Friday, January 24, 2020

thumbnail

Versi Teks One Piece Chapter 969 Bahasa Indonesia

"Aaaaaaa..!!!"

Orochi menjerit, wanita-wanita di sekelilingnya berlarian ketika Oden semakin dekat dan bersiap untuk menebad dengan dua pedangnya.

"Tunggu...!! Tunggu dulu, Oden..!!"


Orochi berusaha menahannya tapi percuma saja. Jangankan dia, sebelumnya Toki pun sempat berusaha menahan Oden. Mengingatkannya kalau dia marah dan gegabah seperti ini, maka musuh akan menyerang balik...

Oden tidak peduli.

"Orochi...!!!"
"Aaaaa....!!!"

Blasssstttt!!!!! Oden melesatkan tebasan.

Perabotan-perabotan di sebelah ruangan sampai terpecah-pecah oleh serangan itu, namun anehnya itu tidak melukai Orochi sama sekali. "Eh!?"

...

Follow Twitter @YonkouTerkuat untuk mendapat berbagai update dan twit-twit random seputar One Piece dan Anime/Manga lainnya.

...

Kakek itu... Kakek pemain musik yang waktu itu ikut bersama si nenek misterius ternyata bukan hanya seorang pemusik biasa. Ia menyilangkan kedua jarinya, dan seketika sebuah barrier melindungi sekitar tubuh Orochi dari serangan.


Orochi bisa sedikit bernapas lega..

"Apa ini!?"

Oden menebas-nebas kembali barrier itu namun tetap tidak ada efeknya.
"Gyaaa...!!" Orochi di balik barrier masih tampak ketakutan.

"Kaca!? Bukan!! Keluar kau Orochi!!" Oden terus menebas-nebas namun perlindungan dari kemampuan buah iblis itu tetap tidak tergores.

Orochi masih tampak ketakutan.

"Tidak perlu takut, Tuan Orochi, percayalah pada kemampuan buah Bari Bari ini.." ucap kakek pengguna kemampuan buah iblis itu, Kurozumi Semimaru. "Barrier ini bisa menghalangi siapapun untuk menembusnya. Dengan ini kekuatanmu tidak ada artinya, Oden!!"


"Nikyokyokyo!! Setelah menjadi bajak laut, kau pasti sudah tidak asing lagi dengan kemampuan-kemampuan khusus yang berasal dari buah iblis seperti ini..." ucap si nenek pemakan buah Mane Mane yang juga berada di belakang Orochi, Kurozumi Higurashi.

Semoga cara baca nama ini tidak salah, untuk versi resminya tunggu saja terbitan MangaPlus hari Senin nanti.

"Orang-orang seperti itu ada juga di sini!?"
"Ya, dan di sini kami menyebut mereka sebagai tukang sihir!!"

"Hahaha.. Oden!!" Orochi meski masih tampak takut namun sudah mulai bisa tertawa. "Apa kau pikir semua masalah bisa kau selesaikan hanya dengan amarah dan kekuatan!? kau tak akan bisa membunuhku!!"

Sementara itu di luar kastil, orang-orang bersorak-sorai atas kedatangan Oden.


"Apa kau melihatnya tadi!? Oden masuk menerobos kastil!!"
"Penerus yang sah dari Keluarga Kozuki telah kembali!!"

"Shogun yang sekarang akan diganti!!"
"Aku yakin selanjutnya Kaidou juga akan diusir!! Hajar Orochi!!"

"Oden!!"
"Oden!!"

Tapi di dalam kastil situasinya tidak semudah itu.

Oden yang semula hanya mengamuk menebas-nebas kini mulai bisa lebih tenang. "Ayahku memberimu posisi sebagai shogun pengganti sampai aku kembali... Karena itu cepat serahkan kembali posisi shogun padaku!!"

"Aku tak pernah berminat untuk menjadi shogun," ucap Oden, "Tapi akan kulakukan jika itu demi kehidupan yang lebih baik untuk para rakyat Wano!!"

"Tidak tidak tidak... Sayang sekali..." ucap Orochi.
"Klaim shogun mu itu sekarang sudah tidak berarti.."


"Nikyokyokyo..." si nenek di belakang Orochi tertawa.

Ia kemudian berubah menjadi Shogun Sukiyaki, ayah Oden.
"Wah wah, ahirnya kau kembali juga, Oden.." ucapnya menirukan ayah Oden.

"Eh!? Ayah!? Kau masih hidup...!?"

"Nikyokyokyo!!" si nenek kembali berubah ke wujudnya semula dan tertawa-tawa.

"Para daimyou yang bodoh itu percaya saja berkat kemampuan mengubah wujud ini!!" ucap Orochi. "Wahahaha!! Pada akhirnya sekarang mereka sudah secara resmi memberikan posisi shogun padaku!! Jadi tidak ada lagi alasan bagiku untuk memberikan posisi ini padamu..."

"Apa saja yang sudah kau lakukan pada ayahku!?" Oden membentak masih dari luar barrier, "Apa kau yang membunuhnya!?"

Orochi diam saja dengan ekspresi liciknya.


Pembicaraan selanjutnya terjadi di antara mereka, dan diam-diam Shinobu muda mengintip percakapan tersebut dari balik langit-langit ruangan.

Di luar, situasi juga mulai berubah parah. Ketika orang-orang berkumpul dan meneriakan nama Oden, salah satu dari mereka terkena tembakan panah beracun.

"Seseorang terkena panah!!"
"Panggilkan dokter!!"


Orang-orang yang berkumpul dan heboh atas kembalinya Oden pada akhirnya harus menjadi korban. Dua penduduk terkena panah beracun dan mengalami demam hebat.

Para penduduk yang ketakutan bersembunyi di balik rumah mereka.

Naga raksasa terlihat terbang di langit berawan yang ada di atas kastil ibu kota.


Pria yang membangun keluarganya sendiri dan menjadi Daimyou Kuri...

Pria yang menjelajahi lautan bahu membahu dengan bajak laut terhebat di dunia...

Pria yang telah kembali berkali-kali lebih kuat...

Oden yang tak terkalahkan!! Di kampung halamannya sendiri yang tengah menderita oleh kekuasaan yang kejam...

Pria yang seharusnya menjadi penyelamat bagi orang-orangnya...

Kozuki Oden


Beberapa jam kemudian ia menari telanjang di depan kastil Shogun Orochi
Orochi dan anak buah Kaidou tertawa-tawa

Kembalinya sang penerus sah shogun Wano, Kozuki Oden
Pada akhirnya orang-orang mulai kecewa... Bahkan marah

Si bodoh dari Kuri, Kozuki Oden
Sebuah lagu bahkan dibuat untuk meledek si bodoh ini


Oden muncul ke kota sekali seminggu
Menari-nari di depan kastil, mendapat bayaran kecil

Di hari berangin
Di hari hujan
Di hari bersalju

Narasi yang menggambarkan betapa Oden mengorbankan harga dirinya berakhir. Selanjutnya di kastil Kuri, tampak para ajudannya memohon untuk ia tidak semakin menjatuhkan harga dirinya. Kinemon dan yang lainnya bersujud, "Kami mohon, Tuan Oden!!"


Oden yang sudah terlihat seperti bapak-bapak yang tidak mengurusi dirinya sendiri hanya berkata, "Menari telanjang tiap minggu adalah pekerjaanku.."

"Tolong beritahu kami yang sesungguhnya!!" ucap Kiku.
"Apa yang Anda bicarakan dengan Orochi!? Kenapa Anda melakukan semua ini!?"
"Kami tak tahu lagi harus bicara apa pada warga Kuri yang tetap percaya sampai akhir!!"

Bahkan di daerahnya sendiri, Kuri, Oden sudah mulai dibenci warganya. Anak-anak menimpukinya dengan batu tiap kali Oden lewat di jalan.

Seorang ibu menghampiri anaknya yang melempar batu ke Oden dan berkata, "Jangan berbuat kasar begitu pada anjing"

...

Suatu hari Oden berlari ke pantai...
menangis sekencang-kencangnya, tertawa sekencang-kencangnya, lalu menangis lagi...

Menangis dan tertawa lagi...
Air mata membasahi muka tersenyumnya...

Sebuah koran dari dunia luar akhirnya sampai di pesisir Wano..
Oden menangis sambil tertawa saat membacanya...


Dunia dibuat gempar oleh eksekusi mati sang Raja Bajak laut, serta harta berlimpah yang ia tinggalkan untuk ditemukan... One Piece

Orang-orang beramai-ramai pergi ke laut...
Era Besar Bajak Laut dimulai

"Roger!!" ucap Oden, "Kau memang hebat!! Hidupmu sungguh luar biasa!! Tidak seperti Kuri!!"

...

Dua tahun setelah kembalinya Oden,
Pertempuran antara Kelompok Bajak laut Gekko Moriah dan Kaidou pecah

Di waktu yang bersamaan, makam Toshin Ryuma dicuri

Dan di waktu yang bersamaan pula, si bodoh Oden masih menari-nari telanjang


Namun meski begitu, Oden masih tetap memiliki keluarganya. Hiyori dan Momonosuke tetap terlihat sayang padanya. Suatu hari Oden pernah bertanya pada Toki, "Apa kau mau menceraikanku?"

"Hah? Apa kau bercanda?" Toki hanya tersenyum saja, lama-lama ia sudah terbiasa dengan semua itu dan tetap mencintai Oden.

Tidak hanya keluarga, Oden juga masih punya para ajudannya...

Juga rekan-rekan lain... Salah satunya Yasuie.
"Menjadi bodoh terkadang bagus.." ucap daimyou Hakumai itu.

Masih ada juga si boss yakuza yang mendukungnya, Hyogoro...

Seorang pria menahan Oden saat ia ingin bertemu Hyogoro, "Mau ada urusan apa kau dekat-dekat dengan boss Hyogoro.."

Plakkk!!! Seorang wanita menggeplaknya dari belakang.
"Bodoh, cepat suruh dia masuk... Oden-chan, Hyogoro-sana ada di dalam, ayo masuk kita minum teh"

Di dalam ruangan, mereka pun minum-minum teh sambil mengobrol.

"Orochi benar-benar keras kepala," ucap Hyogoro. "Apa menurutmu aku juga perlu turun begitu?"

"Jangan memaksakan diri.." ucap Oden.

"Oden-chan, aku juga jago menari loh"
"Hei hei jangan lakukan itu, Nyonya"


Tiga tahun setelah Oden kembali...
Empat tahun setelah Oden kembali...

Oden masih tetap menari telanjang tiap minggunya. Tidak ada yang berubah di negeri Wano.

Di tahun kelima...
Kuri...

Arak-arakan Orochi sedang lewat di jalanan kota, di antar oleh dua kuda yang terlihat gagah. Di sekitarnya tampak bersiaga beberapa pengawal. Termasuk duo kakek dan nenek Kurozumi.

"Shogun Orochi!!"


Seseorang berlutut di tengah jalan saat ia lewat. Orochi turun dari kereta kuda dan menghampirinya. Yang berlutut itu ternyata adalah Oden. Orochi kaget.

"Mengenai pabrik-pabrik senjatanya," ucap Oden, "Lalu kapalnya... dan Kaidou..."

Orochi seolah tak tahu menahu dan berkata, "Bicara apa kau?"
"!!!!" Oden terlihat syok.

"Aku akan menjadikan Wanokuni sebagai produsen senjata terbesar!!!!" ucap Orochi.

Oden semakin kaget. Dan perkataan Orochi setelahnya semakin membuat hatinya hancur.
"Dan ah... soal Hyogoro, dia membuatku khawatir, jadi aku menyerahkannya pada Kaidou!!"

"!!!"

Hyogoro ditangkap, istri dan 16 anaknya dibunuh. Seluruh keluarganya dihabisi.


Oden, seorang samurai yang telah menahan semuanya seorang diri selama lima tahun...

Benang tipis itu telah dirusak..
Telah diputus

Air mata yang selama ini tertahan di matanya menetes
Namun Oden mampu menahan perasaannya

Sepertinya Oden telah belajar dari kesalahan sebelumnya. Kali ini ia bisa menahan amarahnya dan memikirkan segala sesuatunya secara matang.


Oden kembali ke kastil dan mengumpulkan orang-orangnya.
"Kita akan menjatuhkan Kaidou!!"

"Kami sudah lama menunggu kata-kata ini!!"

Kinemon dan yang lain tampak seperti orang yang baru diberi makan setelah sekian lama lapar. Kata-kata itu akhirnya keluar dari mulut pemimpin mereka.

Kekacauan terbesar di generasi ini

Oleh Kozuki Oden... Yang telah menangis di sepanjang Wano

Di sisinya, sembilan pria yang telah ia tumbuhkan sebagai samurai

Disinari oleh merahnya langit matahari senja

Pria-pria ini lapar akan pertarungan, berkilau oleh api merah

Pedang di pinggang mereka bagaikan refleksi dari nyala hidup yang membara


Para penduduk Wano, yang hormat terhadap kesetiaan mereka, kemudian menyebut mereka sebagai

Sembilan Sarung Merah

Dengan mata yang tertuju pada Kaidou..
Jalan mereka juga bagian dari cerita sedih di masa lalu...

Takdir yang menunggu mereka adalah.... eksekusi publik Kozuki Oden!!

Sampai jam legendaris itu tiba, yang akan diceritakan terus pada generasi mendatang...

Tolong jangan sedetik pun, mengalihkan matamu

One Piece 969 - END

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments