Sunday, April 17, 2016

thumbnail

Apa Saja yang Akan Dibahas pada Pertemuan Reverie Tahun Ini?

Satu yang sudah pasti, perwakilan dari Kerajaan Ryugu: para merman dari Pulau Manusia Ikan akan membahas mengenai niat mereka untuk merelokasi pulau mereka ke atas permukaan laut. Tanda tangan yang dibutuhkan dari para warganya telah terkumpul, petisi yang diajukan oleh Ratu Otohime bisa dibilang sudah rampung. Sekarang tinggal membahasnya pada orang-orang atas, terutama Pemerintah Dunia.

Selain itu, topik apa lagi yang mungkin akan menjadi pembahasan?

Apa Saja yang Akan Dibahas pada Pertemuan Reverie Tahun Ini?
Raja Cobra, perwakilan dari Alabasta menyebutkan bahwa ia memiliki banyak pertanyaan yang ingin diajukan pada pemerintah dunia, terlebih setelah bertemu dengan Nico Robin. Chaka bertanya apa yang dimaksud itu soal Poneglyph dan Raja Cobra mengkonfirmasinya.[2] Jadi sudah bisa dipastikan, hal ini juga akan menjadi isu yang akan diangkat pada Pertemuan reverie nanti.

Keberadaan Pasukan Revolusi kemungkinan besar juga masih akan menjadi bahasan yang hangat. Pada Pertemuan Reverie delapan tahun yang lalu, salah satu peserta yang hadir yaitu Thalassa Lucas menunjukkan foto Dragon, dan menganggapnya sebagai ancaman yang akan membahayakan Pemerintah Dunia pada beberapa tahun ke depan.[1] Dan nyatanya, keberadaan Dragon dan Pasukan Revolusinya benar-benar menjadi ancaman. Ditambah berita hancurnya Baltigo, Markas Pusat Pasukan Revolusi, pembahasan tentang mereka makin tak bisa dihindari.

Topik lain yang memiliki kemungkinan tinggi untuk menjadi pembahasan yaitu prihal Shichibukai. Masihkah esistensi mereka diperlukan? Seberapa besar keuntungan yang diperoleh bagi Pemerintah Dunia dibanding dampak negatif yang mereka hasilnya? Nyatanya, dua Kerajaan yang ikut dalam Reverie telah menjadi korbannya: Alabasta dan Dressrosa. Shichibukai yang harusnya patuh terhadap Pemerintah malah menjadi sosok yang menjajah negeri mereka selama bertahun-tahun. Dan secara tidak langsung, keberadaan Doflamingo sebagai broker dunia bawah juga berimbas pada banyak kerajaan lain.

Tentu saja, tak semua raja memiliki sikap bijak seorang pemimpin. Wapol dan si bocah bangsat Stelly merupakah contoh nyatanya. Mereka yang tak terkena dampak langsung dari hal ini kemungkinan besar tak akan terlalu menggubrisnya, sama seperti ketika Wapol dihadapkan pada isu Dragon beberapa tahun yang lalu.[1]

Satu pertanyaan penting, akankah Hancock menghadiri pertemuan ini? Hancock memang seorang Shichibukai, seprang bajak laut, tapi jangan lupa ia juga merupakan seorang Ratu. bahkan Keluarga Chinjao, Armada Happo, yang jelas-jelas menyatakan diri untuk menjadi aliansi Topi Jerami juga ikut menjadi bagian dalam Reverie.

Jika isu Shichibukai benar-benar diangkat, keberadaannya pasti akan membawa pengaruh yang besar.

Satu hal yang perlu diingat, Reverie tak dihadiri oleh raja dari seluruh negeri yang ada. Dunia One Piece terdiri dari lebih seratus negara, namun yang hadir hanya perwakilan dari sekitar 50 kerajaan.[3] Contoh kerajaan yang tidak ikut menjadi bagian dalam Reverie misalnya Kerajaan Mokumo Dukedom dan Wano Kuni.

Lalu bagaimana dengan Weevil? Selain Crocodile dan Doflamingo, yang keduanya sama-sama telah diberhentikan sebagai Shichibukai, pria yang mengaku sebagai putra Shirohige ini juga merupakan sosok yang berbahaya. Aksinya yang kerap menghabisi bajak laut aliansi Shirohige cukup menguntungkan bagi Pemerintah Dunia. Hitung-hitung daftar buronan berkurang. Akan tetapi, tak jarang kelakuannya itu berujung pada kehancuran kota tempat bajak laut targetnya berada. Apabila ada kota yang merupakan bagian dari perajaan peserta Reverie yang terkena dampaknya, bisa jadi si raja akan ikut mengajukan komplain, mempertanyakan soal keberadaan Shichibukai. Namun yah, ini murni cuma asumsi.

Beberapa isu minor dari tiap negara juga sepertinya akan diangkat menjadi pembahasan. Pria bertato naga dari Ka no Kuni yang muncul pada chapter minggu ini menyatakan kalau ada banyak hal yang ia ingin Don Chinjao dan Sai sampaikan pada Reverie nanti.[3]


Isu mengenai pergerakan Yonkou juga memiliki peluang untuk menjadi pembahasan, terutama soal Kurohige, yang keberadaannya jauh meningkat dalam waktu dua tahun terakhir. Akan tetapi, Pemerintah Dunia dan Yonkou merupakan dua entitas yang entah bagaimana seolah tak ingin saling bersinggungan. Sebisa mungkin tentunya mereka akan menghindari pertikaian. Terakhir kali Angkatan Laut berperang dengan Yonkou, hasilnya kerugian besar di kedua belah pihak.

Akan menarik jika entah bagaimana, pembahasan mengarah pada Kelompok Topi Jerami. Dari sudut pandang pembaca, bisa kita sepakati bersama bahwa para peserta Reverie terbagi menjadi dua kubu: kubu yang secara umum berpihak pada Topi Jerami, dan kubu sebaliknya.

Hal ini merupakan sesuatu yang unik, kelompok bajak laut yang bahkan belum terbentuk pada Reverie sebelumnya kini memiliki dukungan dari paling tidak enam negeri peserta Reverie: Alabasta, Kerajaan Sakura, Ryugu, Dressrosa, Prodence, dan Ka no Kuni. Ka no Kuni, Armada Happo di bawah pimpinan Keluarga Chinjao malah mendeklarasikan diri sebagai pengikut Topi Jerami.

Terakhir, pertanyaan pentingnya: Akankah Reverie ini diperlihatkan secara tuntas oleh Oda? Berbeda dengan Reverie sebelumnya yang hanya muncul dalam beberapa halaman lewat kilas balik Dalton, Reverie kali ini sepertinya lebih spesial. Sekilas tentang orang-orang yang akan menghadirinya saja menjadi topik utama pada chapter minggu ini. Apa waktunya cukup? Jangan lupa 2016 adalah tahunnya Sanji, dan sudah hampir Bulan Mei namun koki kesayangan kita ini belum juga memperoleh porsi yang berarti dalam cerita. Masuk cover story pun sepertinya sulit, mengingat selama ini cover story hanya membahas orang-orang yang sudah "keluar" dari main story...

Referensi
One Piece Chapter 142 Halaman 6
One Piece Chapter 823 Halaman 3
One Piece Chapter 823 Halaman 6

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments