Thursday, September 22, 2016

thumbnail

Versi Teks One Piece Chapter 839

Istana Germa, keluarga Vinsmoke tampak sedang berkumpul.
"Selamat datang kembali, Ichiji dan Niji..."

Vinsmoke Judge, Ayah sekaligus si pemimpin beriri di singgasana paling tinggi, sementara kelima anaknya duduk beberapa meter darinya, mengitari meja untuk sarapan.

One Piece Chapter 839
"Bisa dibilang Broccoli adalah salah satu wilayah yang sangat menderita pasca jatuhnya Doflamingo.." ucap Judge. "Mereka kehilangan pemasok utama senjata mereka dalam peperangan tak akhirnya memohon bantuan pada kita. Mereka begitu putus asa sampai-sampai memilih untuk mengakhirinya daripada membiarkan perang terus berkelanjutan..."

"Kurasa ini contoh yang bagus di mana membiarkan semuanya tetap hidup justru malah akan menciptakan masalah yang berkepanjangan.." ucap Reiju.

"Aku tidak peduli..." ucap Ichiji.
"Kita turun tangan untuk sisi yang memberi kita uang lebih banyak, itu saja.." ucap Ichiji.

"Hei, kita bisa saja untung lebih banyak kalau melakukan aksi ganda dan memilih kedua belah pihak..." ucap Yonji.

One Piece Chapter 839
"Kalau begitu kita tak akan ada bedanya dengan bajak laut.." ucap Judge. "Sampai detik ini, kita masih secara resmi terdaftar sebagai aliansi Pemerintah Dunia.."

"Ah, ngomong-ngomong soal itu, Ayah," ucap Ichiji, "Reverie berikutnya sebentar lagi kan.."

"Tak lama lagi hak kita untuk mengikuti Reverie sepertinya akan dicabut.." ucap Judge, "Kuharap kalian semua sudah siap untuk saat itu. Kita, germa akan satu langkah lebih dekat dengan tujuan utama kita!!"

"Jarang-jarang aku melihat Ayah sebersemangat ini. Dan aku sangat tidak menyangka, kau akhirnya bisa berguna juga..." Niji melirik Sanji, "Berbanggalah, Sanji..."

One Piece Chapter 839
"Ya ampun, kita semua lumayan kaget saat kau tiba-tiba menghilang hari itu.." ucap Niji lagi, "Tentu saja, kita sebagai saudara terus mengenangmu, bertanya-tanya apakah kau sudah mati atau semacamnya..." Niji lalu tertawa.

Sanji tak terlalu peduli dengan ejekan kakaknya, ia lebih peduli soal makanan sisa di piring kakaknya itu. "Yo, Niji, habiskan makanan di piringmu..."

"Apa? Ini?" Niji melirik ke piringnya, "Aku tidak mau, aku sengaja menyisakannya..."

One Piece Chapter 839
"Aku baru saja memakan coklat sebelum menyantap hidangan ini, dan lagi saus kentang ini benar-benar merusak nafsu makanku.." ucap Niji. "Aku malah jadi mau muntah, jadi cocoknya ini dimasukkan ke tong sampah.."

"Pokoknya... Makan..." ucap Sanji dengan tatapan serius. "Dasar pangeran sialan yang tak tahu betapa berharganya makanan.."

One Piece Chapter 839
"B-Bilang apa kau barusan!?" Niji langsung berdiri dan menggeprak meja. "Kau pikir kau bisa seenaknya bicara begitu padaku!? Panggil Kepala Chef!! Di mana si Cosette itu!? Benda menjijikkan yang dia sajikan ini membuat saudaraku merusak moodku!!"

Akhirnya kepala chef datang, seorang perempuan bernama Casotte. Datang-datang ia langsung menunduk minta ampun, "Mohon maaf yang sebesar-besarnya!!"

One Piece Chapter 839
"Aku akan bertanggung jawab karena sudah menyajikan makanan yan tidak disukai Tuan Niji dan..."

"Kalau begitu awas kau berani menghindar, Cosette!!" Niji langsung melempar piring berisi sisa makanan itu ke arah muka Cosette. Namun Sanji langsung menahan piring itu dengan tangannya.

"Kau...!!" Niji jadi makin kesal. "Kau benar-benar sudah gila!!"

One Piece Chapter 839
"Apa kau benar-benar ingin melukai wajah nona cantik ini!?" Sanji terlihat marah.

"Apanya? Yang kau sebut sebagai nona itu cuma pelayan rendahan yang menyajikan makanan untuk kita!!" bentak Niji, sementara wajah Cosette langsung memerah melihat perlakuan Sanji padanya.

"Sungguh lelaki yang sopan..." ucap Reiju.

One Piece Chapter 839
"Ya ampun, semuanya jadi berserakkan di lantai.." Sanji mencolek saus yang telah jatuh ke lantai. "Biar kau tahu saja, sajian ini disebut Aligot. Dibuat secara hati-hati dengan memadukan kentang dan keju. Kentang memperkuat sistem kekebalan tubuh, mempertahankan tekanan darah tetap stabil, dan memiliki begitu banyak kandungan nutrisi.."

"Tuan Sanji, mohon izinkan saya untuk membersihkannya!!"

One Piece Chapter 839
"Tak seorang pun dari kalian pernah mau repot-repot untuk memperhatikan bahan-bahannya, jadi kalian pasti tak tahu sama sekali seberapa besar usaha yang dibutuhkan untuk menyiapkan daging ini..." Sanji mengambil salah satu daging yang sudah jatuh kemudian memakannya.

"Tapi aku bisa tahu kalau daging ini pasti sudah disiapkan bahkan sejak sebelum matahari terbit..." ucap Sanji.

"Ah!! Jangan, Tuan Sanji!! Bangsawan tak seharusnya makan makanan dari lantai!!" Cosette si kepala cheff berusaha untuk menghentikannya, sementara Niji makin mau muntah.

"Ini hal paling menjijikkan yang pernah kulihat!! Aku mau muntah!!"

One Piece Chapter 839
Sanji melirik Cosette lalu memuji masakannya. "Bumbu yang kau pilih untuk ini benar-benar sempurna..."

Cosette jadi benar-benar terharu, dan Niji benar-benar murka. Dalam sekejap ia sudah berdiri di hadapan Sanji dan bersiap untuk menendang kepalanya, "Kau sudah terlalu lama berbaur dengan manusia rendahan!! Kalau kau tetap menyebut dirimu sebagai saudaraku, aku tak bisa diam begitu saja!!"

Namun Judge berteriak, "Hentikan, Niji!!"

Dan seketika itu juga tendangan Niji berhenti, tepat beberapa centi di depan wajah Sanji.

One Piece Chapter 839
"Ini bukan waktu dan tempat yang tepat untuk itu!! Tidak sebelum pernikahannya!!" ucap Judge, sementara hempasan dari tendangan Neji sudah lebih dari cukup untuk melempar tubuh Cosette ke belakang.

"Kau membawa aib bagi keluarga kita!!" ucap Niji pada Sanji.

"Punya hubungan dengan kalian adalah aib bagiku..." ucap Sanji. Sanji masih terlihat marah, "Bocah sialan yang tak bisa menghargai makanan, orang yang berani melawan wanita, bangsawan yang memperlakukan hidup bawahan mereka tak lebih dari pion, semua yang kalian lakukan, semua yang kalian akini... Sangat berlawanan dengan semua yang kuyakini!!"

Semuanya memandang Sanji dengan tatapan kesal, kecuali Reiju yang tetap tersenyum.

One Piece Chapter 839
"Pendapatmu itu tak lebih dari ocehan bajak laut kecil." ucap Niji. "Sejak dulu aku tak pernah mengerti bagaimana cara kerja otakmu. Camkan ini baik-baik, bangsawan sudah selayaknya bersikap seperti bangsawan!! Yang membawa aib di sini adalah kau, Sanji!!"

"Apa yang dikatakan Niji itu tak bertantahkan, Sanji." ucap Judge. "Kau harus memikirkannya baik-baik. Apa kau mendapat pengaruh buruk dari orang ini?" Judge lalu mengeluarkan selembar foto. Foto Zeff.

One Piece Chapter 839
"!!" Sanji kaget.

"Koneksi Big Mom sangat luas... Dan sangat dalam." ucap Judge. "Aku kurang lebih sejak dua tahun yang lalu sudah tahu kalau kau dulu tinggal bersama orang ini. Kami juga sudah mengetahui lokasi tempat tinggalnya, termasuk nama restoran lautnya, Baratie..."

Wajah Sanji berubah pucat.

"Ada apa? Kelhatannya kau sedikit pucat?"

One Piece Chapter 839
Waktu itu, Baron Tamago sempat menemui Judge dan berkata, "Bajak Laut Sanji mententang pernikahan ini. Jadi kalau situasinya makin buruk, silakan gunakan ini.." sambil memberi Judge gelang peledak itu dan foto Zeff.

One Piece Chapter 839
"Saat ini juga, kalau kau menentang perintahku, aku bisa saja memastikan orang ini menemui kematian yang tak pernah ia duga sebelumnya. Anggap ini sebagai peringatan pertama dan satu-satunya." ucap Judge.

"Camkan ini baik-baik di kepalamu. Jangan membuat masalah sedikit pun. Aku rasa kau juga pasti paham kalau kami semua yang ada di sini bisa melakukannya. Aku mau semuanya berjalan lancar, dan kau harus menerimanya. Ucapkan selamat tinggal pada teman dan kehidupan lamamu. Selama kau melakukannya, tak akan ada yang disakiti."

One Piece Chapter 839
Foto Zeff membawa kembali kenangan masa lalu Sanji bersama Pak Tua yang membesarkannya itu.

"Tapi aku berniat... Untuk membunuhmu!! Kenapa kau malah berbuat baik padaku!?" Sanji kecil benar-benar tak mengerti kenapa Zeff justru memberi semua sisa makanannya pada Sanji.

One Piece Chapter 839
Lalu saat mereka akhirnya memiliki kapal restoran laut...
"Ini hebat sekali, Pak Tua sialan!! Jadi seperti ini ya restoran laut itu!!"

"Mulai saat ini, pekerjaan kita akan terus bertambah berat!!"
"Tak perlu khawatir, ada aku yang akan ikut membantu!!" Sanji kecil begitu bahagia.

One Piece Chapter 839
Berkali-kali, Zeff membentak Sanji. Misalnya saat ia terkecoh ketika melihat wanita cantik, "Oi kau terong kecil mesum!!"

Lalu saat masakannya kurang cepat, "Aku bisa masak lebih cepat dari itu bahkan saat aku sedang tidur, terong kecil!!"

"Terus saja mengoceh sesukamu, Pak Tua sialan!!"

One Piece Chapter 839
"Kenapa kau, terong kecil, selalu terkecoh saat melihat sepasang payudara!?"
"Dasar terong kecil ingusan!!"

Tapi pada akhirnya, saat mereka berpisah, Pak Zeff akhirnya menyebut Sanji dengan namanya dan berkata sambil tersenyum, "Oi, Sanji... Jangan sampai masuk angin..."

"Pak Zeff!!" Sanji langsung menangis dan bersujud saat itu.
"Sampai matipun, aku tak akan pernah melupakan semua yang sudah kau lakukan pada terong kecil sialan ini!!!"

One Piece Chapter 839
Kembali ke saat ini, semua saudaranya telah pergi, tinggal Judge dan Sanji di ruangan itu, ditemani beberapa pasukan.

"Ayo jadikan besok sebagai hari besar yang tak akan pernah terlupakan. Nanti siang, kita akan makan siang bersama Big Mom dan Pudding, jadi kau wajid hadir saat itu..."

One Piece Chapter 839
Sanji pun pergi, dan alangkah kagetnya ia saat mendapati tubuh Cosette terbaring penuh darah dengan wajah bengkak-bengkak di lorong. "Seseorang, aku butuh pertolongan!! Panggil dokter!!" teriak Sanji.

"Hei, bertahanlah!!" Sanji panik. "Si sialan itu... Tidak salah lagi ini pasti ulahnya!!" di otaknya langsung terlintas nama Niji. "Memangnya sebesar apa dosa yang gadis itu perbuat padanya!? Lelaki macam apa yang menghajar wanita sampai separah ini!?"

One Piece Chapter 839
"Dia bahkan tak bisa disebut sebagai sampah!! Dia adalah kotoran yang terkubur di bawahnya!!"

"Semua ini gara-gara kau sendiri, Sanji..." ucap Yonji, yang muncul di sebelahnya.

"Yonji!!?"

"Itulah yang terjadi kalau kau dekat-dekat dengan manusia rendah..." ucap Yonji. "Tidakkah kau gatal ingin segera menemui Niji? Semua tanda-tanda mengarah pada dia sebagai pelakukannya!! Sini ikuti aku, akan kutunjukkan jalan ke sana..."

"Oke!!"

One Piece Chapter 839
Sanji pun pergi mengikuti Yonji menuju suatu ruangan khuus...

"Di mana kita..."
"Kau ingat tempat ini, kan? Dulu waktu kecil kita berjuang sekuat tenaga supaya bisa ke sini..." ucap Yonji.

Saat Yonji membuka pintu, alangkah terkejutnya Sanji dengan apa yang ada di dalamnya. Terdapat banyak tabung yang di dalamnya berisi manusia manusia bertubuh kekar. Bagai pabrik pembuat pasukan.

One Piece Chapter 839
"54 Tipe MB, 30 Tipe MST... Kita butuh 21 lagi Tipe MH.." ucap salah seorang ilmuan yang bertugas di ruangan itu.

Sanji masih ternganga,
"Apa-apaan ini!?"

sumber: Versi Teks dan Cerita Karangan - VersiTeks.com

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments