Wednesday, February 5, 2020

thumbnail

Bahas Death Note Special One-Shot 2020


Volume terakhir komik Death Note terbit di Jepang pada Tahun 2006. Dua tahun kemudian tepatnya di Tahun 2008, sebuah onseshot diterbitkan. Sekarang, dua belas tahun kemudian, duo mangaka legendaris Tsugumi Ohba dan Takeshi Obata kembali menerbitkan oneshot Death Note.

Sama seperti oneshot sebelumnya, oneshot kali ini juga merupakan sequel. Untuk kalian yang belum membaca oneshot 2008, kalian bisa mencarinya di google dengan kata kunci Death Note Chapter 109 atau Death Note Chapter C-Kira.

Dan untuk kalian yang belum membaca oneshot terbaru terbitan 2020, kalian bisa membacanya secara gratis dan legal di MangaPlus.

Spesial Oneshot 2020 ini terdiri dari 86 halaman cerita, hampir dua kali lipat lebih tebal dari oneshot sebelumnya yang hanya 44 halaman. Tapi meski begitu, saya merasa waktu berjalan lebih cepat saat membaca oneshot ini. Secara pribadi, saya merasa kalau cerita oneshot ini jauh lebih seru dibanding oneshot sebelumnya.

Oneshot sebelumnya dipenuhi oleh informasi dan penjelasan mengenai apa yang terjadi pasca kematian Light Yagami, tapi sangat minim aksi psikologis layaknya yang biasa seri Death Note tawarkan.

Sedikit mengingat kembali oneshot 2008...

Setelah Ryuuk kembali ke Dunia Shinigami, shinigami lain bernama Midora terinspirasi untuk melakukan hal yang sama. Ia juga ingin merasakan keseruan yang dialami Ryuuk saat berada di dunia manusia.

Midora menyuap Raja Shinigami dengan 13 buah apel supaya ia diberi satu buku Death Note tambahan, yang mana akan ia berikan pada manusia. Raja Shinigami berhasil disuap, satu buku Death Note tambahan berhasil ia dapat... Midora pun pergi ke dunia manusia dan memberikannya pada seseorang.

Kira yang baru menggunakan buku Death Note untuk membunuh orang-orang lanjut usia di Jepang. Kekuatan Kira digunakan untuk membunuh orang-orang tua renta di atas usia 60 tahun yang sudah memilih untuk lebih baik mati saja. Aksinya tersebut membuat Jepang yang sebelumnya berada di peringkat satu dalam angka usia harapan hidup turun ke peringkat 6.

Sama seperti era Light Yagami, perdebatan terjadi. Sebagian menganggap aksi Kira ini sama sekali bukan kejahatan, ia bahkan dianggap lebih baik dibanding Kira sebelumnya karena hanya membunuh orang yang memang sudah ingin mati. Namun sebagian lain tetap merasa kalau membunuh tetaplah suatu kejahatan.

Sebagian ada juga yang masih meragukan kasus kematian ini ada hubungannya dengan Kira, apalagi penyebab kematian orang tua itu adalah sebab-sebab penyakit alami layaknya orang lanjut usia pada umumnya, bukan serangan jantung.

Di oneshot ini, kita juga bisa melihat Near yang menjadi penerus L. Dan Near pun menganggap kalau kasus ini bukan kasus yang menarik. Baginya, menganggap pemilik baru Death Note ini sebagai Kira sama saja dengan merendahkan nama Kira.

Near menamai pemilik Death Note yang baru sebagai C-Kira (Cheap Kira) alias Kira Murahan, dan ia sama sekali tidak tertarik untuk menginvestigasi kasus ini. Bahkan baginya, C-Kira ini hanyalah seorang pembunuh yang menjijikkan.

Pada akhirnya, bahkan sebelum kita diperlihatkan nama asli atau bahkan wajah C-Kira, ia mengakhiri nyawanya dengan menulis namanya sendiri di buku Death Note.

Midora si pemilik buku akhirnya kembali ke Dunia Shinigami dan bercerita pada Ryuuk kalau ia tidak sukses. Ia bosan. Awalnya ia mengira kalau semuanya akan jadi lebih seru saat si pemegang Death Note mulai membunuh orang-orang yang ada di TV, tapi kemudian ia malah menjerit dan menulis namanya sendiri di buku itu.

Midora tak mengerti kenapa orang yang dia beri Death Note malah berakhir seperti itu, begitu pula dengan Ryuuk, mereka sama-sama tidak mengerti. Tapi Ryuuk berkata kalau orang yang sebelumnya ia beri Death Note (Light Yagami) pernah berkata bahwa untuk bisa menggunakan Death Note, seseorang harus memiliki jiwa yang kuat.

"Berarti manusia yang kau pilih jiwanya lemah" ucap Ryuuk ke Midora.

Oneshot spesial... Death Note Chapter 109 berakhir sampai sana dan akhirnya berlanjut ke oneshot terbaru yang terbit 2020.



Death Note Special One-Shot 2020

Spesial Oneshot 2020 dimulai dari lanjutan langsung oneshot sebelumnya.

2013 - Midora memberikan Death Note lebih miliknya pada Ryuuk plus sebuah apel sebagai oleh-oleh, lalu Ryuuk kembali ke Dunia Manusia untuk mencari apel dan bersenang-senang.

Supaya seru, Ryuuk ingin mencari orang yang sama pintarnya dengan Light Yagami. Dan butuh waktu 4 tahun sampai ia menemukan anak yang pas.

2017 - Ryuuk akhirnya menemukan anak SMP bernama Minoru Tanaka, seorang jenius yang selama tiga tahun berturut-turut menjadi siswa SMP dengan nilai tes IQ tertinggi se-Jepang.

Meski begitu, Minoru sama sekali tidak merasa pintar. Ia bahkan menganggap dirinya sebagai murid yang bodoh. Pada ulangan mata pelajaran Bahasa Inggris, Minoru hanya mendapat nilai 28.


Hasil tes IQ bagi Minoru bukanlah sesuatu yang bisa ia banggakan. Minoru beranggapan kalau hasil nilai tes IQ yang tinggi itu ia dapat hanya karena ia sering malas-malasan menonton acara asah otak dan main game-game IQ di smartphone.

Namun Ryuuk tidak perlu orang yang pintar di mata pelajaran sekolah, jadi Tanaka Minoru adalah pilihan yang tepat.

Adanya sosok baru dengan karakter yang kuat sudah cukup untuk membuat oneshot ini menjadi seru... dan saya sebagai pembaca selalu tidak sabar untuk melihat halaman berikutnya, sambil berharap supaya ceritanya jangan habis dulu. Masih seru.

Jika beradu kehebatan dalam membunuh, Minoru tentu akan sangat sulit untuk mengalahkan sosok Light Yagami. Namun penulis punya cara yang cerdas dalam menggambarkan sosok Minoru sebagai sosok yang jenius tanpa harus menyamakan/membanding-bandingkannya dengan Light.

Kita juga mendapat sedikit informasi tambahan mengenai bagaimana Kira dikenang di era itu. Sampai sekarang publik belum mengetahui identitas asli Kira, ataupun nasib akhir yang ia alami. Tapi yang pasti, semua orang bahkan anak-anak tahu Kira karena ia ditulis di buku-buku etika untuk Sekolah Dasar serta buku-buku pelajaran sejarah.

Kira ditulis sebagai sosok yang jahat. Ia dianggap sebagai pembunuh masal paling mengerikan dalam beberapa tahun terakhir.

Alih-alih langsung menggunakannya untuk membunuh, Minoru si anak SMP memikirkan hal lain. Selama berjam-jam ia memikirkan cara terbaik untuk memanfaatkan death note ini... Sampai akhirnya ia menemukan satu rencana.

Namun sebelum rencana itu ia jalankan, ada dua pertanyaan penting yang Minoru ajukan pada Ryuuk:

1. Apakah ada manusia lain yang bisa melihat Ryuuk selain dirinya?
2. Pemilik Death Note akan diikuti terus oleh Shinigami, seberapa jauh Shinigami bisa pergi dari manusia pemilik buku?

Setelah Ryuuk menjawab dua pertanyaan itu, Minoru dengan mantap menyampaikan keputusan yang membuat saya terkejut. Anak itu menyuruh Ryuuk untuk pergi dulu dan kembali menemuinya dua tahun lagi.


Secara terukur, anak SMP ini memilih untuk baru menjalankan rencananya dua tahun mendatang. Dan sesuai peraturan Death Note, ingatan Minoru mengenai hari itu pun dihapus.

2019 - Ryuuk kembali sesuai perjanjian dua tahun lalu. Ryuuk masuk ke kamar Minoru dengan cara menembus lantai, persis seperti yang anak itu instruksikan dua tahun yang lalu. Buku Death Note disentuhkan ke kepala Minoru, dan seketika semua ingatannya mengenai Death Note dua tahun lalu kembali.

Ryuuk yang tepat janji membuat Minoru bisa semakin mempercayainya.

Melihat kewaspadaan Minoru yang sampai secara khusus meminta Ryuuk untuk datang dari bawah lantai membawa kembali kenangan-kenangan saat membaca betapa waspadanya Light Yagami dulu...

Minoru meminta Ryuuk untuk masuk dari bawah tanah supaya ia tidak tertangkap kamera CCTV di jalanan. Meskipun Shinigami tidak bisa dilihat oleh manusia, namun ia bisa dilihat oleh polisi-polisi yang dulu sempat terlibat kasus Kira dan menyentuh Death Note, sebagaimana yang dijawab oleh Ryuuk pada pertanyaan pertama Minoru.

Dunia saat ini sudah jauh berbeda dari era Light Yagami dulu. Sekarang semuanya lebih diawasi. CCTV di mana-mana, dan mustahil untuk melakukan sesuatu di Internet tanpa terlacak oleh otoritas keamanan.

Rencana yang kemudian diungkap oleh Minoru semakin membuat saya terkejut... Bukan untuk membunuh, ia malah berencana untuk melelang buku Death Note itu.

Ryuuk juga kaget, bukankah Minoru sendiri yang berkata kalau sekarang segala sesuatu yang ada di Internet bisa dilacak, lantas bagaimana cara untuk melelang buku itu? Minoru tentu punya cara tersendiri yang sudah ia pikirkan jauh-jauh hari.

Minoru menyuruh Ryuuk untuk pergi ke stasiun TV yang berjarak 11km dari rumahnya, lalu menulis pesan di kertas menggunakan kertas dan pulpen yang ada di ruangan broadcast untuk menyangkan pesan mengenai lelang ini secara live di TV.


Bagi orang yang tidak bisa melihat Ryuuk, yang terlihat di layar tentu hanya kertas melayang dengan pesan dalam Bahasa Jepang:

"Kekuatan untuk membunuh dari jarak jauh yang dimiliki Kira akan dilelang. Jika kalian ingin membelinya, tulis di Twitter dengan hashtag #PowerOfKira dan sertakan nominal penawaran dalam mata uang Dollar Amerika"

Bagi polisi-polisi yang dulu menangani kasus Kira, ini seperti mimpi buruk. Mereka harus menangani kembali kasus mengerikan yang pernah terjadi bertahun-tahun silam.

Hal ini bahkan menarik perhatian L yang baru... Near.

Near menganggap Kira yang sekarang ini sebagai sosok yang sangat pintar dan waspada, lalu ia menamainya sebagai A-Kira (Auction Kira).

Dan ngomong-ngomong soal Near, makin ke sini penampilannya jadi semakin mirip perempuan, terutama karena rambut panjangnya. Saya sampai harus googling informasi tentang Near untuk memastikan jenis kelaminnya.

Near tetarik untuk bertemu dengan A-Kira, namun bukan menangkapnya. Lagipula baginya, menjual Death Note bukanlah sesuatu yang melanggar hukum. Tiap hari senjata pemusnah masal diperdagangkan secara legal di seluruh dunia. Dan kalau pihak keamanan ingin memperoleh Death Note, lebih gampang kalau mencarinya ke pembeli setelah transaksi selesai.

Dari individu, pelelang naik ke tingkat organisasi, sampai akhirnya negara-negara besar dunia ikut mengincarnya. Hingga pada akhirnya, buku itu laku seharga $10,000,000,000,000 oleh pemerintah Amerika Serikat.

Ada beberapa hal yang cukup mengganjal di plot ini.

Mulai dari saat ketika ada yang menawar dengan harga 200 Milyar Dollar, seorang murid berkata kalau pelelang sudah berpindah dari individu ke organisasi karena bahkan orang terkaya di dunia pun hanya memiliki sekitar 130 Milyar Dollar.

Hal ini sebenarnya agak menyesatkan.. Kekayaan orang terkaya dihitung dari jumlah asset yang dimiliki, bukan tabungan yang dimiliki. Dan apabila asset tersebut dicairkan, nilainya akan turun drastis.

Penjelasan detail mengenai hitungan keuangan ini... Termasuk dampak ekonomi dari aksi Kira akan kita bahas lebih mendalam di: Dampak Aksi A-Kira Terhadap Ekonomi Jepang, US, dan Global (segera)

Kira kemudian membuat aksi yang semakin mengejutkan, di mana ia meminta uang hasil lelang itu dikirim ke seluruh pemilik akun Bank Yotsuba yang terdaftar sebagai penduduk Tokyo dan berusia 60 tahun ke bawah terhitung sejak 24 Mei 2019.

Wow!! Terdengar sangat fantastis, bukan? Sepertinya ini juga alasan kenapa Minoru harus menunggu 2 tahun, karena waktu SMP dia masih belum cukup umur untuk membuka rekening Bank.

Secara cerita, aksi ini tentu sangat mengagumkan. Tapi jika terjadi di dunia nyata, tentu prosesnya tidak akan bisa semudah itu.

Setelah uang dikirim, Minoru menyuruh Ryuuk untuk pergi dan tidak pernah menemuinya lagi. Sebuah keputusan yang menjadi awal bagi takdir buruknya.

Dalam perjalanan menuju Presiden Amerika Serikat, Ryuuk terlebih dahulu menemui Raja Shinigami. Raja Shinigami marah karena Ryuuk membiarkan buku Death Note dijual di Dunia Manusia. Untuk itu, ia membuat peraturan baru:

Manusia yang menjual atau membeli Death Note di Dunia Manusia akan mati. Penjual akan mati saat menerima uang, pembeli akan mati saat menerima Death Note.

Naasnya, Ryuuk tidak bisa mengabari Minoru mengenai peraturan baru ini karena ia sendiri yang menyuruh Ryuuk untuk tidak pernah menemui atau menghubunginya lagi. Satu bulan kemudian, saat akhirnya Minoru bisa mengambil uang hasil penjualan itu, ia meninggal.


Sebuah ending yang tragis. Rencana matang yang dibuat Minoru berakhir buruk bagi dirinya karena peraturan tambahan yang dibuat di tengah jalan.

Dan begitulah... Oneshot berakhir.

Untuk kalian yang bertanya-tanya, Kenapa Ryuuk menulis nama Minoro Tanaka di bukunya, kalian bisa membacanya di: Alasan Kenapa Ryuuk Menulis nama Minoru Tanaka di Buku Death Note Miliknya (segera)

Secara umum, oneshot ini sangat seru, asyik untuk dibaca, meski banyak yang tidak puas dengan ending yang harus dialami oleh Minoru... Bahkan setelah L yang baru mengakui kekalahannya, Ryuuk mengakui rencana sempuran Minoru, nasib anak ini tetap harus berakhir secara tragis.

Banyak pula tentu yang memperdebatkan mengenai baik/buruknya aksi Minoru yang membagi-bagikan uang sebanyak itu terhadap perkembangan ekonomi...

Hal-hal lain yang secara ekonomi keliru...

Tapi sejak awal cerita ini dibuat untuk menghibur, bukan untuk ditelan mentah-mentah sebagai pendidikan ekonomi.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments