Thursday, September 22, 2016

thumbnail

Versi Teks One Piece Chapter 836

Nami kaget setelah mendengar apa yang pria terkubur itu katakan, "Kau punya putri bernama Lola!? Dan dia kabur dari rumah!?"

Dan kalau diingat-ingat lagi, semuanya memang masuk akal. Nami jadi ingat dengan perkataan Pudding sebelumnya, "Salah satu kakakku menginginkan kebebasan untuk memilih pasangannya sendiri dan pergi ke laut... Dalam pelayaran cinta!!"

One Piece Chapter 836
Pria tertanam yang dijambak dan diangkat secara paksa oleh Cracker berusaha untuk meronta, "Cracker, lepaskan aku!! Lola, Chiffon, aku hanya ingin menemui kedua putriku!!"

Makin lama makin jelas, dan Nami juga ingat dengan pertemuannya dengan Lola dulu. Waktu itu, Lola memberinya selembar Vivre card, "Ibuku adalah bajak laut, ini ambilah, Vivre card ibuku..."

One Piece Chapter 836
Lola bahkan mengangkat Nami sebagai saudara angkatnya. "Namizou, sekarang kau dan aku resmi menjadi saudara angkat!!" ucapnya waktu itu.

"Whoaa!! Hebat sekali!!" ucap salah satu anak buah Lola. "Ibu Kapten Lola adalah bajak laut yang hebat loh!! Bawalah itu baik-baik, aku yakin itu pasti akan berguna suatu hari nanti!!"

Akhirnya Nami sadar, "Jangan-jangan ibunya Lola... Big Mom!?"

Dan Nami makin yakin saat mengingat Lola pernah bercerita soal tempat kelahirannya. "Aku lahir di Dunia Baru.."

One Piece Chapter 836
Nami melihat ke arah pria berkepala besar yang diangkat Cracker, "Jadi artinya pria ini... Ayahnya Lola!?"

"Apa!?" pria itu ikut-ikutan kaget saat Nami menyebut nama Lola.

Dari kejauhan, Randolph yang menunggangi Crane melesat sambil memutar tombaknya, bersiap untuk menyerang Luffy dan yang lainnya.

"Mereka kembali lagi!! Kelinci itu dan Crane!!"
"Mereka melesat ke arah kita!!"

"Berhenti, Randolph!!!" Cracker menjerit dan Randolph langsung mengerem mendadak sampai membentur tanah.

One Piece Chapter 836
"Oh tidaaak!!" jerit pepohonan, dan tatapan Cracker membuat mereka layu.

"Haki!? Bukan, itu sesuatu yang lain..." ucap Luffy.
"Pohon-pohonnya layu hanya karena ketakutan!?"

Melihat tatapan Cracker saja, mereka semua ketakutan. Jelas kalau Cracker bukan orang sembarangan.

One Piece Chapter 836
"K-Kenapa bisa ada salah satu dari tiga Sweet Commanders di hutan ini!?" pohon-pohon bertanya-tanya.

"Memangnya kenapa? Kalian tak suka dengan kedatanganku!?"
"M-Maafkan kami, Tuan Cracker!!" seru pepohonan, para Homies.

"Kau berani sekali ya!!" bentak Cracker, "Menghancurkan pestaku, mencampuri urusan orang lain, dan melakukannya secara terang-terangan, Randolph!!"

One Piece Chapter 836
"Maafkan aku, dialah yang memaksaku..." ucap Cracker sambil melirik Crane.
"Pembohong!! Kaulah yang menyeretku kemari!!" bentak Crane.

"Mereka bicara?" Nami kaget.
"Dia pasti orang penting..."

"Yang jelas, dia memang kuat..." ucap Luffy.

One Piece Chapter 836
"Mama adalah wanita yang selalu berada selangkah di depan.." ucap Cracker, "Luffy si Topi Jerami adalah pria yang sudah mengalahkan Doflamingo. Karena Brulee kemungkinan akan kewalahan melawanmu, maka Mama mengutusku kemari..."

"Aku keberatan, Kak!!" ucap Brulee yang tiba-tiba saja muncul dari balik pohon. "Aku tak bisa membiarkannya begitu saja, aku merasa terhina!! Kalau saja Mama memberiku perintah, aku pasti sudah menghabisi mereka semua dalam sekejap!!"

Brulee berdiri di atas monster pohon raksasa berkumis.
"Benar-ju!!!" teriak monster pohon itu.

One Piece Chapter 836
"Uwaaa!! Monster Pohon!!" Luffy malah tampak kagum
"Ah!! Wanita itu!!" Nami mengingat Brulee.

"Hingga hari ini, tak ada satu orang pun yang bisa keluar dari hutan ini hidup-hidup setelah menjadi target kami-ju!!" ucap monster pohon, King Baum.

"Yah, tidak masalah sih, tapi kami tak punya banyak waktu untuk meladeni permainan kecil kalian ini. Besok sore, semua kakak beradik dari Keluarga Vinsmoke akan hadir di Istana Whole Cake.." ucap Cracker.

One Piece Chapter 836
"Kerja sama dengan Vinsmoke ini... Adalah peristiwa yang sudah lama Mama tunggu, yang juga berarti kita akan memperoleh pasukan militer Germa 66 sekaligus Divisi Sains dan Penelitian mereka.."

"Aku juga sudah tahu!!" ucap Brulee, kemudian dengan kemampuannya ia mengembalikan wujud hewan-hewan yang diubah menjadi menyerupai teman-teman Luffy.

"Uwaa!! Mereka berubah menjadi hewan!!"

One Piece Chapter 836
Dan Luffy tampak kaget saat melihat Brulee, "Terus kenapa satu ranting itu bisa bicara?"

"Aku bukan ranting, bodoh!!" bentak Brulee, lalu memperlihatkan cermen dengan Chopper dan Carrot ada di dalamnya. "Lihat ini baik-baik, Topi Jerami!!"

"Ah!! Luffy!!" teriak Chopper.
"Luffy!! Nami!! Selamatkan kami!!"

One Piece Chapter 836
"Eh!? Kenapa kalian bisa ada di sana, teman-teman!?"

"Dia melempar kami ke dalam dunia cermin ini!! Dia pemilik kekuatan cermin, berhati-hatilah!!" ucap Chopper.

"Uih uih uih!!" Brulee tertawa, "Bagaimana menurutmu, Kak Cracker!? Aku saja sudah cukup untuk menyudutkan mereka!!"

One Piece Chapter 836
Brulee kemudian melempar cermin itu ke bawah sampai hancur berkeping-keping.
"Chopper!! Carrot!! Kalian tak apa-apa, kan!?"

"Kami baik-baik saja!! Yang hancur bukan kami, kok!!" ucap Chopper, yang masih berada di serpihan cermin. Yah, meski cermin itu hancur, dunia cermin tetap aman.

"Luffy, tunggu dulu!!" Chopper menyadari sesuatu.
"Eh?"

One Piece Chapter 836
"Yah, terserah mau bilang apa," ucap Cracker, "Pertama-tama, kita mulai dari si mulut ember yang satu ini. Mama bilang kalau beliau akan bisa tidur dengan nyenyak kalau kau dilenyapkan..."

"Eeh!? Linlin bilang begitu!? Coba dengar fakta ini!! Maksudku... Aku ini bisa dibilang merupakan ayahmu juga!!"

"Itu dulu, sekarang sudah tidak lagi!! Menurut Mama, ke-43 suaminya yang dulu hanyalah sekelompok orang luar yang tak ada ikatan darah atau semacamnya!!"

One Piece Chapter 836
"Tidak...!! Kumohon!! Bagaimana dengan putri-putriku!? Aku ini ada hubungannya dengan mereka!! Mereka adalah darah dagingku!! Kumohon!!"

Cracker tak peduli dan tetap berniat untuk menebas pria itu dengan pedang besarnya. Untung saja, Luffy cepat dan langsung menahan tebasan itu dengan telapak kakinya yang dilapisi haki.

One Piece Chapter 836
Cracker terseret ke belakang, dan tubuh Pound terjatuh.

"Apa ini... Wujud rasa kasihan darimu?"

"Haah... Haaah... terima kasih!!" ucap Pound.

"Padahal kau sudah lama kenal dengannya, tapi tingkahmu seolah-olah kau tak punya perasaan sama sekali terhadapnya!!" Luffy terlihat marah.

One Piece Chapter 836
"Sial!! Ini akan jadi buruk!!" para Homies sudah mulai berlarian.
"Tuan Cracker akan mengamuk di sini!!"

Sama seperti mereka, Nami juga berniat untuk kabur. Nami mengajak Pound, "Kita harus pergi sekarang juga, oh iya siapa namamu!?"

"Namaku Pound!! Tadi kau sempat menyebut nama Lola, kan?"

One Piece Chapter 836
"Kalian pikir kalian mau lari ke mana!? Tangkap mereka!! Jangan biarkan mereka kabur!!" Brulee terus mengejar.

"Selama mereka berlari ke arah sana, itu tak akan jadi masalah!!" para Homies mengejar.

"Tunggu sebentar..." Nami mengambil sesuatu dari bagian depan pakaiannya dan...
"Ini dia!!" Nami mengeluarkan Vivre card pemberian Lola.

One Piece Chapter 836
"Apa ini!?" Pound kaget.
"Ini Vivre card milik ibu temanku, mungkin memang milik Big Mom..."

Vivre card itu memancarkan semacam aura yang membuat para Homies tak berani mendekati Nami. Bahkan monster pohon.

"Ada apa ini!? King Baum!?"
"Maafkan kami!!! Kami para Homies tak bisa menentang gadis itu-ju!!"

"Eeh!?"
"Kami bisa merasakan kuatnya jiwa Mama dari sana!!"

One Piece Chapter 836
"Waaa!!!" Luffy terlempar oleh serangan Cracker, terlempar hingga membentur monster pohon.

"Luffy!!"
"C-Cracker!?"

"Sial..." Luffy berusaha kembali bangkit.

"Ketuk sekali dan terbelah dua," Cracker menumbuhkan satu tangan lagi. "ketuk sekali lagi dan terbelah jadi tiga..." tangannya terus bertambah sampai ada enam.

One Piece Chapter 836
"Kalian sama sekali tak punya kesempatan untuk menang di sini!! Kalian baru bisa mengganggu upacara Mama setelah melangkahi mayatku!!"

Dialah kru Bajak Laut Yonkou Big Mom, salah satu dari tiga Sweet Commanders, Cracker si Seribu Tangan, harga buronan 860 Juta Berry

"Luffy!! Tahan dirimu!! Kau tak boleh bertarung habis-habisan sebab bukan itu tujuan kita datang kemari!! Ingatlah prioritas utama kita setelah keluar dari hutan ini adalah menemukan Sanji!!"

"Tidak boleh bertarung habis-habisan? Kurasa tak ada jalan lain lagi..."

sumber: Versi Teks dan Cerita Karangan - VersiTeks.com

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments