori!?"

Kinemon dan yang lainnya bertanya-tanya.

"Di mana ibuku? Katakan padaku, Kinemon..."
"Makam yang usang..."

Sudah ada beberapa makam usang di tempat itu. Makam-makam puluhan tahun yang bertuliskan nama-nama mereka.

"Jadi cerita tentang kekuatan Nyonya Toki ternyata benar.." ucap Kinemon. "Kita pergi ke Negeri Wano 20 tahun setelah insiden itu!!"

Kinemon kembali bercerita, "Kami benar-benar berada di dunia tidak kamu kenal. Kami berpergian ke seluruh Wano, terlihat ada pabrik-pabrik yang berbaris, asap yang naik ke udara, air yang tidak bisa diminum, dan jatah makanan yang dikendalikan oleh orang-orang yang berkuasa..."

"Daimyou dan desa sudah hilang, dan nama Kozuki kini dipandang rendah. Kami sadar kalau ini bukan lagi Negeri Wano yang kami dulu tahu. Kami pikir Kami tidak akan bisa menemukan orang yang bisa bertarung bersama kami, tapi..."

"Kami salah."

Bahkan setelah dua puluh tahun berlalu, ternyata masih ada orang-orang setia Kozuki yang tetap berpihak pada mereka. Diam-diam menunggu dua puluh tahun mereka kembali.

Salah seorang warga pria yang melihat Momonosuke bersujud, "Kau adalah Tuan Momonosuke, apa itu benar!? Aku Jibuemon, mantan pelayan Shogun!! 20 tahun... Aku sudah menunggu di sini selama 20 tahun!! Aku percaya kepada kata-kata Nyonya Toki dan menunggu disini untuk hari ini.."

"Ibuku!?" Momonosuke kaget.

"Kata-kata terakhir Nyonya Toki, beliau menyatakan kalau keluarga Kozuki akan bangkit kembali dalam 20 tahun!! Aku sempat ragu, dan untuk membuktikan kata-kata itu, aku mencari jenazah kesembilan samurai, namun aku tidak bisa menemukannya."

"Meskipun kemungkinannya satu banding sejuta, kami tetap berharap kalau kalian akan muncul lagi 20 tahun dari hari itu!! Jika Anda bersedia memimpin kami untuk melawan Orochi, maka kami akan bersedia untuk bertarung di sisi Anda!!"

Jibuemon dan beberapa pria lainnya bersujud di hadapan Momonosuke.

"Kami memiliki tato bulan di pergelangan kaki kami sebagai lambang Kozuki, kami akan menunggu perintah Anda!!"

Kinemon pun kaget. "Tidak bisa dipercaya, meskipun 20 tahun sudah berlalu, masih ada sekutu yang bisa diandalkan. Kita harus mengumpulkan semuanya secara diam-diam, tidak boleh ada yang tahu rencana ini!!"

"Baik, kami akan melakukannya!!"

Dan seperti itulah, selanjutnya Kinemon dkk pergi ke luar pulau untuk mencari bala bantuan lainnya. "Kami menyerahkan tugas untuk mengumpulkan informasi musuh pada mereka , sementara Kami berempat bertugas untuk merekrut teman-teman baru..."

"Meninggalkan negeri ini merupakan kejahatan, saat kami pergi mereka melihat kami dan kemudian mengejar kami. Karena tidak ada satupun dari kami yang punya kemampuan navigasi menuju Zou, kapal kami pun langsung karam dan kami terpisah dengan Raizou.."

"Setelah mati-matian bertahan hidup, akhirnya kami hanyut ke Dressrosa dan dikejar oleh Dofflamingo, yang bekerjasama dengan kaidou. Lalu saat mengejar Tuan Momonosuke yang tidak sengaja naik kapal misterius, kami terpisah dengan Kanjuro.."

"Saat kami tiba di Punk Hazard, Cesar salah satu budak kaidou di sana. Aku dipotong-potong oleh Law yang akhirnya sekarang menjadi teman. Saat itu kami benar-benar hilang asa, dan kemudian aku bertemu kalian..."

Kinemon bercerita panjang lebar hingga pada akhirnya mereka bisa bertemu Luffy dan kawan-kawannya.

"Kalau diingat kembali, kita sudah melalui banyak masalah, tapi aku benar-benar bersyukur bertemu dengan kalian. Meskipun pasukan Orochi mengetahui nama kami, kami aman karena mereka tidak sepenuhnya percaya dengan kehadiran kami. Mereka berpikir kalau kami adalah hantu, karena itu kami belum masuk poster buronan dan bisa masuk kembali ke negeri ini tanpa ada yang curiga.."

"Aku yang rekan kalian saja tidak menyadarinya.." ucap Kiku.
"Maaf itu salah ku.."
"Berhenti genit-genitan!!" bentak Sanji.

"Bagian terpenting dari rencana ini adalah untuk tidak ketahuan.."
"Aku mengerti.." ucap Luffy, meskipun agak meragukan.

"Pasukan kita saat ini adalah Bajak Laut Topi Jerami yang dipimpin oleh Luffy, Bajak Laut Heart yang dipimpin oleh Law, dan dua grup dari suku mink, Musketeers yang dipimpin Inuarashi dan Guardians yang dipimpin Nekomamushi, serta para Samurai yang berkeinginan memberontak yang sudah kami rekrut..."

"Idealnya, kita memerlukan pasukan sebanyak lima ribu, tapi tujuan kita bukanlah mengobarkan peperangan, tujuan kita adalah mengumpulkan informasi secara rahasia dan Memenggal kepala pemimpinnya."

"Rencana akan dijalankan dalam waktu 2 minggu di malam Festival Api. Kita akan menyerang Onigashima... tempat tinggal Kaidou."

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments