Saturday, April 28, 2018

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 28 - Kelas B

Pesawat Asosiasi Hero terbang melewati distrik yang ditinggalkan di Kota Z, kemudian menjatuhkan sebuah paket berparasut.

"Apa-apaan ini?" Saitama dan Genos yang kebetulan baru pulang dari belanja melihat paket berparasut itu nyangkut di atas pohon di dekat rumah mereka.

Saat Genos membuka paket tersebut, ternyata isinya tumpukan surat.

"Ini surat untuk kita.." ucap Genos. "Pak pos tak bisa datang ke sini, jadi mereka langsung mengirimnya menggunakan parasut.."

"Sekarang kantor pos punya parasut ya?"
"Tidak, ini dikirim oleh Asosiasi Hero..."

"Oh... Oke..."

"Surat-surat ini berasal dari orang biasa untuk Hero. Kurasa inilah yang disebut sebagai surat penggemar..." ucap Genos.

"Benarkah? Wow... Hei lihat!! Untukku juga ada!! Ayo cepat masuk dan lihat isinya!!"
"Totalnya ada lima surat untuk Anda, Sensei..."

"Ayo cepat masuk, ayo!!"

Saitama sudah tak sabar untuk segera membaca surat untuknya.

Di rumahnya, Saitama dan Genos membuka surat-surat itu.

Surat untuk Genos :

Yth. Genos-sama
Aku adalah fans besarmu!!
Aku langsung negfans denganmu bahkan sejak aku pertama kali melihat fotomu!!
Aku yakin kalau kamu, Genos-sama, dan hanya Genos-sama seorang, satu-satunya hero yang sesungguhnya!!
Aku juga sudah bergabung dengan Genos-sama Fans Club!!
Kalau saja kamu tahu betapa aku mencintaimu..

Surat untuk Saitama :
Pengecut curang bangsat!! Nggak ada yang suka sama lu!!

Surat 2 untuk Saitama :
Kampret kalo gue jadi lo gue malu!!

Surat 3 untuk Saitama :
Udah cepet ngundurin diri sana!!

Tapi saat membacanya, Saitama hanya bilang, "Wow, orang-orang ini pasti nggak punya hobi..."

"Berani-beraninya mereka..." Genos marah, "Aku akan mencaritahu siapa yang sudah mengirim surat ini dan kemudian..."

"Oh, masih ada lagi..." Saitama membuka surat berikutnya. Dalam hati, Genos sedikit menyesal. "Seharusnya sejak awal aku tidak menunjukkan surat-surat ini padanya, ini semua salahku..."

Mengira kalau surat keempat itu isinya juga hinaan. Namun saat dibuka, ternyata isinya :

Yth. Hero Sitama
Terima Kasih!!

"Apa Anda tahu siapa yang kira-kira mengirim surat itu?"
"Entahlah... Terima kasih untuk apa saja aku tidak tahu.." ucap Saitama.

"Pasti dari orang yang pernah Anda selamatkan..."

"Oh iya, masih ada satu lagi, kan?"
"Ah, yang terakhir datangnya dari Asosiasi Hero..." ucap Genos.

"Surat dari Asosiasi Hero? Mereka mau memecatku ya? Aku tak peduli sih..."

Saitama kemudian membaca surat itu dan ternyata itu merupakan surat pernyataan kalau ia, Saitama mendapat kenaikan ranking. Saitama naik menjadi Hero Kelas C ranking 1.

"Eeh? Ranking 1?"

Saitama juga diundang menuju markas Asosiasi Hero yang ada di Kota Z. Saitama dibawa ke sebuah ruangan besar di mana beberapa petinggi Asosiasi sudah menunggunya. Empat orang berjas, berdasi, rapi, beda jauh dengan Saitama yang hanya memakai kaos, celana pendek, dan sendal jepit.

"Jadi... Kenapa aku diundang kemari?" Saitama bingung.

"Apa kau tidak membacanya? Semua peraturan dan ketentuan tentang Hero ada di sana.."

"Aku lupa kutaruh di mana, tapi kalau kucari mudah-mudahan nanti ketemu. Ngomong-ngomong kalian memanggilku ke sini untuk menceramahiku atau gimana?"

"Bukan, bukan begitu.." ucap salah seorang pria berjas. "Pertama-tama, aku ingin mengucapkan selamat karena kau telah naik ranking menjadi ranking pertama di Kelas C..."

"Ah.. Jadi yang mengurus masalah ranking itu kalian ya?"

"Yah, seperti itulah, tapi bukan hanya kami, komite yang terlibat dalam penentuan ranking jumlahnya lebih banyak lagi. Untuk interview kali ini, yang bertugas hanya kami berempat.."

"Interview?"

"Kalau berhasil sampai peringkat pertama Kelas C, seseorang berhak untuk memperoleh promosi ke Kelas B. Tapi kalau kau tetap ingin di Kelas C, itu juga tidak masalah..."

"Jadi bagaimana, Saitama? Apa kau memilih untuk naik ke Kelas B? Kalau begitu, maka kau akan dinaikan ke Kelas B dan mulai lagi dari ranking paling rendah.."

"Sebenarnya sih aku terserah saja, tapi yah, kalau sudah begini kurasa tak ada salahnya kalau kuterima saja jadi Kelas B. Kalau sudah jadi Kelas B, aku tak perlu melaporkan kegiatan Hero minguanku lagi, kan?"

Dalam hati, "Lagi pula aku tak boleh terus berada di Kelas C sementara Genos sudah ada di Kelas S..."

"Begitu, jadi promosinya diterima ya.."
"Kalau begitu kami akan memberikan beberapa pertanyaan dan kemudian penuhilah formulir berikut..."

"Oke, mari mulai wawancaranya..."
"Apa kalian akan bertanya alasanku menerimanya atau semacamnya?"

Dari ruangan lain, beberapa pria berjas mengawasi Saitama.
"Saitama... Apa itu orangnya?"

"Orang yang sudah mendaratkan pukulan terakhir pada Raja Laut... Bagaimana menurut kalian? Kalau ternyata dia memang hanya penipu... Bagaimana dia bisa memecahkan seluruh rekor pada tes masuk?"

"Yah, ada juga rumor yang menyebutkan kalau dia juga curang saat tes masuk. Dia mengganti seluruh stopwatch dengan sudah ia atur, menyuap seluruh juri pengukur, memeras peserta lain supaya mereka mengundurkan diri, dan sebagainya, ada banyak sekali rumor tentangnya..."

"Bukannya agak terlambat kalau kita meragukan hasil ujiannya sekarang? Karena dia mau aik ke Kelas B, kenapa tak kita biarkan saja dia dulu sesukanya? Kalau dia memang hebat, pasti tak ada masalah baginya, tapi kalau dia cuma penipu... Dia pasti akan menyesalinya..."

"Menyesal karena sudah masuk ke dalam Dunia Hero yang kejam ini...."

"Pak, kita sudah terhubung pada Penasihat..."

Mereka menghubungi seseorang lewa video call, dan orang itu tak lain adalah Amai Mask, si Hero Kelas A Ranking 1.

"Hallo, aku sedang berada di lokasi syuting opera sabun, jadi tolong cepat sedikit..."
"Ah, terima kasih atas waktunya, kali ini ada Kelas C yang ingin naik ke Kelas B, seperti biasanya... Kami ingin berdiskusi denganmu untuk memutuskan apa dia boleh atau tidak..."

"Promosi ke Kelas B, eh? Kalian tak butuh izinku untuk hal seperti itu, aku tak begitu peduli dengan kelas C atau B..."

"Aku tahu... Tapi kau ingat kan kita sudah menyetujui ini di komite eksekutif, supaya asosiasi kita makin mendapat dukungan publik, kau, Amai Mask akan menolong kami sebagai Penasihat Organisasi..."

"Tapi aku hanya mau bicara kalau soal Hero Kelas A atau S karena merekalah yang punya peran penting dalam menjaga reputasi kita pada publik, aku tak bisa mengizinkan tindakan yang tak perlu karena itu juga akan merusak reputasiku..."

"Tapi baiklah..." ucap Amai Mask lagi, "Aku akan melihatnya sebentar..."
"Saat ini dia sedang menjalani interview, saitama, Hero yang belum punya nama Hero..."

"Hmm, dari auranya aku bisa merasakan Hero Kelas C atauB... Selama dia tidak melakukan skandal, aku tak masalah kalau dia naik ke Kelas B..."

Pada akhirnya, Saitama naik ke Kelas B.

Malam hari, Saitama berjalan pulang ke rumahnya sambil membawa sertifikat yang menyatakan kalau dirinya dipromosikan ke Kelas B.

"Wawancaranya lebih lama dari perkiraanku..." ucap Saitama, "Tapi yah, hari ini juga aku tidak ada kerjaan. Mulai sekarang aku Hero Kelas B ya..."

"Oh..." Saitama memasukkan kertas itu ke sakunya kemudian mencium bau enak dari sebuah kedai, "Baunya enak..."

Saitama pun masuk ke kedai itu, "Selamat datang..." sambut pemiliknya.

"Oden campur satu.." ucap Saitama.
"Siap!!"

Saitama duduk di kedai itu, dan ternyata di sebelahnya ada Hero lain, yaitu si Pengendara Tanpa SIM, yang tangannya masih diperban pasca pertarungan melawan Raja Laut.

"Tidak mau pesan minum?" tanya Pengendara Tanpa SIM.
"Hmm?"

"Kalau tidak, biar aku yang mentraktirmu minum..."
"Eh? Kenapa?"

"Barusan kau dari markas pusat, kan? Anggap saja ini untuk merayakan promosimu..." ucap Pengendara Tanpa SIM. "Sebenarnya, hari ini aku terus mencarimu. Karena kau tahu sendiri kan, terkadang menulis surat saja tidaklah cukup..."

"Kau... Oh, kau orang yang waktu itu ya..." akhirnya Saitama ingat. "aiklah, kalau begitu aku mau Mozoku..."

"Pak kedai!! Buatkan dia Mozoku paling enak yang ada!!" ucap Pengendara Tanpa SIM.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments