Friday, October 20, 2017

thumbnail

Versi Teks One Piece Chapter 843

Gear Fourth, Tankman mementalkan tubuh Cracker dengan begitu keras. Membuatnya terlempar jauh sekali hingga menabrak hancur prajurit-prajurit biskuitnya dan terus melesat jauh. Semakin jauh dan melesat lebih jauh lagi, menerobos pepohonan, kue-kue, bahkan hingga bangunan-bangunan di Kota Manisan.

Nami kaget, Pound kaget, begitu pula pohon hidup yang dijadikannya tempat bersembunyi. Dan warga kota bahkan lebih kaget lagi. Mereka berlarian saat melihat sesuatu melesat kencang di udara dan menerobos rumah-rumah kue.

Whole Cake Château, Big Mom tampak masih duduk-duduk santai di kastilnya, masih belum tahu kalau salah satu dari tiga prajurit terkuatnya baru saja dikalahkan.

"Mama, dua dari tiga komandan sudah tiba.." lapor salah satu pelayan. "Yang datang baru Tuan Katakuri dan Tuan Smoothie..."

Sebagai catatan, Katakuri berarti tepung kentang.

"Mamamama... sudah lama sejak terakhir kali aku mengumpulkan mereka bertiga di satu tempat.." Big Mom tertawa dan kemudian bertanya-tanya, "Ngomong-ngomong, kenapa ya Cracker lama sekali?"

BAAAMMMM!!!! Cracker terus melesat hingga akhirnya menabrak sebuah bangunan besar. Para warga makin panik, dan tiga saudaranya yang kebetulan ada di sana kaget,

"Kakak!! Kak Cracker!!"
"Mustahil!! Dia kan salah satu dari tiga komandan kita!!"

"Siapa yang sudah melakukan ini!? Akan kuhajar dia sampai habis!!" ucap lelaki berpakaian tengkorak, putra ke-19 Keluarga Charlotte, Charlotte Mont D'Or.

"Kakak, kalau ingatanku tidak salah, terakhir kali dia pergi ke Seducing Forest untuk menangani masalah Topi Jerami.." ucap saudari perempuan, putri ke-18 Keluarga Charlotte, Charlotte Galete.

"Apa kau benar-benar berpikir dia dilempar dari sana!? Musuh pasti sudah dekat..." ucap lelaki aneh bertubuh seperti lendiri, putra ke-5 Keluarga Charlotte, Charlotte Opera.

"Luffy si Topi Jerami sudah dekat!!"

Mereka kemudian mengumumkan keadaan darurat. "Keadaan darurat!! Semuanya harap tetap berada di dalam rumah kalian!! Cepat bersembunyi!!"

"Tuan Cracker telah dikalahkan!!"
"Apaa!?" para warga masih kaget.

Di hutan...

"Dengar, kumohon maafkan aku.." ucap Pound, ayah Lola. "Maaf karena sebelumnya aku sudah tidak mempercayai kalian. Aku hanya merasa kalau kalian tak mungkin punya kesempatan untuk menang!"

"Lain kali belajarlah untuk tidak mengatakan langsung apa yang ada di pikiranmu!" ucap Nami.

Luffy terbaring, dengan perut yang masih penuh dengan biskuit. "Sepertinya aku sudah memakan biskuit porsi seumur hidup..."

Tapi makin lama tubuhnya mulai mengecil, tidak sebesar tadi lagi.
"Apa cuma perasaanku saja atau tubuhmu mulai mengecil, Luffy?"

"Memang... Menggunakan Gear Fourth Tankman membutuhkan banyak stamina, jadi aku membakar kalori lebih cepat.."

"Yah, apa pun itu, kita menaaang!!!" Nami tampak begitu senang.

Pound dan yang lainnya malah bengong saja...

"Ikutan senang dong woi!! Kita baru saja mengalahkan petinggi Yonkou!!" Nami menggeplak tangan Pound.

Di sisi lain, King Baum si pohon besar malah tampak khawatir. "Ya ampun, apa yang sudah kita lakukan... Aku sudah membantu penjahat-penjahat ini mengalahkan Tuan Cracker.."

"Semua homies mengetahui hal ini, kalau kami tak berdaya di hadapan vivre card Mama. Bahkan anak-anaknya pun dilarang untuk membawanya keliling, dan sekarang malah... Kenapa malah wanita sepertimu yang punya!?"

Nami tampak sangat bersyukur dengan kartu itu. "Wow, aku jadi semakin menciptai benda berharga ini!!"

"Kesampingkan dulu soal itu, kau sama sekali tak paham betapa berbahayanya situasi kita saat ini!!" ucap Pound.

"Rumor yang beredar mengatakan kalau saat Komandan Snack sebelumnya dikalahkan, pasukan Cracker menyapu lautan untuk membalaskan dendamnya, dan Linlin menciptakan badai sebagai perwujudan dari rasa marahnya..." jelas Pound. "Dan bersama-sama, mereka melenyapkan musuh dalam sekejap!!"

"Badai!?" Nami kaget.

"Linlin adalah wanita yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi cuaca!!" ucap Pound. "Tangan kirinya mampu memanggil Zeus sang Awan Petir, dan tangan kanannya mampu memanggil Prometheus sang Matahari!!"


Nami masih bertanya-tanya...
"Mengendalikan... Cuaca!?"

"Kedengarannya itu bukan masalah besar..." Luffy santai saja, "Kau harusnya lihat bagaimana aku saat aku mengamuk.." ucapnya.

Sanji masing berbaring dengan perut besarnya, "Si Sanji itu, apa yang dia pikirkan hanya meninggalkan surat saja dan pergi seperti itu!? Paling tidak katakan sesuatu secara langsung pada kami!!"

"Kita bisa sampai sejauh ini berkat peta yang digambar Pudding, tapi kemudian Pekoms menghilang..." ucap Luffy lagi. "Pudding bilang kalau dia mau membawakan Sanji pada kita, tapi saat sampai, tak ada siapa pun di pantai dan kami malah membuang-buang banyak waktu terjebak di hutan ini.."

"Maksudku.." ucap Luffy, "Bukankah Sanji akan resmi menjadi bagian dari kru Big Mom setelah upacara pernikahanya nanti!?"

"Kita masih belum tahu kapan upacara pernikahannya akan dilaksanakan.." ucap Nami. "Tapi aku sempat dengar kalau Keluarga Vinsmoke akan mengunjungi kastil hari ini... Sekarang sudah jam berapa!? Kita harus emenghentikan mereka pergi ke kastil!!"

Dan saat ini, Sanji dan keluarganya memang sedang dalam perjalanan menuju kastil menggunakan kereta kucing mereka..

"Apa cuma perasaanku saja atau warga kota sedang panik karena sesuatu?"
"Mungkin mereka menyadari kedatangan kita.." ucap Vinsmoke bersaudara, sementara Sanji diam saja.

Kembali ke hutan, "Hei pohon, kau tahu kastilnya di mana, kan!? Antar aku ke sana, aku pasti akan membawanya kembali bersamaku!!" ucap Luffy.

Dan akhinya, Luffy dan Nami pun naik di atas King Baum.

Di atas sana, Nami berkomunikasi dengan Chopper lewat cermin.
"Tak perlu khawatir, Nami!! Kalau semuanya berjalan lancar, kami pasti akan bisa... Gyaaahh!!"

Chopper dan Carrot masih saja dikejar-kejar.
"Apanya yang berjalan lancar, hah!? Bagaimana kalian akan bertahan!?"

"Lagipula, sepertinya tak ada yang bisa kalian lakukan untuk kami dari luar jadi serahkan saja pada ka.. Gyaaahh!!!"

"Nami!! Jangan khawatir, kami benar-benar baik-baik sa... Kyaaa!!!"

"Kalian tidak meyakinkan sama sekali!!" bentak Nami. "Kami akan pergi menuju kastil untuk menemui Sanji!!"

"Baik!! Kalau kalian berhasil membawanya kembali, beritahu kami!! Katakan saja lewat cermin in..."

PrankK!!!! Cerminnya mendadak pecah.
"Ah!! Cerminnya pecah!! Kau pasih di sana, Chopper!? Carrot!?"

Tidak ada balasan lagi.
"Cerminnya kembali menjadi cermin biasa, semoga mereka baik-baik saja.." ucap Nami.


"Daging..." Luffy mengigau.
"Daging!?"

"Hei wanita..." King Baum memanggil, "Keberuntunganmu sepertinya masih belum habis.."
"Ada apa?"

"Di sebelah sana!!" King Baum menunjuk ke kejauhan, "Itu kereta Germa 66!!"

Luffy langsung terbangun, dan saat ini ia sudah berada di bentuknya yang normal.
"Apa kau melihat Sanji!?"

Dari pihak Germa pun, mereka melihatnya.
"Tuan Judge, ada objek yang berlari ke arah kita!!"

Luffy langsung berlari dan berteriak, "Heeeeiii!! Saaaanjiii!!!! Lama sekali ya kita bertemu!!!"

Yonji kaget..

"A-Apa yang... Bagaimana bisa anak itu sampai sedekat ini dengan cepat!?"
Sanji bahkan terlihat lebih kaget lagi.

"Dan pohon besar apa yang berada di belakangnya itu!? Pohonnya berlari!!"

"Sanjiii!!!" Nami berteriak memanggil dari atas King Baum.
"Sanji!! Kelihatannya kami datang tepat waktu!! Kupikir kita tak akan bisa bertemu lagi!!"

Dari mata Yonji dan Niji langsung keluar hati seperti kebiasaan Sanji.

"K-Kenapa mereka bisa ada di sini!?" Sanji kaget.

"Jadi itu Si Topi Jerami yang terkenal itu ya?" Vinsmoke Judge melihat Luffy.

"Heeeiii!!!" Luffy melompat dan langsung sampai di kereta Sanji, "Aku ke sini untuk menjemputmu, Sanji!!!"

"Hei berhenti kau!!! Apa kau mau merusak kereta kucing ini, hah!?"
"Ayo keluar dari sana, Sanji!!!"

Pasukan Germa sudah menodong Luffy dengan senjata, "Menjauh dari sana, penyusup!!"

"Aku tahu kau bilang kau akan kembali, tapi... Aku rasa aku tak bisa hanya menunggu saja kan, jadi begitulah..." ucap Luffy.

Sanji teringat akan kenangan indah bersama teman-temannya, tapi dia tidak bisa. Sanji memalingkan wajahnya.

"Cepat pergi atau kami akan menembakmu!!" teriak prajurit.

Luffy tak peduli, dan terus bicara dengan Sanji, "Antara kau dan aku, aku ingin datang menjemputmu sendirian, tapi kau tahu kan yang lain orangnya seperti apa... Tapi yah, kalau aku jadi datang sendiri, mungkin aku tak akan..."

Sanji masih terikat gelang yang bisa saja menghancurkan tangannya. Sanji ingat betul kenyataan itu. Ia tak boleh bertindak gegabah.


Tak hanya tangannya, Sanji juga ingat ancaman Germa terhadap orang-orang terdekatnya, termasuk Zeff...

"Hm?" Luffy tersenyum, tapi kemudian Sanji malah menendangnya.
BAMMM!!! Luffy terlempar jauh dari kereta itu.

"H-Hei...!! Apa yang kau lakukan, Sanji!?" Nami kaget.
Sanji kemudian bicara dengan tatapan dingin, "Pergi jauh-jauh sana, bajak laut rendahan.."

Luffy kkaget...

Yonji tertawa, Niji tertawa, Ichiji tersenyum...
Reiju tampak berat hati...

"Namaku adalah Vinsmoke Sanji... Pangeran Kerajaan Germa!!" ucap Sanji. "Aku minta maaf karena sudah menyembunyikan semua ini dari kalian!! Tapi aku punya alasan tersendiri, aku tak mau kalian semua jadi minder karena menjadi manusia rendahan di samping keberadaanku!!"

"Selama aku berada di sini... Kekayaan, pasukan, pelayan, semuanya menjadi milikku!! Kembali ke kapal kalian bersama orang-orang bodoh atau memilih hidup bersama putri cantik Bigmom, aku yakin orang paling bodoh pun bisa memilih mana yang lebih baik!!"

"Kalian harus belajar dan sadar kalau surat yang kutulis itu cuma kata-kata halus, aku tak akan benar-benar kembali!!" ucap Sanji. "Siapa sangka kalian cukup bodoh sampai susah-susah datang kemari... Pergilah kau!! Kau... Siapa namamu? Aku sudah lupa..."

"Aku tidak percaya!!" teriak Luffy.

"Hahaha, biar aku bantu menyingkirkannya.." Yonji menawarkan diri.
"Kalian tidak perlu ikut campur.." ucap Sanji. "Aku sendiri yang akan membawa kembali sampah-sampah ini ke tempat seharusnya mereka berada!!"

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments