Sunday, April 5, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 5 - Ledakan Gatal

Di kostnya, pahlawan super menjalani hidup selayaknya manusia biasa. Pergi ke dapur, mencari air lalu menyirami tanaman kaktusnya...

"Tak ada tanda-tanda kalau kejahatan di dunia ini berkurang. Dari dulu sampai sekarang kejahatan tetap ada. Sebelum aku menjadi pahlawan atau pun sesudahnya, semua sama saja. Itu berarti, aksiku sebagai pahlawan super tidak ada pengaruhnya untuk dunia ini."

"Tapi aku tak merasa terganggu, bagaimana pun aku menjadi pahlawan super hanya karena hobi. Melawan penjahat atas nama keadilan, aku merasa bersemangat dan puas. Karena itu juga aku jadi mendapat semangat kembali untuk tetap hidup."

"Akan tetapi...."

"Sekarang aku mulai mengalami masalah. Makin hari perasaanku menjadi makin lemah. Perasaanku seperti lumpuh. Aku tak bisa merasakan takut lagi, merasakan senang, merasangat semangat, ataupun marah..."

"Haruskah aku kelihangat sesuatu yang sifatnya dasar bagi manusia sebagai ganti atas kekuatan yang miliki? Sebelumnya tiap kali akan bertarung, perasaanku selalu campur aduk antara takut, panik, marah, namun sekarang hal itu sudah tak ada lagi..."

"Pertarunganku selalu berakhir dengan satu pukulan. Setelahnya aku pulang tanpa luka sama sekali lalu mencuci sarung tanganku. Begitulah caraku menjalani hari.."

"Tak peduli sekuat apa pun musuh yang kulawan, mutan jadi-jadian maupun monster, tak ada greget sedikit pun yang bisa kutemukan. Bagiku monster-monster itu hanya seperti nyamuk, tak ada perasaan sama sekali saat aku menghabisi mereka..."

Plakk!!! ia menaplak nyamuk yang mendarang di punggung telapak tangan satunya.


"Yah, seperti ini, tidak ada rasanya sama sekali..."

Ngiiing... Ternyata tidak kena, nyamuk tadi masih mampu terbang bebas.

Plakk!!! Kali ini ia menaplak dengan kedua telapak tangannya, namun si nyamuk lolos lagi dan mendarat di kepalanya.

Plakkk!!! Ia pun menaplak kepalanya sendiri.

Ngiiing... Si nyamuk masih saja terbang bebas.

"!!!!!"


Yah, ternyata seekor nyamuk memberinya perlawanan yang jauh lebih hebat dibanding monster raksasa. Berbagai serangan ia lancarkan namun tak satu pun berhasil mengenai nyamuk itu.

"Haah... Hah..." pahlawan super sampai kelelahan hanya gara-gara nyamuk. "Sialan kurang ajar!!! Aku membiarkan nyamuknya lolos, dasar nyamuk awas kau!!!!!"

Di luar, di berbagai penjuru dunia, epidemi nyamuk ternyata sedang melanda. Di televisi, semua acaranya menyiarkan tentang nyamuk.

"Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tahun ini terus saja meningkat di seluruh penjuru dunia, bagaimana pendapat anda?"

"Aku tidak terjangkit karena aku tipe orang rumhan, tapi aku merasa khawatir dengan anak-anak yang bermain di luar rumah..."

"Apakah yang menyebabkan penyebaran ini!? Kami telah mengundang Tuan Carfetish, seorang ahli nyamuk yang sudah menulis banyak buku tenang nyamuk untuk membahas permasalahan ini.."

"Selamat sore..." sapa si ahli nyamuk. "Yah, izinkan aku untuk bicara langsung. Karena nyamuk yang dimaksud itu adalah nyamuk dari spesies yang benar-benar baru, mak aku tak tahu apa-apa."

"Eh!? Keluar dari sini!!"

Di kostnya, pahlawan super menonton.
"Apa-apaan itu?"


Kepalanya masih gatal akibat digigit nyamuk tadi.
"Penyakit nyamuk masal?"

"Maaf sudah menyela program ini dengan berita!!"

Acara di televisi tadi diganti oleh breaking news.
"Nyamuk dalam jumlah yang sangat besar sedang menuju Kota Z!! Penduduk Kota Z diharapkan untuk segera mengungsi, ini adalah darurat tingkat iblis!!"

(potong)"Sapi-sapi yang diserang kawanan nyamuk itu ditemukan tewas hanya tinggal kulit dan tulang, seperti yang bisa kalian lihat di monitor, berhadapan dengan nyamuk-nyamuk itu berarti kematian. Berikut adalah rekaman yang memperlihatkan kawanan nyamuk itu, jumlah mereka yang begitu banyak menjadikan mereka mirip dengan badai pasir!!"

"T-Tunggu dulu... Kota Z itu tempat aku tinggal ini, kan? Aku harus menutup jendela.." ucap pahlawan super.


Akibat berita itu, kota jadi sepi karena para warga sudah pergi mengungsi. Namun, ada satu yang malah memanfaatkan hal ini untuk mencuri isi rumah para warga.

"Mereka semua kabur hanya karena peringatan soal nyamuk, dasar bodoh.."

Pria itu telah membawa bungkusan besar berisi barang-barag berharga.

"Gigitan nyamuk kecil tak akan bisa sampai membunuh.. Tak masalah bagiku kehilangan sedikit darah kalau bisa mendapat hasil jarahan sebanyak ini..."


Angin kencang tiba-tiba berhembus, topi yang digunakan oleh pria itu pun sampai terbang.

"Eh!? Apa-apaan angin ini?"

Lalu dari arah tiupan angin itu, kawanan nyamuk muncul.

"!!!" pria itu kaget, ternyata jumlahnya jauh di atas yang ia perkirakan. Nyamuk-nyamuk mengerumuninya, tubuhnya sampai tak terlihat lagi saking banyaknya nyamuk yang menempel.

"Gaaaahh!!!!"


Lalu setelah semua darahnya habis terhisap, barulah nyamuk-nyamuk itu melepaskannya. Kini, pria tadi hanya tinggal pakaian, kulit, dan tulang.

Para nyamuk terbang berkerumun, menyerahkan hasil hisapan darah dari orang tadi pada pemimpin mereka, monster nyamuk betina.


"Aduuh... Kalau segini sih masih belum cukup.." ucap monster nyamuk itu. "Pergilah dan cari darah yang lebih banyak..."

"!!" Monster nyamuk itu tiba-tiba merasakan sesuatu. "Beberapa nyamuk tiba-tiba saja mati... Di dekat sini..."

Tiba-tiba seseorang muncul.
"Begitu rupanya..."

Orang itu dengan beraninya menerobos kawanan nyamuk dan melihat ke arah monster nyamuk betina yang terbang di atas, "Kau menyuruh para nyamuk itu menghisap darah untuk dirimu sendiri, kan..."


"Kalau benar kaulah yang sudah mengendalikan nyamuk-nyamuk ini dengan menggunakan sinyal atau semacamnya, maka tak aneh kalau mereka bergerak dalam kumpulan yang banyak seperti ini..."

Pria itu tetap berdiri di antara kawanan nyamuk sambil menatap ke atas, "Kalau aku bisa menghabisimu, pemimpin mereka, akankah kawanan nyamuk yang mengganggu ini memisahkan diri..."

"Hah, mangsa malah datang dengan sendirinya, nyamuk-nyamukku, hisap darahnya!!"

Booombb!!!! pria itu meledakkan nyamuk-nyamuk yang mendekatinya dengan tembakan dari telapak tangannya.


Monster nyamuk betina kaget, karena ternyata sosok pria di hadapannya itu ternyata bukanlah manusia, melainkan cyborg. Robot pria tangguh dengan senjata laser di telapak tangannya.

"Aku akan melenyapkanmu.." ucap cyborg itu, "Jadi tetaplah diam di sana.."

"Hehehe.." monster nyamuk betina tertawa, "Kau? Melenyapkanku?"


Di kostnya, setelah sekian keras berusaha akhirnya si pahlawan super berhasil menaplak seekor nyamuk dengan kedua telapak tangannya. Plakk!!!

"Dapat kau!!"

Ngiiing..
Ternyata masih belum kena juga.

"!!!!!" urat marah pahlawan super makin bertambah di sekujur tubuhnya.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments