Friday, November 9, 2018

thumbnail

Versi Teks One Piece Chapter 924 - Ha

Orang-orang di sekitar Luffy kaget melihatnya ambruk dengan sekali serangan, meski ada juga yang menganggap itu wajar mengingat yang menghantamnya adalah serangan Yonkou Kaidou. Malah Luffy yang masih hidup dan bernapas setelah menerima serangan itu sudah merupakan sebuah keajaiban.

"Memang mantap hantaman Kanabo.."

Kanabo adalah nama senjata, gada besi berduri yang biasa dibawa tokoh iblis dalam mitologi Jepang.

"Aku terkejut anak ini masih bernapas.." ucap seorang anak buah Kaidou saat memeriksa kondisi Luffy.

"Tentu saja.." ucap Kaidou, seolah ia pun tahu kalau meski berhasil dibuat ambruk dengan satu serangan, Luffy tidak selemah itu. Luffy tidak mati dalam satu serangan. One Piece tidak jadi tamat.


Law yang berada tidak terlalu jauh berusaha untuk menyelamatkan Luffy. Satu-satunya peluang untuk membawa kabur Luffy dari situasi ini adalah dengan memindahkannya menggunakan room. Namun sebelum Law menggunakan kemampuannya, paku tajam menembak lengannya. Bukan paku tajam biasa, melainkan paku tajam dari batu laut.

Hawkins dan anak buahnya menghentikan Law dengan tembakan paku batu laut.
"Dia lagi...!?" Law terlihat kesal.

"Batu laut yang digunakan secara meluas di seluruh dunia berasal dari negeri ini, dan orang yang mampu mengolahkan hingga menjadi sekecil itu hanyalah pengrajin Wano!!"

Meski kecil, paku yang sukses menancap di lengan Law sudah cukup untuk membuatnya tak mampu menggunakan kemampuan buah iblisnya.


Hawkins tak hanya menghentikan Law, namun juga menyerang menggunakan pedang jeraminya, "Warabide Sword!!"

Pertarungan dua supernova itu tak terlalu dipedulikan oleh Kaidou, apalagi jarak mereka memang tidak sedekat itu. Kaidou saat ini masih berdiri di dekat tubuh terbaring Luffy.

"Entah apa itu karena semangat bertarungnya yang tak kenal mati, atau hanya kesombongan belaka, tapi aku merasa kalau ia terus memandangiku.." ucap Kaidou.

Beberapa anak buah Kaidou yang mengerumuni Luffy tak mengerti, padahal jelas-jelas Luffy terkapar pingsan, bagaimana bisa memandangi Kaidou.

"Worororo!!" Kaidou tertawa, membalikkan badan dan berjalan pergi. "Lempar dia ke penjara!! Setelah kita berhasil mematahkan semangatnya, dia akan jadi prajurit yang berharga. Pastikan tidak ada kata Bajak Laut tertulis di surat kabar, ingat segala hal tentang dunia luar dilarang.."

Prajurit-prajurit Kaidou pun mencoba untuk mengangkat tubuh Luffy, hendak membawanya ke penjara seperti apa yang diperintahkan tadi. Tapi mendadak, mereka malah pingsan. Orang-orang itu ambruk, busa-busa keluar dari mulut mereka. Bahkan dalam kondisi pingsan pun, haki penguasa Luffy mampu menjatuhkan orang-orang di sekitarnya.

"Whaaaa!!??"
"Ada apa dengan kalian!?" jerit kaget beberapa orang yang masih bertahan.

Dari kejauhan, Shutenmaru memperhatikan hal itu dan teringat akan maa lalu. "Itu... kemampuan yang sama seperti kemampuan Tuan Oden!! Apa bocah pingsan itu juga memilikinya!?"

Kaidou yang sempat membalikkan badan dan berjalan pergi kembali menghadap ke arah Luffy. "Jadi kau juga punya haki penguasa... Sama seperti si bocah itu, Kid. Dunia ini tak butuh banyak penguasa.."

Kaidou kemudian berubah ke wujud naganya dan pergi, mempercayakan Luffy pada sisa-sisa anak buahnya. "Aku akan mengurus soal Trafalgar nanti, untuk sekarang aku mau minum lagi.. Gara-gara ini kepalaku jadi segar lagi"

Dan Kaidou pun terbang pergi, ingin kembali minum-minum untuk mabuk lagi.

Kembali ke Law, beruntung baginya ia bisa lolos dari Hawkins. Saat ini ia bersembunyi, tampak kelelahan, di balik sebuah pohon di tengah hutan.

"Paku dari batu laut... Aku baru pertama kali ini melihatnya. Saat ini kita sedang dalam masalah besar. Terlebih, aku khawatir tentang keadaan Bepo dan kruku yang lain... tapi tak mungkin juga aku meninggalkan si bodoh itu sendirian."

Anak buah Hawkins mencari-cari keberadaan Law, namun tidak ketemu.
"Sepertinya ia sudah benar-benar kabur.."

"Hmm, ya sudah, bisa menangkap satu saja untuk saat ini sudah cukup bagus.." ucap Hawkins. "Aku pasti akan menangkap mereka semua nanti, tak akan kubiarkan ada yang lolos dariku.."

Okoboretown, desa kecil di dekat gunung...

Tampak Tsuru yang sedang mengobati korban luka oleh serangan Kaidou dan antek-anteknya. Mereka yang terluka tampak sedih bukan karena tubuh mereka luka atau rumah mereka hancur, mereka sedih karena merasa sudah menyia-nyiakan makanan pemberian Luffy.

Dari balik tembok sebuah bangunan, Kinemon diam-diam mengintip. Kinemon mengamati istrinya dari kejauhan, memandangi O-Tsuru yang meski sudah 20 tahun berlalu tetap wanita cantik seperti yang ia kenal.


Kinemon sangat ingin bertemu kembali dengan istrinya itu, tapi ia sudah memutuskan kalau ia baru akan menemuinya setelah ia berhasil memenuhi keinginan Oden.

Tak lama setelahnya, Shutenmaru datang.
"Ashura Douji!?"

Kinemon di sana sendirian. Setelah Kaidou menyerang kastil Oden, Kiku kembali ke gunung untuk memastikan keadaan mereka. Dan syukurnya, mereka selamat. Shinobu si kunoichi veteran menggunakan kemampuan buah iblisnya untuk membuat tanah runtuh hingga membentuk tempat berlindung.

"Syukurlah kalian selamat!!" ucap Kiku.


Tapi tidak, saking cepatnya tanahnya ambruk, mereka justru takut tenggelam. "Keluarkan kami dari sini!! Walaupun selamat dari ledakan, kalau tanahnya terus turun begini lama-lama kami bisa tenggelam di laut!!"

Chopper dkk menjerit, sementara Nami dan Carrot sudah diselamatkan terlebih dahulu oleh Sanji. "Fiuh, aku berhasil mengamankan para gadis..."

"Selamatkan semuanya woi!!!"

Dan begitulah, pada akhirnya mereka semua selamat. Saat ini semuanya sudah berada di permukaan dengan aman.

"Syukurlah kalian berhasil diselamatkan oleh kemampuan Shino-chan.." ucap Kiku.
"Jurus mematangkan Juku Juku no Mi ku mampu membuat apa pun di dunia ini matang.."
"Benar sekali, semua yang disentuh Shino-chan bisa membusuk!!"
"Oi, pilih kata-kata yang bagus!!"

Kiku kemudian memulai percakapan serius. "Mumpung semuanya berkumpul di sini, aku ingin memberitahu kalian situasi saat ini. Tolong dengarkan baik-baik.."

"Eh?"

Tama tergeletak pingsan begitu saja di hamparan tanah pinggir hutan. Beruntung Inuarashi dan Musketeernya yang lewat melihat dan menolongnya.

"Hei, apa kau bisa bicara!?"
"Dia masih bernapas.."
"Kita harus segera mengobatinya.."
"Tempat ini terlalu terbuka, ayo bawa dia ke dalam hutan.."

Inuarashi menggendong Tama dan tampak sangat kesal terhadap aksi Kaidou. "Bisa-bisanya dia melakukan hal kejam pada anak sekecil ini... Kaidou!!"

Tak lama setelah kejadian itu, berita menyebar ke penjuru negeri, koran memberitakan mengenai pertarungan pendekar Luffytaro dan Master Kaidou.

Para penduduk Wano membaca kabar itu, termasuk rekan-rekan Luffy yang masih tersebar di dalam penyamaran mereka. Franky, Robin, Usopp, termasuk Zoro yang nyasar sampai ke perahu penjual makanan..

Awalnya mereka senang mendengar kabar Luffy sampai di Wano, namun saat melihat isi beritanya.... "HA!?"

Semuanya memasang ekspresi kaget. Zoro sampai memuntahkan makanannya.

"Hei, menjijikkan sekali jangan memuntahkan wasabi begitu!!"
"Uhk uhk!!" Zoro sampai batuk-batuk.
"Juga, kau makan terlalu banyak, apa mampu bayar!?"

Satu hari berlalu. Saat ini di pabrik Wano, tampak para penduduk pria dipaksa untuk bekerja menghantam besi oleh anak buah Kaidou. Mereka semua dipaksa untuk bekerja keras membuat senjata. Tidak ada istirahat, pilihannya hanya kerja atau mati.

Tak jauh dari sana, terdapat sebuah penjara khusus. Dua penjaga mampir ke sana, salah satu menaruh ikan beracun. Tampaknya penjaga itu orang baru, jadi ia bertanya.

"Untuk apa kita membawakannya ikan beracun? Memangnya apa yang dikurung di sini?"
"Entahlah, kita cuma diperintahkan untuk memberinya satu ikan beracun setiap harinya, dan jangan lupa untuk menghilangkan tulangnya. Ikan ini harusnya cukup untuk membunuh seseorang, tapi sepertinya sampai sekarang dia masih hidup..."

"Apa di dalam isinya buayahiu ataus semacamnya? Kenapa sampai harus repot-repot menghilangkan tulangnya segala.."

Di gerbang utama, keramaian terjadi. Anak buah Kaidou bersorak-sorak setelah akhirnya Luffy sampai di sana. Ia dibawa oleh arak-arakan anak buah Kaidou.

"Akhirnya orang baru itu tiba!!"
"Bersiaplah kau orang baru!!"

"Jadi ini yang katanya melawan Master Kaidou sampai-sampai menghancurkan kota!?"
"Orang kecil ini!? Kupikir setidaknya ia seukuran all-star.."

Luffy dibalut banyak perban, tangannya diborgol dan dirantai. Meski begitu, Luffy masih mampu setidaknya memperlihatkan tatapan mata yang mengerikan.

"Caramu menatapku...!! Akan kubuat kau tak bisa melihat lagi!!"
Luffy tak peduli dan terus menatap anak buah Kaidou itu.

"Ada apa sebenarnya dengan anak ini!? Ia terus menatap penjaga!!"

Penjaga hendak menebas Luffy, namun tiba-tiba ia ambruk. Tulang ikan melesat bak peluru dari balik jeruji besi tadi dan menancap di lehernya. Seseorang di balik kurungan besi menembakkan tulang ikan.

"Tulang ikan melayang dari penjara!!"
"Bodoh!! Apa kau lupa menghilangkan tulang ikannya sebelum memberikanan itu padanya!?"
"Eh!? Jadi di sana benar-benar ada sesuatu!?"
"Tak ada yang tahu!!"

Luffy akhirnya dilempar masuk ke kurungan itu. Di sana akhirnya mereka bertemu kembali, Luffy dan Kid.

"Kau akan membayar semua ini... Kaidou!!"

"Eh?" Luffy baru sadar.
"Ah..."

"Kau kan..."

One Piece Chapter 924 pun berakhir, begitu pula dengan Act pertama dari Arc Wano Kuni.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments