Monday, April 6, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 6 - Saitama

Pria cyborg itu mengarahkan telapak tangannya ke arah wanita nyamuk, kemudian dari sana ia mengeluarkan semacam tembakan laser sambil berkata, "Lenyaplah!"


Bhassttt!!!! Laser besar itu melesat menuju musuh, namun wanita nyamuk itu begitu cepat dan lincah. Ia mampu menghindar dan malah balik menyerang, melesat menerobos cyborg itu dan menusuk tangan kirinya menggunakan tanduk di kepalanya sampai putus.

Wanita nyamuk membawa terbang tangan yang sudah putus itu sambil tersenyum dan berkata, "Heh, selanjutnya apa lagi? Kaki?"

Tapi kemudian ia sadar, "Eh? K-Ke mana kakiku!?"


Wanita nyamuk itu boleh saja mendapatkan tangan kiri si cyborg, namun saat menyerang tadi, tanpa ia sadari kedua kakinya berhasil dibuat putus oleh cyborg itu.

"Percuma saja..." ucap si cyborg. "Kau tak akan bisa lolos dariku.."

Wanita nyamuk itu pun makin waspada. "Apa-apaan orang ini? Kalau tak melakukan sesuatu bisa-bisa aku mati..." ucapnya dalam hati.


Ia kemudian mempersiapkan rencana lain. "Aku akan memanggil seluruh nyamuk yang bisa dijangkau oleh radarku yang radiusnya sekitar 50km. Orang-orang kota bersembunyi, tapi pasti ada cukup darah untuk dihisap di dalam hutan.."

"Nyamuk-nyamukku, kemarilah, datanglah padaku! Berikan cairah merah hangat kalian padaku!!"

"Kubilang percuma..." ucap cyborg itu. Namun ia kaget, tak lama kemudian kumpulan nyamuk yang jumlahnya jauh lebih banyak dari yang sebelumnya muncul. Nyamuk-nyamuk itu datang dari segala penjuru dan mengerumuni tubuh wanita nyamuk itu.


"Jumlah nyamuknya jauh meningkat? Sepertinya ia tak hanya mengumpulkan darah dari kota ini, namun dari area lain yang jangkauannya luas..."

Cyborg itu kemudian sadar, "Darah sepertinya bukan hanya makanan baginya, dia terus memanggil dan memanggil, sebaiknya aku mengakhirinya sebelum ia memanggil semuanya..."

Kemudian secara tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki orang berlari yang diikuti dengan teriakan, "Kembali kau serangga kecil sialan!! Urusan kita masih belum selesai!!"

(potong)Ternyata si botak, ia berlari dan mengejar nyamuk yang dari tadi membuatnya kesal. Yah, seluruh nyamuk dalam radius sekitar 50km terbang menuju tempat itu, tak terkecuali nyamuk di rumahnya.

"Apa-apaan orang itu!?" si cyborg bertanya-tanya.

"Eh!? Awan apa itu?" si botak kemudian sadar, "Uuh, itu kumpulan nyamuk!!"

"Kau yang ada di sana..." ucap cyborg pada si botak. "Sembunyilah di tempat yang aman, nyamuk-nyamuk itu dikendalikan oleh seseorang, kalau dia melihatmu, maka dia pasti akan menyerangmu..."


"Itu artinya buruk, kan? Kalau begitu ayo kita kabur.." ucap si botak.

Kumpulan nyamuk di udara makin menebal, mengerumuni wanita nyamuk itu dan memberinya darah yang diubahnya menjadi kekuatan. Si cyborg pun tak mau buang-buang waktu, sebelum terlambat ia langsung menembak kumpulan nyamuk itu dengan laser dari telapak tangan kanannya.

Bang!!! Ledakan hebat pun terjadi.


"Melihat bagaimana kau bisa bicara bahasa manusia, aku berasumsi kalau kau memilikir kecerdasan setingkat manusia. Namun kau tetaplah nyamuk, menyerang seperti ini berarti kau memintaku untuk melenyapkanmu dengan sekali tembakan." ucap cyborg itu.

"Saat aku menemukanmu, pertama-tama aku mengecek radius 500 meter. Kalau tak ada tanda-tanda kehidupan, berarti aku bisa melenyapkanmu tanpa khawatir ada korban tak berdo..."

"Oh tidak!!" cyborg itu baru ingat kalau di sana ada penduduk biasa, si botak. "Aku lupa kalau tadi ada seseo..."

"Ya ampun, kau sudah menyelamatkanku... Kau keren! Bagaimana kau melakukannya?" si botak bukannya mati terkena ledakan namun malah berdiri santai-santai saja di sebelah cyborg itu sambil tersenyum. Tubuhnya tak luka sama sekali, hanya pakaiannya saja yang hancur. Jadi yah, saat ini dia telanjang.


"Tembakanmu tadi jauh lebih efektif dari obat semprot nyamuk ya ada di rumahku..." ucap si botak.

Cyborg itu pun tak habis pikir. Namun yang lebih penting, ledakan tadi ternyata tak berarti apa-apa bagi wanita nyamuk itu. Setelah mendapat sumbangan darah dari nyamuk-nyamuk tadi, kini ia berada di wujud terkuatnya. Dua kaki yang semula putus pun telah tumbuh kembali.


"Hohoho!!! Nyamuk-nyamukku telah melakukan tugas mereka, sekarang aku tak membutuhkannya lagi. Kau tanya kenapa? Karena sekarang aku sekuat ini..."

Wanita itu kemudian melesat dengan kecepatan yang begitu tinggi. Bahkan cyborg itu pun tak mampu melihat pergerakannya. Dan dalam sekejap, si nyamuk telah menebas tubuh cyborg itu hingga perutnya terbelah.

Tak berhenti sampai sana, wanita nyamuk itu terus menyerangnya, mencincangnya.

"Aaaahhh!!!"


"Serangan lemah seperti tadi itu tak akan bisa mengalahkan nyamuk!!" ucap si wanita nyamuk sambil terus menyerang. "Hohoho!! Lihatlah betapa lemahnya dirimu!! Selanjutnya akan kuhancurkan kepalamu!!"

"Ternyata begitu... Makin banyak darah yang dikonsumsinya, makin cepat dan kuat tubuhnya..." pikir cyborg itu, yang saat ini keadaannya sudah begitu parah.

Tangan, kaki, dan tubuhnya telah terpotong-potong, kemudin wajahnya compang-camping. Kalau saja dia bukan mesin, pasti ia sudah mati dari tadi.


"Aku sudah lengah... sekarang aku tak punya kesempatan untuk menang, selain meledakkan diriku sendiri bersamanya. Maafkan aku, Dokter..."

Buakkkk!!!! Si botak menampar wanita nyamuk itu hingga tubuhnya melayang jauh menabrak gedung tinggi dan hancur.


"Aah, aku benci nyamuk..." ucap santai.

"!!!!!!!!" si cyborg pun makin kaget. Monster yang ia lawan susah payah mampu dikalahkan dengan sekali tampar.

"Tunggu sebentar!!"

"Hmm??"

"Aku adalah Cyborg yang selama ini bertarung untuk keadilan!! Mereka memanggilku Genos!! Kumohon beritahu aku siapa namamu!!"


Yah, cyborg itu bernama Genos, dan sekarang ia bertanya siapa nama orang itu. Si botak pun menoleh ke arahnya dan menjawab, "Namaku Saitama, kenapa memangnya?"

"Izinkan aku menjadi muridmu!!" ucap Genos.

"Ah, baiklah... Eeh!?"

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments