Friday, January 17, 2020

thumbnail

Versi Teks One Piece Chapter 968

Kisah flashback Roger dan Oden masih berlanjut. Kembali dari Laugh Tale, pertama-tama mereka mengunjungi kembali Shanks dan Buggy. Tertulis di catatan Oden:

"Kepada Roger, yang baru saja kembali dari Laugh Tale, Redtarou menanyainya pertanyaan-pertanyaan lalu tak kuasa menahan tangis.."


"Lahirnya Raja Bajak Laut membuat gempar dunia, angkatan laut menaikkan jumlah kekuatan di tingkat yang belum pernah dilihat sebelumnya."

Rayleigh membacakan berita tentang Roger yang dimuat di koran, "Kekayaan, Ketenaran, Kekuatan, pria yang telah meraih semuanya, Sang Raja Bajak Laut, Gold Roger!!"

"Harusnya Gol D Roger!!" ucap Roger kesal karena pemerintah salah menulis namanya. "Tapi sebutan Sang Raja Bajak Laut sepertinya boleh juga.."

"Yah mau bagaimana lagi," ucap Rayleigh, "Di titik ini kita bisa mengerti kenapa pemerintah berusaha untuk menutup-nutupinya."


Oden kembali menambahkan catatannya:

"Dunia memberikan nama pada semua yang telah Roger raih. Mereka menyebut itu sebagai One Piece."

Di atas Kapal Oro Jackson, Roger tertawa-tawa saja ketika mengetahui hal itu. "Aku tidak tahu dari mana mereka kepikiran nama seperti itu!! Wahahaha!!"

"Tapi berkat reputasi buruk itu, Roger malah semakin terkenal!!"

Terkenalnya Roger membuat ia menjadi incaran tidak hanya angkatan laut tapi juga bajak laut. Bajak laut di berbagai belahan dunia ingin bisa memburu dan mengalahkannya.

"Ayo tangkap Roger!!" ucap seorang bajak laut.
"Temukan di mana Roger berada" ucap angkatan laut lewan den den mushi.
"Roger sudah punya segalanya!! Ayo kita habisi dia!!" ucap bajak laut di belahan dunia lainnya.


Kapal Oro Jackson masih berlayar dengan tenang di atas lautan, di bawah sinar bulan. Mereka baru saja kembali dari pulau yang selama ratusan tahun tak dijamah oleh orang lain. Roger telah mencapai titik puncaknya sebagai seorang bajak laut.

Tak ada lagi yang perlu dilakukan oleh kelompok bajak laut ini. Roger mengumpulkan semua krunya, ada hal serius yang ingin ia bicarakan.

"Semua ini seperti sebuah keajaiban.." ucap Roger, duduk di hadapan para krunya yang sudah berkumpul. "Kalian semua sudah mengikutiku, mempertaruhkan nyawa kalian, yang bisa aku lakukan hanyalah berterima kasih.."

"Hahaha... Bicara apa sih kau ini kapten?"
"Jangan bikin kami malu begini.."
"Bodoh!!"

Para kru tersipu mendengar kata-kata kaptennya. Sampai akhirnya Roger menyampaikan keputusannya...

"Aku sudah membuat keputusan!!" ucap Roger, "Dengan ini aku membubarkan Kelompok Bajak Laut Roger!!"

"Eeeeehh...!?" kru Roger kaget.


Teringat kembali suara-suara aneh yang terdengar oleh Roger di dalam laut saat menuju Pulau Manusia Ikan. Para Sea King sedang bercakap-cakap membicarakan raja mereka yang akan segera lahir...

NB: Tulisan ini dibuat dengan menerjemahkan versi Korea, jadi mungkin saja ada terjemahan yang salah.

"Lahir...!!"
"Raja kita lahir..."
"Lahir di lautan yang jauh..."
"Hari ketika dua raja bertemu kembali..."
"Paus-paus juga ikut senang..."

"Kita sudah menunggu begitu lama..."
"Sedikit lagi..."
"Kali ini tidak salah lagi..."

"Mungkin 10 tahun lagi..."
"15 tahun lagi..."


Suaranya begitu jelas dan mengganggu tapi hanya Roger dan Oden yang mampu mendengarnya. Mereka berdua sampai harus menutup kuping karena suara itu begitu jelas.

"Siapa di sana yang berbicara!?" Roger menjerit-jerit tapi tidak ada jawaban.

Lama-lama Roger mengerti dengan isi dari percakapan itu. Dan akhirnya ketika ia bertanya pada Shyarley kecil mengenai kapan sang putri duyung akan terlahir, Roger bisa membuat kesimpulan.

"Suara-suara itu... Ramalan akan lahirnya seseorang... Kita akan dilampaui oleh mereka." ucap Roger pada Rayleigh. "Kita terlalu dini."

"Maksudmu soal One Piece? Aku penasaran siapa yang akan menemukannya.."
"Pasti anakku!!" ucap Roger.
"Kau tidak punya anak"

"Hahahaha!!" para kru tertawa.

"Baiklah, ayo semuanya mari kita minum-minum!! Ayo berlayar ke laut yang tidak ada angkatan lautnya!!"

Mereka tampak bersenang-senang, minum-minum, tertawa-tawa, sebelum pada akhirnya mereka semua harus berpisah. "Pertama-tama aku yang akan turun kapal, lalu kalian turunkan Oden" ucap Roger.


Roger dan Oden juga sudah berbincang-bincang dengan Oden...

"Sebelum aku mati, aku akan menemui Shirohige," ucap Roger. "Apa kau ingin Iso dibawa kembali juga ke Wano?"

"Tidak, dia sudah cocok di kapal itu." ucap Oden. "Sampaikan saja pesanku pada Shiro-kichi untuk menjaganya baik-baik."

"Baiklah kalau begitu!!" ucap Roger sambil tertawa.

Pada akhirnya ketika hari perpisahan tiba, rasa sedih dan haru tak bisa mereka tahan. Oden kembali menulis di catatannya:

"Setelah menyampaikan kata-kata terakhirnya pada pria yang dikenal sebagai Raja Kegelapan, anggota kru paling veteran, Rayleigh.. Roger pergi meninggalkan kapal."


"Dia pergi membawa obat yang diberikan oleh sang dokter, Crocus. Meskipun penyakitnya sudah benar-benar mencapai stadium puncak."

"Ini adalah perpisahaan seorang pria. Taka ada seorang pun yang menangis. Mana mungkin kan kru Raja Bajak Laut menangis."

Begitulah Oden menulis di catatannya, tapi aslinya mereka semua menangis parah. Semua kru Roger menangis tersedu-sedu ketika harus berpisah dengan sang kapten.

Mungkin Oden malah yang menangis paling keras.


Berpisah dengan kapten mereka, selanjutnya kru Roger juga harus berpisah dengan Oden..

Oro Jackson berlayar menuju Wano untuk membawa Oden kembali, dan tentunya itu bukan perjalanan yang mudah. Terlihat bangkai-bangkai kapal berserakan di tebing-tebing luar Wano. "Parah sekali, bangkai-bangkai kapalnya..."

Meski sudah pernah ke sana sebelumnya, perjalanan ke Wano selalu menjadi sesuatu yang mengerikan.

"Kalau salah memilih arus, nasib kapal ini juga akan jadi seperti itu." ucap Oden.

Selanjutnya ada kalimat yang sepertinya cukup penting diucapkan di sini. Nama Joyboy disebut-disebut. Tapi karena ini diterjemahkan dari versi Korea, takut salah, sebaiknya tunggu versi resminya.

Mereka sampai Wano, dan perpisahan pun harus kembali terjadi. Oden kembali menulis, tulisan-tulisan terakhir di catatan perjalanannya..

"Kami harus berpisah, tapi kami tidak sedih. Kami tertawa, karena suatu hari nanti kami pasti akan bertemu kembali."

Pada kenyataannya mereka semua menangis...
dan tidak akan bertemu kembali...

Berpisah dengan krunya, oden kembali berkumpul dengan keluarganya. Toki menyambut kedatangan Oden dengan sangat bahagia. "Oden-san...!!"
"Toki..!!"

Oden memeluk istri dan kedua anaknya.
"Momonosuke... Hiyori... Aku sangat merindukan kalian semua."


Oden menggendong anaknya, "Kau sudah tumbuh besar Momonosuke..."
"Iya, pak tua!!" Momonosuke tersenyum.
"Oi sopan sedikit pada ayahmu!!"

Oden juga disambut oleh Kinemon dkk, serta para warga sekitar sana...

"Tuan Oden!!"
"Selamat datang kembali!!"
"Tuan Oden!!"

Disambut seperti itu Oden jadi agak kaget dan bertanya-tanya.


"Apa dari dulu Kuri memang seramah ini? Kukira aku akan disambut dengan makian..."
"Semua ini berkat Nona Toki, istri Anda.." ucap Kinemon.

"Dia orang yang sangat baik... Tiap hari turun ke desa untuk membantu para warga.." ucap Kanjuurou.

"Istri Daimyou... Ia menceritakan perjalanan Anda yang luar biasa pada semua orang.." Kawamatsu menambahkan.

"Nona Toki dan anak-anaknya sangat populer dan dicintai di Kuri..."
"Mereka terus memuji Anda..."
"Mereka tidak pernah sama sekali berbicara buruk mengenai Anda.."

"Terima kasih, kalian semua.." ucap Oden pada istri dan anaknya.

Oden kemudian menoleh ke Kiku, "Kiku, mengenai Iso..."
"Aku sudah mendengarnya dari Inu-chan dan Neko-chan, tidak apa.." ucap Kiku.

"Bagaimana dengan Ashura dan Denjirou?" Oden menanyakan kabar dua ajudannya yang lain.

"Ashura Douji memimpin para bandit gunung yang kembali liar.."
"Denjirou berkelana mengelilingi Wano mencari pinjaman uang.."

"Hmm... Ini buruk..." ucap Oden.

Mereka kembali ke kastil, Kinemon dkk menceritakan lebih detail mengenai segala sesuatunya.
"Kami akan menceritakan semuanya secara detail... Mulai dari sejak Anda pergi, bagaimana kami mempertahankan Kuri..."

Mereka menceritakannya, termasuk shogun yang terlah berganti.
"Kondisi ayahku waktu itu memang sudah tidak baik, saya sekali aku tidak berada di sisinya saat kematiannya..."

"Yang lebih masalah sebenarnya penerusnya," ucap Kinemon.
"Tuan Sukiyaki menunjuk Orochi sebagai penggantinya..."

Oden belum begitu mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. Lanjut di catatannya ia menulis, "Cerita yang kudengar begitu membingungkan... Aku menganggap Orochi seperti adik kandungku sendiri!? Yang kulakukan hanya meminjaminya uang demi Yassuie... Yang mana tak pernah ia kembalikan satu sen pun."


"Aku juga baru tahu kalau ternyata ia adalah anggota Keluarga Kurozumi, keluarga yang sempat membuat kejahatan di masa lalu. Saat ini ia berada di posisi shogun dengan dalih untuk menjadi penggantiku..."

Kinemon dkk juga menceritakan mengenai perubahan-perubahan yang telah terjadi di Wano. Terutama mengenai pabrik senjata.

"Dalam perjalanan ke sini And pasti sudah melihatnya juga... Pabrik-pabrik dibangun di tiap-tiap desa. Para lelaki dipaksa untuk bekerja dan diawasi dengan upah kecil yang sangat tidak layak."


Oden tidak mengerti, "Kenapa kalian semua mau-maunya menuruti perintah dari orang seperti Orochi!?"

"Di belakangnya... ada bajak laut bernama Kaidou!!" ucap Raizo.
"Kekuatannya benar-benar seperti monster!!"

"Dan meskipun aku sudah mencoba untuk menghabisi Orochi..."
"Jangan katakan!!" ucap Toki. Ia tak ingin Kinemon menceritakan apa yang terjadi pada Oden.

"Jangan katakan apa!? Apa yang telah terjadi!?"

"Raizou, bawa keluar Momonosuke dan Hiyori!!"
"Baik!!"

Raizo si ninja lantas bergegas membawa dua anak itu ke ruangan lain, tidak mau mereka mendengar pembicaraan orang dewasa di ruangan itu.

"Setengah tahun yang lalu, para lelaki mulai dipaksa untuk bekerja di pabrik. Mereka yang menolak akan dieksekusi, bahkan keluarganya juga..." ucap Kinemon sambil menundukkan kepala. "Kami tak tahan dengan tindakan semena-mena Orochi... Dengan emosi kami akhirnya pergi menuju kastilnya..."

"Tapi di waktu yang bersamaan, orang-orang Kaidou datang ke Kuri" ucap O-Kiku.
"Mereka menerobos masuk kastil... Dan berniat untuk membunuh Tuan Momonosuke dan Hiyori yang merupakan pewaris keluarga Kozuki!!"

"Orang-orang itu pada akhirnya berhasil ditangani oleh Kawamatsu dan Inuarashi yang menjaga kastil.. Tapi salah satu serangan mereka... Tembakan panah mereka melukai kaki Nona Toki!!"

Kinemon langsung bersujud, "Maafkan kami!! Gara-gara tindakan gegabah kami, kaki Nona Toki jadi terluka!! Maaf!! Maaf!!"

Oden langsung melihat sendiri bekas luka di paha Toki dan ia marah.
"Toki...!!"

Bekas luka terlihat sangat jelas di paha kiri Toki.


"Tidak apa-apa, Oden-san, luka ini sudah sembuh" ucap Toki untuk menenangkan suaminya. Tapi Oden sudah telanjur dibuat marah.

"Kau ditembak menggunakan panah..." Oden yang terlihat semakin marah lantas memeluk istrinya itu. "Anak-anak kita... Kau sudah berjuang sekuat tenaga untuk melindungi mereka. Rasanya pasti sangat menyakitkan."

Emosi Oden semakin memuncak.

"Tunggu, Oden-san!!" Toki bergelimang air mata mencoba untuk menenangkan suaminya. "Jika kau marah hanya karena hal kecil seperti ini, bisa-bisa musuh akan..."

"Hal kecil seperti ini!? Toki... Kau belum pernah mendengar kisah tentangku ya..."

Oden lantas bergegas dan mengambil kedua pedangnya.
"Kalian... Tolong jaga Kuri dan keluargaku!!"

"T-Tunggu, Oden!!!"

Tanpa basa-basi lagi Oden langsung melesat cepat menuju kastil ibukota tempat orochi berada.

Tertulis di catatannya:
"Aku tidak tahu cerita detailnya seperti apa. Tapi yang pasti... Si bodoh itu sudah mengambil alih Wano. Pria bodoh lemah memanfaatkan kekuatan bajak laut. Melibatkan orang-orang yang tidak bersalah. Dia sudah mengubah negeri ini... menjadi neraka!!"

Beberapa anak buah Kaidou sudah terlihat tersebar di berbagai penjuru Wano, termasuk Kuri. Mereka pun melihat kejadian itu dan melapor lewat den den mushi. "Oden bergerak menuju kastil Ibukota Bunga!! Laporkan ini pada Tuan Orochi!!"

Di sisi lain, warga yang melihatnya tampak bahagia.

"Tuan Oden akan memimpin kembali!?"
"Pewaris yang sah telah kembali!!"
"Akankah Anda menjadi Shogun!?"

Oden yang sudah benar-benar emosi tak terbendung hanya punya satu tujuan: Menghabisi Orochi. Seorang diri ia mendatangi kastil Orochi dan membantai semua prajurit anak buah Kaidou yang dilewatinya.

"Gyaaaa...!!"

Prajurit yang tersisa sibuk mencoba untuk memanggil-manggil tuannya dari den den mushi tapi tidak ada jawaban, "Shogun Orochi!! Tolong jawab!! Oden menerobos masuk kastil!!"

Tapi terlambat, saat ini Oden sudah ada di hadapan Orochi. Oden telah menerobos masuk ke ruangan tempat Orochi bersembunyi.

"Tunggu!! Oden-sa.. Oden!!" Orochi yang terpojok terlihat begitu ketakutan dan memohon-mohon. "Pikirkanlah baik-baik!! Kalau kau membunuhku, Kaidou tidak akan tinggal diam!! Menurutmu apa yang akan terjadi dengan negeri ini nantinya!?"


Orochi mencoba untuk memberi Oden pemahaman namun hal itu tidak berarti sama sekali.

"Akan kupikirkan nanti setelah aku membunuhmu!!" ucap Oden.

Orochi semakin ketakutan, dalam hati ia berkata, "Orang ini memang gila!!"

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments