Saturday, December 28, 2019

thumbnail

Versi Teks One Piece Chapter 967 - Petualangan Roger

Petualangan Oden berlanjut bersama Roger. Catatan perjalanan yang ia tulis semakin bertambah panjang:

Dari pulau di atas awan, Skypea,
kru turun dibantu Gan Fall ke laut bawah
dan lanjut berlayar menuju desa Tukang Kapal.

"Kutub Utara!!"
"Kutub Selatan!!"

Di atas Kapal Oro Jackson, Buggy dan Shanks sedang memperdebatkan kutub mana yang lebih dingin. Buggy bersikeras kalau Kutub Utara lebih dingin, sementara Shanks sebaliknya. Dan Rayleigh sebagai sosok yang dituakan jadi orang yang melerai mereka.

"Sudah cukup!! Apa kalian tidak punya kerjaan lain selain bertengkar!?"

Bam Bam!! Keduanya digeplak.


Di sisi lain kapal, Roger tampak kaget saat tahu kalau dua Road Poneglyph masing-masing ada di negeri Oden dan para Mink. "Batu-batu itu ada di negeri kalian!? Warnanya apa!?"

"Merah" ucap Oden, Inuarashi, dan Nekomamushi.

"Itu yang selama ini aku cari-cari!! Kenapa tidak beritahu lebih awal!?" Roger berteriak.


"Aku sudah punya satu salinan Road Poneglyph yang kucuri dari Linlin, dan ada satu yang lokasinya diberitahu oleh Shirohige!!!!"

"Bagus, Kapten!!"

"Apa ini semacam mukjizat!? Keempat Road Poneglyph berada di jangkauan tanganku!!"

Roger tampak begitu bersemangat untuk mengumpulkan keempat batu merah itu.

Water Seven - Scrap Island

Kelompok Roger akhirnya tiba di tempat pembangunan kapal. Seorang manusia ikan bertubuh besar menyambut mereka dan tampak begitu akrab. "Roger!! Lama tidak berjumpa dengan kalian!!"

Roger melakukan tos sementara Shanks terlihat memeluk dan Buggy menaiki bahunya. Manusia ikan itu tak lain adalah Tom si Tukang Kapal, pria yang membuat oro Jackson.

"Bagaimana Tom, apa keretanya sudah selesai? Aku ingin berlayar di Grand Line menaiki itu!!" ucap Roger.

"Jangan aneh-aneh, baru juga selesai desain prototype." ucap Tom.

"Kalian tidak berubah ya, orang-orang yang berisik." ucap Nenek Kokoro, yang tentu pada saat itu belum setua sekarang.


Di sisi lain tempat itu, Oden menghampiri seorang anak: Franky.

"Kau anak yatim piatu!? Tertarik untuk menjadi tukang di kapal kami?" Oden kelihatannya tertarik dengan Franky, dan sudah jadi kebiasaan baginya saat berada di Kapal Shirohige untuk merekrut anak-anak yatim piatu.

"Aku tidak mau berurusan dengan bajak laut! Bajak laut sudah membuangku!!" ucap Franky.
"Kau dibuang bajak laut? Hahahaha!!" Oden tertawa.

Dari Water Seven mereka melanjutkan perjalanan, dan sepanjang pelayaran terdengar lagu khas bajak laut dari kapal itu,

"Yohohoho~~~!!"
"Yoho~~ ho~~ ho~~!!"
"Yohohoho~~~!!"
"Yoho~~ ho~~~ ho~~~!!"

"Binkusu no sake wo~~ Todoke ni yuku yo~~!!"

Dalam petualangannya, mereka melalui banyak hal. Pulau prasejarah yang dihuni mammoth raksasa, pembangunan jembatan di atas laut yang mempekerjakan kaum budak..


Lalu tiba di Kepulauan Sabaody untuk selanjutnya turun ke Pulau Manusia Ikan.
"Pulau Manusia Ikan!? Yosh pemberhentian pertama adalah Taman Sabaody!!" ucap Oden.

"Jangan bersikap sesantai itu, Oden!!"
"Besar kemungkinan kita mati dalam perjalanan menuju Pulau Manusia Ikan!!"

Kapal Oro Jackson turun menyelam ke dalam laut.


"Rayleigh, apa kau mendengar suara barusan?" Roger bertanya.
"Suara apa? Tempat ini sepuluh ribu kilometer di bawah laut!" ucap Rayleigh.

Tapi Roger sangat yakin kalau di dalam laut yang tampak sepi dan hanya dikelilingi monster-monster laut Sea King, ia mendengar sesuatu,  "Hei!! Siapa yang berbicara barusan!?"

"Sepertinya aku juga mendengar sesuatu.." ucap Oden.
"kau juga!?"

Dan saat sampai di gerbang menuju manusia ikan, mereka dikepuk sekelompok prajurit Pulau Manusia Ikan yang dipimpin langsung oleh Raja Neptune.


"Ah.. Apa ribut-ribut tadi berasal dari ini?"

"Berhenti...!!"
"Ada urusan apa kalian datang ke sini, manusia permukaan!?"

"Ini aku!!!" ucap Roger.
"Lihat aku, Neptune, ini aku, Roger!!"

"Eeh? Roger? Aku hampir tidak mengenalimu.." ucap Neptune. "Apa kau yang ada di balik semua ini!?"

Dan sesampainya di Pulau Manusia Ikan, Roger dicurigai melakukan sesuatu.
"Kami tidak melakukan sesuatu yang buruk!!" ucap Roger.

"Itu karena belum!!" ucap Raja Neptune. "Dengar, kami memberhentikan kalian karena ada ramalan yang bisa jadi terjadi karena orang-orang seperti kalian. Ramalannya berkata kalau pintu Pulau Manusia Ikan akan terbuka untuk semua orang, batas antara dunia kita akan dihancurkan! Nah, karena kau ada di sini, dan sangat mungkin bagi kalian untuk menghancurkan pintu masuk Pulau Manusia Ikan..."


"Raja Neptune!!!" prajurit berteriak melapor.
"Pintu masuk kapal ke dermaga mendadak hancur!!"
"Tentara Kerajaan yang ada di sana jadi luka-luka!!"

"Eeh!?"

"Roger, bukan kau yang merusaknya kan?" ucap Oden.

"Saat ini jadi ada lubang di perbatasan gelembung!!"
"Tutup lubangnya sekarang juga!!"

Raja Neptune hanya bisa menepuk jidat.
"Hah, akhirnya hari bencana itu tiba..."

"Oi oi lihat kan!! Kami semua sedang berdiri di sini!! Bukan kami pelakunya!!" ucap Roger.

Ramalan dibuat oleh seorang gadis duyung, Shirley...
Yang kala itu masih berusia 5 tahun.

"Hari Bencana... Hanya akan terjadi setelah sang Putri Duyung lahir.." ucap Shirley sambil melihat ke bola kristalnya.


"Sang Putri Duyung? Ini ramalan baru lagi.." ucap orang-orang di sekitarnya. Di sana cukup ramai, ada warga biasa, prajurit kerajaan..

"Raja akan punya anak putri duyung, eh?"
"Apa kita harus merayakannya sekarang atau nanti setelah dia lahir??"

"Tunggu dulu aku bahkan belum menikah!!" ucap Raja Neptune, yang juga ada di sana. "Dan aku juga menjadi raja negeri ini baru beberapa bulan yang lalu!!"

"Tapi Raja Neptune, semua orang sudah tahu kalau Shirley juga punya ramalan mengenai ikan mas yang akan menikah ke kerajaan.."

"Hmm, benar juga.."

"Dan Anda juga sadar kan, sejak saat itu juga, Otohime mulai memimpin demonstrasi politik mengenai bagaimana kerajaan harusnya lebih memperdekat hubungan dengan manusia, jadi..."

"Ramalan macam apa ini eh!?"


Setelahnya, Hutan Bawah Laut....

"Seperti yang kalian lihat, seisi negeri mempercayai ramalan anak itu.." ucap Raja Neptune ke Kelompok Roger.

"Neptune, untuk terakhir kalinya kami bersumpah kalau kedatangan kami ke sini tidak ada hubungannya dengan pintu yang mendadak hancur!!" ucap Gaban.

"Tunggu sebentar!!" ucap Oden. "Ada dua poneglyph di hutan ini. Salah satunya tidak begitu penting, tapi..."

"Ya, salah satunya adalah permintaan maaf dari seorang pria bernama Joyboy" ucap Raja Neptune.

Dan di hutan itu, memang tampak ada dua Poneglyph.


"Aku terkejut kau bisa membaca batu-batu ini.." ucap Raja Neptune.
"Yang lebih penting," ucap Roger, "Senjata yang katanya bisa mengguncang dunia tidak ada di sini!? Batu di pulau langit bilang kalau itu ada di bawah sini.."

"Kalau soal itu.. Baru-baru ini aku mendengar ramalan dari Shirley mengenai senjata. Tiap 100 tahun sekali, Poseidon sang Dewa Laut akan terlahir. Kemampuan tersembunyinya, kemampuan untuk menghancurkan dunia, tertidur dalam seorang gadis suci. Besar kemungkinan kalau putriku nantilah yang akan menjadi senjata yang bisa menghancurkan dunia ini.. Tapi ramalannya hanya sampai situ. Aku tidak tahu dia nanti akan jadi seperti apa."

"Jadi, Poseidon itu putri duyung, eh? Aku bisa memberimu tips menjadi seorang ayah kalau kau mau.." ucap Oden, yang sudah cukup berpengalaman sebagai seorang ayah. 2 tahun.


Roger dan kelompoknya lalu mendatangi Shirley si peramal.
"Hei Shirley, apa kau punya ramalan lain? Mungkin mengenai kapan Poseidon akan lahir?"

"10 Tahun" jawab Shirley.

"Tuh, kau bisa mendengarnya sendiri, Roger, 10 tahun lagi.." ucap Raja Neptune. "Tapi jujur saja, aku antara kecewa dan khawatir tahu kau datang ke sini karena tertarik dengan keluargaku.."

"Neptune, yang kami inginkan adalah harta yang ditinggalkan oleh orang yang membangun senjatanya," ucap Rayleigh. "Jadi yang kami cari bukan senjatanya, iya kan, Roger?"

"Oh, aku belum bilang apa-apa soal itu ya? Yah, tidak perlu khawatir. Aku tak punya cukup waktu untuk datang dan mencuri putrimu hahaha"

Perjalanan berlanjut, lagu bajak laut kembali dilantunkan...

"Umikaze kimakase namimakase~~!!"
"Shio no mukou de, yuuhi mo sawagu~~!!"

Berlayar melewati gelombang air yang yang meliuk-liuk bagai ular naga, melewati hujan petir yang menyambar-nyambar, sampai ke pulau di mana mereka bisa menemukan Poneglyph lainnya...

Mandi di pemandian air panas...


"Sora nya wa o kaku, tori no uta~~!!"
"Sayonara minato~~!!"

New World - Wano

"Toki jatuh sakit!!"
"Eeeeh!?"

Ketika hampir mencapai Wano, Toki malah jatuh sakit. Ia terkena demam parah. "Saat ini kondisi Toki cukup stabil," ucap Crocus. "Tapi aku harus mengatakan ini padamu, Oden: Toki terkena demam yang cukup parah, dan di kondisi seperti ini tidak mungkin baginya untuk ikut berlayar bersama kita. Dan mumpung Wano memang merupakan tujuan aslinya... Toki harus turun dan beristirahat di Wano supaya bisa tetap hidup. Ini perintah dokter."

"Sekarang tinggal bagaimana keputusan Anda, Tuan Oden." ucap Nekomamushi.
"Anda akan meninggalkannya untuk dirawat Kinemon dkk lalu pergi meninggalkannya, bukan?" ucap Inuarashi.

"Ayolah kawan-kawan, aku tidak setega itu" ucap Oden.

"Tidak, Oden!!" ucap Toki. "Jangan sampai kau meninggalkan janji yang sudah kau ucapkan sendiri!! kau sudah bersumpah untuk melihat akhir dari perjalanan ini!!" ia bersikeras supaya Oden tetap melanjutkan perjalanannya.


Dan ketika sampai Wano, Kinemon dkk yang sudah lama menunggu Oden ingin tuannya kembali. "Tuan Oden!! Kami sudah berjuang semampu kami menjaga Kuri sebagai persiapan kedatangan Anda!! Kami mohon kembalilah dan pimpin Wano!!"

"Diam!!" Toki membentak mereka. "Apa kalian tiak memikirkan perasaan Oden!? Bagaimana perasaannya kalau dia harus mengakhiri petualangannya karena aku!?"

"Cukup... Aku akan tetap melanjutkan petualanganku.." ucap Oden, bahkan tanpa menengok ke arah negerinya.

Oden menulis di catatannya,

Aku bisa mengetahui kalau kampung halamanku telah berubah bahkan tanpa perlu membalikkan badan dan melihat. Jika aku melakukannya, aku tahu aku tak akan pernah meninggalkan pulau ini lagi. Aku tak akan tahan kalau melihatnya dengan mata kepalaku sendiri.


"Anda tega...!!" ucap Kinemon dkk.

Dan saat akhirnya Oden kembali ke kapal, Roger berkata, "Anda tega..."
"Oi!! Kalau tidak ada aku kau tak bisa membaca poneglyph!!" bentak Oden.

Dan perjalanan pun berlanjut, Oro Jackson melanjutkan pelayaran meninggalkan Wano yang kini sudah dipenuhi kepulan asap dari pabrik-pabrik. "Kami mencari Poneglyph Wano secepat mungkin lalu pergi, meninggalkan rumah dan keluargaku. 4 tahun kemudian, bahkan tidak akan ada penyambutan ramah seperti ini menungguku.."


Roger mengamati vivre card yang mengarah ke Zou.
"Aku tidak yakin kita bisa sampai di Zou, meskipun vivre card ini mengarah ke sana..."

Dan ketika akhirnya mereka sampai, "Yang benar saja ini bahkan bukan Pulau!!"

"Oden, apa Anda baik-baik saja?" Shanks bertanya.
"Tidak apa... Hanya saja pulau ini memberiku firasat buruk" ucap Oden.

Dan ketika akhirnya mereka sampai di atas, para minks menyambut dengan senang hati.

"Oh lihat!! Ada bajak laut yang datang berkunjung!!"
"Dan mereka juga mengajak orang dari Klan Kozuki!!"


Setelahnya mereka menemui raja tempat itu, Duke Hichugiskhan.. dan menyampaikan surat yang ditulis oleh Nekomamushi, karena mereka berdua tetap tinggal di Wano.

"Hmm? Surat dari Nekomamushi? Aku bersyukur mereka berdua masih hidup.. Kalian tak tahu betapa khawatirnya aku saat sadar kalau dua anak itu menghilang.."


Lalu para minks mengerumuni Roger dan memeluknya, "Sambutan untuk sang penyelamat!!"
"Oi oi oi tunggu!!"
"Pelukan~~!!"

Perasaan Oden jadi semakin tidak enak.
"Hah... Perasaanku semakin buruk.."

"Apa benar kau baik-baik saja, Oden? Kalau mau kau bisa kembali ke kapal.." ucap salah satu kru Roger.

"Aku paham maksudmu, Oden.." ucap Roger, setelah kewalahan dipeluk minks.
"Eh, Anda juga, Kapten Roger!?"

"Ada sesuatu di sini.. Aku merasa kalau sesuatu yang besar dijaga di sini.."

Mereka menuju ke dalam pohon ikan paus... Tempat di mana Road Poneglyph berada, dengan lambang Klan Kozuki tergambar di temboknya.


"Kita berhasil menemukannya!! Road Poneglyph terakhir!!"
"Ini...!! Segel Klan Kozuki!!" ucap Oden. "Berarti kami adalah saudara sesumpah dengan kaum Mink!!"

Seorang Mink singa kecil menghampiri Roger ketika mereka hendak melanjutkan pelayaran.

"Tolong bawa aku bersama kalian!!"
"Namamu Pedro, kan? Aku suka semangatmu nak, tapi ini bukan waktumu. Masih belum." ucap Roger. "Masih belum waktumu untuk pergi menghadap fajar.."


"Kapan waktuku!?" Pedro bertanya.
"Kau akan tahu saat waktumu tiba! Saat itu bantulah!!"
"Baik!! Nanti aku pasti akan membantu!!"

Oden merasa senang, pada akhirnya mereka berhasil mengumpulkan keempat Road Poneglyph. Yang tersisa tinggal... Pulau Terakhir.

Suatu hari di sebuah pelabuhan, terdengar suara batuk parah dari kamar Roger.
"Kapten!! Apa Anda baik-baik saja!?"

Shanks menghampiri pintu kamar Roger, tapi kemudian ia muncul dan berkata, "Ayo anak-anak!! Apa kita sudah bisa menemukan lokasi tujuan kita!?"

"Tentu sudah, Kapten!!" ucap Gaban. Di luar tampak kru Roger berkumpul sambil melihat peta.
"Ingin kita pergi kapan?" Rayleigh bertanya.

"Sekarang juga!!" ucap Roger.


Oden kembali menulis di catatannya:

"Apakah ini takdir? Takdir bagus atau takdir buruk? Mendadak, Buggyjiro jatuh sakit karena demam tepat sebelum kami sampai di pulau terakhir. Katanya, ini yang disebut penyakit.."

"kamu-akan-mati-kalau-pergi-ke-pulau-itu"

"Kemudian Shankstaro mengatakan kalimat ini. Aku jadi tak tahu lagi hubungan mereka baik atau buruk.."

Meski kerap bertengkar, di momen itu Shanks berkata, "Jangan khawatir, Buggy!! Suatu hari nanti, kita akan memiliki kapal kita sendiri dan pergi ke sana bersama-sama!!"


Dan akhirnya hari itu tiba. Berita dengan cepat menyebar..
"Breaking News!! Bukan, ini Berita Besar!! Berita Terbesar!!"

"Bajak Laut Gold Roger akhirnya berhasil menjawab misteri tak terjawab dunia!! Dia menaklukkan Grand Line!!"

"Ia berhasil berlayar mengelilingi seluruh lautan!! Dengan kata lain, Bajak laut Terhebat yang pernah hidup!! Dia adalah Raja Bajak Laut!!"


"Di hari itu.."
"Kami mengetahui semuanya tentang dunia.."
"Tentang Void Century.."
"Arti dari nama D.."
"Mengenai Senjata Kuno..."

"Dan aku setidaknya, mengetahui kalau Wano pernah terhubung dengan dunia di masa lalu."

"Tapi apa kalian tahu apa yang Gol D Roger, sang Raja Bajak Laut lakukan ketika harta karun yang dicarinya terhampar di depan matanya? Dia tertawa"


"Kami juga tertawa, sampai-sampai air mata kami menetes jatuh.."

"Joyboy," ucap Roger, "Aku... Aku sangat berharap terlahir di era yang sama denganmu!! Kau sudah meninggalkan harta yang begitu luar biasa. Sungguh cerita yang lucu sekali..."

"Hei kawan-kawan!!" teriak roger ke krunya, "Bagaimana kalau kita namai pulau yang selama 800 tahun tidak pernah didatangi oleh siapa-siapa ini!? Kita namai..."

"Laugh Tale"

----

Bersambung ke One Piece Chapter 968. Tulisan ini akan diupdate setelah versi resminya rilis, karena kemungkinan ada terjemahan yang kurang atau salah. Pembahasan lebih detail juga akan dipost setelahnya.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments