Thursday, November 15, 2018

thumbnail

Versi Teks Fairy Tail 100 Years Quest Chapter 12 - Bintang dan Petir

Hujan, Jellal berdiri di hadapan perempuan yang dalam beberapa hari terus ia cari-cari. Jauh-jauh mencari, ternyata perempuan itu saat ini berada di kotanya sendiri, bergabung dengan guild yang sangat dekat dengannya.

"Akhirnya aku menemukanmu, Touka si Penyihir Putih"


Untuk sesaat Touka sempat terdiam, tapi kemudian tampangnya memperlihatkan tatapan seolah tak mengerti dengan apa yang Jellal bicarakan. "Eh? Bilang apa kau tadi?"

Touka tak merasa kalau dirinya adalah Penyihir Putih yang Jellal cari.

"Tidak perlu pura-pura bodoh," ucap Jellal. "Kenapa kau bergabung dengan Fairy Tail?"
"Kenapa? Itu... Karena Natsuku tersayang ada di sana" jawab Touka dengan wajah memerah.

"Natsu?"
"Ya! Sejak satu tahun lalu..."

"Aku tahu semua tentangmu," ucap Jellal. "Pendiri dari organisasi penentang Avatar, kelompok religius yang terdiri dari para Penyihir Putih, Liberias.."


"Sihir Putih memang terdengar baik," ucap Jellal lagi, "Tapi niat aslinya cukup berbahaya. Mengubah dunia menjadi putih, mengurangi semuanya menjadi nol. Itulah yang kalian penyihir putih yakini kan?"

Touka masih seperti anak kebingungan. "A-Anu, apa kau tidak salah orang? Namaku memang Touka, tapi aku tak pernah dengar soal Sihir Putih. Aku ini penyihir air..."

"Dan dari mana kau mendapat sihir air itu?"

Touka tak menjawabnya.

"Aku sudah menyelidikimu," ucap Jellal. "Kau mencuri sihir air itu dari naga. Baru-baru ini, pencuri sihir bermunculan di seluruh negeri. Penyihir-penyihir kehilangan kekuatan sihir mereka, dan pada beberapa kasus sampai ada yang mati. Dalam beberapa bulan ini saja sudah terjadi lebih dari seratus kasus. Penjahatnya tidak lain adalah anggota Liberias, itulah yang aku tahu."


"Semuanya mengarah padamu," Jellal menatap Touka. "Penyihir Agung yang telah hidup lebih dari seratus tahun. Touka, si Penyihir Putih.."

Touka benar-benar terlihat bingung, "A-Apa yang kau... Aku..."
"Kau ikutlah denganku!!"
"T-Tidak!! Lepaskan aku!!"

Kemudian hal mengejutkan terjadi. Laxus muncul, melindungi Touka dari Jellal.
"Apa yang kau lakukan dengan salah satu dari kami?"


Sangat masuk akal mengingat Touka adalah anggota Fairy Tail, jadi Laxus tentu saja membelanya.

"Laxus..."
"Tolong aku!! Dia menuduhku yang tidak-tidak!!"

"Serahkan perempuan itu padaku" ucap Jellal.
"Aku tak bisa memberikannya padamu tanpa alasan.." ucap Laxus.

"Perempuan itu berbahaya, sebaiknya kau tak mendekatinya."
"Dia punya lambang guild kami. Bahaya atau tidak sekarang dia keluarga kami."


"Apa kau sudah menyelidiki latar belakangnya? Apa kalian membiarkannya bergabung begitu saja tanpa tahu siapa dia sebenarnya?"

"Tidak, kami tidak tahu dia siapa, yang terpenting sekarang dia bagian dari kami.." Laxus tetap membela Touka.

"Walaupun dia orang jahat?"

"Kau sendiri juga jahat, kan?" Laxus bermain perspektif. "Yah, aku akui aku juga bukan pahlawan, tapi aku sudah memutuskan kalau paling tidak aku akan melindungi orang-orang guildku."


Di sisi Natsu, pertarungan tampaknya sudah berakhir. Kapal kembali berlayar dan para pemakan naga itu berada di sana.

"Apa yang akan kita lakukan setelah ini?"
"Temukan si Penyihir Putih, aku punya petunjuk tentangnya." ucap Skullion Raider.
"Petunjuk, apa kau tahu dia ada di mana?"

"Yang lebih penting, Kyria, berapa lama lagi kau ingin melakukan itu padanya?"
"Hm? Oh, maksudmu ini.."

Kyria memegang tali, dan di ujung tali itu Erza terikat seperti anak anjing.


"Sekarang dia adalah hewan peliharaanku. Aku akan bermain-main dulu sebentar dengannya sebelum menghabisinya..."

"T-Terima kasih.." ucap Erza dengan tubuh gemetar. Kekuatan dan semangat bertarungnyatelah benar-benar dipotong oleh Kyria.

"Tak kusangka, kupikir kau suka dengan orang-orang kuat" ucap Skullion Raider.

"Yah, aku memang suka. Tapi, melihat orang kuat seperti pada akhirnya jadi seperti ini, rasanya imut sekali sampai-sampai aku tak tahan."

Kyria jongkok dan memandang wajah Erza, "Kalau kau terus jadi perempuan baik seperti ini, mungkin aku akan memeliharamu selamanya. Bagaimana? Apa kau senang?"


"Y-Ya, Terima kasih..."
"Bagus, bagus.."

"Ayo sini ikut aku, akan kuperlihatkan sesuatu padamu.."
"Baik.."

"Selera yang buruk," ucap Madmorl, pemakan naga berpenampilan mirip Budha.
"Tidak lama lagi Kyria juga akan bosan dengannya, dan saat itu maka habislah sudah.."

Kyria membawa Erza ke dalam kapal, tempat Natsu dan Wendy diikat. Tanpa perlu pengaruh apa pun, dua Dragon Slayer itu sudah lemah di atas kapal.


"Natsu!! Wendy!!"

"E-Erza...uuurgh"
"Erz..."

Mau menyapa saja mereka kesusahan dan hampir muntah, mabok kendaraan.

"Maafkan aku, maafkan aku," ucap Erza. " Ini semua salahku. Kalian sebaiknya ikuti saja perintah mereka. Kalau kalian bersikap baik, mereka akan mengampuni kalian.."

"A-Apa-apaan... Erza, kau..."
"Apa dipotongnya kekuatanmu... Benar-benar..."


"Dua orang ini Dragon Slayer, mereka masih berguna jadi kami tak akan langsung membunuhnya" ucap Kyria.

"Kumohon jangan bunuh mereka!! Mereka teman-temanku yang berharga!!" Erza memelas.

"Yah, demi kau juga hewan peliharaan kesayanganku, akan kubiarkan mereka hidup sedikit lebih lama lagi.." Kyria menduduki punggung Erza.

"Erza!!" Natsu lama-lama kesal, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.

Wendy kepikiran dengan teman-temannya yang lain. "Carla, Happy, Lucy, Gray.. Apa kalian baik-baik saja?"

Ternyata tak semua mereka tangkap. Hanya Erza dan duo Dragon Slayer itu yang ditangkap. Lucy saat ini masih berada di laut lepas, menaiki perahu kecil sendirian, tapi tetap berusaha untuk menolong teman-temannya.


"Mereka pasti belum terlalu jauh.." ucap Lucy.

Sebelumnya, Dewa Naga Air Mercuphobia terbaring menahan rasa sakit oleh serangan-serangan Kyria. Musuh lalu pergi... Erza, Natsu, Wendy diculik... Caramille si asisten menyalahkan Lucy dkk atas apa yang telah terjadi.

"Lihat!! Ini semua gara-gara kalian datang ke sini!!"

Caramille lalu mengusir Lucy dkk dan hanya memberi sebuah perahu kecil.

"Lucy!!!" Happy dan Carla menghampiri Lucy setelah terbang mencari-cari dari langit.


"Happy!! Carla!! Apa kalian sudah menemukan kapal mereka?"
"Kami menemukan kapal, tapi kapal lain..."

"Kapal lain?" Lucy melihat dan memang tak jauh dari mereka ada sebuah perahu yang mendekat. "Kapalnya mendekat kemari!!"

"Apa yang harus kita lakukan!? Apa kita harus sembunyi!?"
"Sembunyi!?"
"Kabur saja!!"

"Tidak perlu.." ucap orang di kapal misterius itu.
"Aku tidak akan memakan kalian.."

Perempuan misterius di atas perahu melempar sesuatu ke Lucy. Perempuan itu melempar Gray. Gray entah bagaimana bisa ada di tangannya dalam kondisi kecil. Gray jadi seukuran action figure murah.


"Kenapa jadi kecil begini!?"

"Aku kebetulan lewat, dan kulihat situasinya sedang buruk, jadi kutolong saja dengan menjadikannya kecil..."

"K-Kau...!!!"
"Yo, lama tak jumpa, Lucy..."

"Brandish!!!"


Brandish, penyihir perempuan yang meski muncul dengan penampilan tak meyakinkan, ia dikenal sebagai seorang penghancur negeri. Dua penyihir Aquarius saling bertemu, apa yang akan terjadi selanjutnya!?

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

1 Comments

avatar

Chap 1-11 mana min? Izin share ya

Reply Delete