Friday, July 1, 2016

thumbnail

Pembahasan One Piece Chapter 831

Chapter dimulai dari perginya Pedro dan Brook menggunakan kapal selam hiu dari channel 3 menuju misi penyusupan untuk mencuri Road Poneglyph milik Big Mom. Bukan mencuri dengan mengangkutnya, tentu saja, ukurannya terlalu besar dan pastinya akan ribet untuk membawanya kembali. Jadi mereka hanya akan membuat salinannya saja.

Dan yah, dengan kemampuan Brook untuk mengeluarkan arwahnya dari tubuh, menyusup merupakan hal yang sangat cocok untuknya.

Keinginan Pedro untuk pergi sendiri di Chapter minggu lalu sempat membuat (sebagian kecil) fans merasa curiga dan was-was kalau-kalau Pedro punya niat negatif. Tapi sekarang, dengan ikut sertanya Brook, kemungkinan itu jadi makin mengecil. Saat ini, yang meningkat malah kemungkinan kalau yang sebenarnya mau "menjebak" Luffy dkk itu adalah Pudding.

Tapi masa iya?

Yang kita tahu dari Chapter minggu ini: Pudding dan Sanji ternyata tidak ada di tempat yang dijanjikan, dan di Pantai Barat Daya ternyata ada hutan yang diam-dia menyesatkan. Pudding sama sekali tak memberi mereka peringatan soal itu, dan Nami malah diberitahu kalau lokasi itu adalah satu-satunya tempat yang tidak keamanannya. (Halaman Terakhir, One Piece 830)

Pembahasan One Piece Chapter 831
Itu saja sebenarnya sudah cukup mencurigakan, mana mungkin Big Mom yang sejak awal terlihat begitu ketat soal keamanan membiarkan ada lokasi di pulaunya yang tidak dijangkau pihak keamanan? Kecuali Big Mom yakin kalau wilayah kekuasaannya sudah cukup aman, jadi tak mungkin ada penyusup yang bisa berlayar cukup jauh hingga ke pulau utama...

Tapi sebenarnya apa yang didengar Nami tidak salah juga. Memang, di sana tak ada pos keamanan atau semacamnya, tapi tetap saja, paling tidak harusnya Pudding memperingatkan Luffy dkk soal "hutan angker" itu. Sebagai salah satu putri Big Mom, Pudding pasti tahu betul tempat itu.

Tapi jangan langsung berpikir negatif dulu, mungkin Pudding tidak menyangka kalau Luffy dkk akan masuk sampai sedalam itu. Bagaimanapun, rencananya cuma mereka bertemu di pinggir pantai lalu Luffy akan membawa Sanji pergi, itu saja. Pudding tak menyangka kalau hasilnya malah seperti ini.

Semuanya karena ia tak tahu kalau ternyata Big Mom sudah menyadari kedatangan Big Mom. Dan tampaknya itu juga alasan kenapa ia tak menepati janjinya. Mungkin saat ini ia dikurung di kamarnya atau entahlah.

Pembahasan One Piece Chapter 831
Hutan angker yang sungguh menyesatkan, sosok-sosok yang seolah merupakan ilusi bermunculan lalu menghilang. Luffy bahkan bertemu dengan dirinya sendiri, dan pada akhirnya malah bertarung habis-habisan...

Luffy harusnya tak emosi berlebihan. Lagipula sosok yang menyerupai dirinya itu hanya mengikuti perbuatan dan perkataannya, kalau Luffy diam saja harusnya sosok itu diam juga. Tapi yah, mungkin Luffy emosi karena memang sedang kesal, dilarang-larang terus oleh Nami menikmati manisnya pulau :p

Tapi jujur saja, dan sepertinya cukup banyak yang berpikir kalau Chapter miggu ini terlalu "lambat", kebanyakan adegan-adegan kaget, "Wah ternyata yang ini terbuat dari kue, yang ini dari permen, yang ini dari jus, blah blah blah"

Setelah melewati pulau coklat, lautan jus, selai, harusnya Luffy dkk sudah tidak kaget lagi. "Petualangan di Hutan Misterius" kalah seru dibanding "Petualangan di Punggung Gajah", One Piece Chapter 804.

Pembahasan One Piece Chapter 831
Tapi bukan berarti Chapter minggu ini sepenuhnya membosankan. Luffy bertemu sosk buaya raksasa, yang cukup besar untuk melahap habis jembatan donat tempat Luffy dkk berada. Tak hanya ukurannya, yang lebih membuat kaget adalah kemampuannya bicara.

Kita kenal rusa kutub yang bisa bicara, lalu hewan-hewan dari suku Mink yang juga bicara, jadi kenapa harus kaget kalau ada buaya yang bisa bicara? Tentu, hal ini tetap ganjil. Yang pasti, buaya itu bukan Suku Mink. Suku Mink adalah manusia hewan berbulu, jadi harusnya tak ada Mink Buaya. Buaya mereka gunakan sebagai tunggangan atau makanan. (Halaman pertama, One Piece Chapter 807)

Pembahasan One Piece Chapter 831
Masih bicara soal buaya itu, pada Chapter minggu lalu manusia buaya yang bisa bicara juga sempat terlihat. Berkumpul bersama-sama Baron Tamago serta anak Buah Big Mom yang lain. Mereka mirip, tapi ukurannya jelas berbeda. Yang waktu itu ukurannya normal, tak jauh beda dengan Tamago dan yang lain.

Pembahasan One Piece Chapter 831
Apa mereka buaya sama yang punya kekuatan untuk mengubah ukuran tubuhnya? Atau Big Mom memang punya pasukan khusus manusia reptil? Selama ini, yang menjadi patokan soal macam-macam ras di Dunia One Piece adalah list yang dibawa oleh Duval di pasar lelang budak. Di list di antaranya ada kurcaci (Tontatta), Minkmen (Suku Mink), Suku tangan panjang, kaki panjang, Snakeneck, Manusia Ikan, Raksasa, dan duyung, tapi tidak menutup kemungkinan kalau masih ada ras-ras lain di luar sana, misalnya Manusia Reptil. Di wilayah Big Mom yang dikatakan merupakan tempat berkumpulnya semua ras yang ada di dunia, tak heran kalau mereka ada di sana.

Mungkinkah buaya itu pemakan buah zoan? Sepertinya tidak, apalagi dia muncul dari air. Tapi bukan air laut sih, lebih tepatnya jus melon. Apa pengguna buah iblis lemah kalau tenggelam di jus melon juga?

Pembahasan One Piece Chapter 831
Hal lain yang juga cukup menarik: si raksasa yang suka menanam diri. Dan kombinasi antara rambut panjang, pita cantik, bulu mata lentik, serta kumis dan jenggot tipis membuat jenis kelaminnya susah ditebak. Yang pasti, selain menanam diri dia juga suka jus apel, dan tampangnya ngeselin.

Pembahasan One Piece Chapter 831
Carrot menggunakan haki, sorot matanya berubah dan mampu menyelamatkan Nami dari serangan tombak dua mata Mink kelinci penunggang burung angsa (?)

Tebasannya kuat sekali, pohon-pohon di sekitar terbelah olehnya. Mink kelinci itu pertama kali terlihat di One Piece Chapter 827, ia yang bertugas unuk mencari buah-buahan raksasa untuk pesta pernikahan Pudding. Sekaligus menghabisi orang-orang yang menjaganya.

Sebagai sesama Mink Kelinci, akankah ia dan Carrot menjadi lawan bertarung? Atau malah jodoh? Hmm...

Tak hanya membingungkan, hutan itu juga menyesatkan. Pohon-pohonnya hidup dan mereka berkonspirasi untuk menutup akses kembali Luffy dkk. Ketiga pose Nami berputar-putar tak jelas, begitu pula dengan jam-jam yang ada di pohon. (Sebenarnya bukan hanya di hutan itu, jam-jam di Sweet City juga nunjuk jarumnya kacau)

Ada tengkorak tergeletak di dekat pohon menggambarkan betapa berbahayanya terjebak di sana. Bagaimana bisa seseorang tewas ketika tersesat di hutan kue?

Dan jika saja Luffy atau Chopper tahu kue-kue itu punya pikiran, bisa bicara, menyanyi, akankah mereka tetap mekanannya?

Pembahasan One Piece Chapter 831

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments