Wednesday, April 22, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 22 - Suara

Tiga hari setelah insiden meteor yang menimpa Kota Z, berita di televisi masih tetap menyiarkannya. "Kota Z mampu bertahan dari kehancuran penuh oleh serangan meteor. Namun, dampak dari serpihan meteor meninggalkan kerusakan yang cukup parah..."

"Saat Asosiasi Hero mendeteksi meteor itu, harusnya mereka tidak meminta tolong padaku, tapi minta tolong pada Anda.." ucap Genos. "Dengan bantuan dari Metal Knight, kehancurannya pasti dapat ditekan seminim mungkin.."

"Bukannya kau sendiri yang bilang kalau Metal Knight itu tipe orang yang egois? Lagi pula bekerja sama itu bukan tipeku, berhentilah menyesalinya, Genos.."

"Kupikir kehancurannya sudah dibuat seminimum mungkin..." ucap Saitama. "Maksudku, tak ada seorang pun penduduk yang meninggal, kan?"

"Guru benar..." pikir Genos. "Dengan pukulan itu, meteornya kehilangan sebagian besar kekuatannya. Kalau itu tidak dilakukan, bahkan tempat pengungsian pun akan ikut lenyap oleh daya hancurnya..."

"Ini bukan kejaiban, harusnya Guru dianggap sebagai pahlawan legendaris karena telah melakukan hal seperti itu. Tapi, Guru tidak menyadarinya... Saat ini, masyarakat justru menganggapnya sebagai penjahat yang sudah menciptakan kehancuran bagi Kota Z..."

"Kurasa sebaiknya aku tak memberitahukannya soal ini.." pikir Genos. "Setelah waktu berlalu dan Kota Z kembali pulih, kemarahan orang-orang pasti akan mereda.."

Saitama menaruh buku komik yang dibacanya tadi dan kemudian bertanya pada Genos, "Ngomong-ngomong, setelah melakukan aksi itu seharusnya ranking kita meningkat, kan? Apa kau sudah melihat ranking terbaru?"

"Eh? Ya, ranking kita memang meningkat.." ucap Genos. "Rankingku meningkat dari Kelas S ranking 17 ke 16, Metal Knight naik dari Kelas S ranking 7 ke 6, dan Guru, Anda naik dari Kelas C ranking 342 ke ranking 5..."

"Lima!?" dalam hati Saitama langsung syok.

"Dari ranking 342 langsung ke ranking 5!? Wow, bukankah peningkatannya terlalu drastis!?"
"Tidak juga, malah kurasa Anda pantasnya langsung naik ke Kelas A atau S, apalagi insiden meteor itu bencana level naga. Bisa mencegah kehancuran fatal dari insiden itu harusnya menjadikan Anda sebagai Hero Kelas S ranking 5. Bisa menghancurkannya saja harusnya cukup untuk menjadikan Anda sebagai Hero Kelas A. Kurasa Asosiasi Hero mengira kalau yang memegang peran penting dalam insiden itu adalah Metal Knight dan aku, sementara Anda hanya membantu..."

"Oh iya.." Saitama memotong perkataan muridnya, "Ngomong-ngomong soal level bencana, selalu disebutkan kalau ada level harimau, level iblis, memangnya itu penting ya?"

Memang, terdapat beberapa level bencana, urutannya mulai dari yang paling rendah ke yang paling berbahaya adalah sebagai berikut:

Level Serigala: Kemunculan kelompok mencurigakan yang mungkin akan menjadi ancaman
Level Harimau: Ancaman terhadap manusia dalam jumlah yang besar
Level Iblis: Ancaman terhadap seisi kota atau fungsionalitasnya
Level Naga: Ancaman terhadap beberapa kota
Level Dewa: Ancaman terhadap umat manusia

"Ya, level-level itu penting.." ucap Genos. "Biasanya Hero akan melihat tingkat bencananya dulu sebelum bertindak, tapi kelihatannya Anda adalah pengecualian, Guru..."

"Kalau Hero malah lari dan bersembunyi, siapa yang akan tetap tinggal dan bertarung?"

"!!!!" mendengar kata-kata bijak itu Genos langsung mengeluarkan pulpen dan mencatatnya di buku catatannya.

"Hei... Apa yang kau lakukan?"
"Mencatat apa yang baru saja Guru katakan!!"

"Hmm, ngomong-ngomong rankingku baru saja meningkat drastis seperti itu, sebaiknya aku pergi jalan-jalan sebentar..."(potong)Saitama pun pergi ke luar, berharap ada fans yang menunggunya mengingat saat ini ia sudah mencapai ranking 5, Kelas C ranking 5. Ranking Hero yang lumayan..

Saitama jalan-jalan di sekitar reruntuhan kota.
"Ternyata dampak serpihan meteornya lumayan parah juga. Aku sudah melihat banyak kota yang hancur parah, tapi kalau yang hancur itu kotaku sendiri, rasanya jadi kurang nyaman..."

"Ah, supermarket tempatku biasa belanja terkena hantaman juga, tapi rumah si bangsat yang sempat mengusirku dari kontrakanku malah baik-baik saja, sial..."

"Hei kau!!" seseorang tiba-tiba saja memanggil Saitama dari belakang.
"Ah?"

"Apa yang kau lakukan di sini? Pria curang sialan..." seorang lelaki bertubuh kekar menyebut Saitama sebagai pria curang, dan lelaki itu ternyata Tanktop Tiger.

"Hmm.. Kau itu siapa?" tanya Saitama.

"Aku Tanktop Tiger!! Bisa-bisanya kau melupakanku begitu saja, dasar pendatang baru!!" bentak Tanktop Tiger. "Jadi, Hero tanpa nama sepertimu bekerja sama dengan Hero Kelas S untuk menghancurkan meteor, hah? Dan katanya kau memegang peran penting? Aku tak percaya dengan omong kosong seperti itu, dasar pembohong!!"

"Kenapa aku harus bohong? Aku tak peduli kalau bencananya level iblis atau naga, kalau aku sedang jalan-jalan dan bertemu hal seperti itu lagi, aku akan melakukannya seperti biasa, yang kali ini juga tidak terlalu spesial.."

"Kau... Berani-beraninya kau bicara sombong untuk hal yang tidak kau lakukan!! Kakak!! Pria yang kita bicarakan ada di sini!!!" Tanktop Tiger memanggil kakak seperguruannya.

"Siapa sih sebenarnya orang ini?" dalam hati Saitama sudah benar-benar lupa dengan orang itu.

"Kakakku adalah Hero Kelas B dan sekaligus Pengguna Tanktop kelas tinggi!!"
"Tanktop apanya?"

"Levelnya berada jauh di atasmu, jadi sebaiknya kau berhati-hati saat bicara dengannya!!"

Satu lagi pria bertubuh besar lalu muncul dari belakang Tanktop Tiger. "Apa kau memanggilku, adik kecilku!? Super Hero Tanktop Black Hole tiba di lokasi!!"

"Black Hole apanya? Cuma pria yang memakai tank top hitam.." ucap Saitama dalam hati.

"Jadi kau ya, pria curang yang mengikuti Hero Kelas S hanya untuk mendapat peningkatan ranking, apa kau tidak malu hah??"

"Oh jadi menurutmu begitu ya, Tanktop Cider..."
"Yang benar Tanktop Tiger!!!"

"Cih, lagi pula tak ada seorang pun Hero Kelas C yang meyukaimu, semuanya bilang kalau kau pasti curang sampai bisa meningkat dari ranking 342 ke ranking 5..."

"Hmmm, ternyata ada juga ya hero yang seperti itu..." ucap Saitama, "Lalu kalian mau apa?"

"Hah!? Sudah jelas kan? Kami akan menghajarmu sampai tak bisa bicara lagi!!"
"Tunggu adik kecilku, pria seperti dia tak pantas dihajar dengan cara biasa, ayo kita buat dia lebih sengsara lagi. Ayo gunakan cara yang kasar..."

Tanktop Black Hole bersiap-siap dan kemudian...
"Jadi ternyata itu kau ya!!!" ia berteriak, "Kaulah yang bertanggung jawab atas hancurnya kota ini!!"

"Eh?"

"Suaranya keras sekali.." pikir Tanktop Tiger. Ia sendiri kaget melihat seniornya berteriak tiba-tiba seperti itu, "Oh aku mengerti, dengan begitu semua orang akan mendengarnya dan marah padanya, ia mau menggunakan kemarahan warga untuk menjatuhkan mentalnya!!"

Tanktop Black Hole terus berteriak, "Sebagai sesama hero, aku tak bisa mempercayainya!! Bagaimana bisa kau melakukan hal sekejam itu!? Apa kau tak merasa iba saat melihat reruntuhan ini!? Atau kau puas karena merasa telah menyelamatkan kota para penduduk!? Makanya kau jalan-jalan dengan santainya dan berlagak seperti Hero, kan!?"

"Ada banyak sekali warga yang kehilangan rumah dan pekerjaan mereka gara-gara ulahmu!! Karena kegagalanmu mereka semua jadi korban!! Kalau kau memang sukanya melakukan kegagalan sebaiknya sejak awal tak perlu menjadi Hero segala!! Kenapa tidak mencari pekerjaan lain saja!? Kau masih tetap ingin menjadi Hero setelah menciptakan bencana seperti ini, hah!?"

"Coba lihat wajah para penduduk kota ini, ini semua salahmu!!"

Tanktop Black Holes terus berteriak, dan perlahan orang-orang di dekat sana mulai ikut-ikutan menyalahkan Saitama.

"D-Dia benar..."
"Ini semua... Salahmu!!"

"Bagus.." pikir Tanktop Black Hole, "Mereka terpancing..."

Tanktop Black Hole kembali melanjutkan teriakannya, "Apa kau dengar mereka!? Itu adalah suara orang-orang yang rumahnya telah hancur karenamu!!"

"Ada banyak sekali penduduk yang menjadi korban aksi tak bertanggungjawabmu itu!!"

"Ya, dia benar..."
"Dia memang salah!!"

"Apa pertanggungjawabanmu, hah!? Mundur saja kau sebagai Hero!! Mundur!! Mundur!!"
Para penduduk pun ikut-ikutan meneriakinya, "Mundur!! Mundur!! Mundur!!"

"Keluar saja!! Keluar!! Keluar!!"
"Mati kau sana!! Mati!! Mati!!"

"Kena kau..." pikir Tanktop Tiger, "Kebanggaannya pasti terkoyak-koyak dan dia tak akan berani macam-macam lagi, tapi dia memang pantas mendapatkannya, si curang sialan itu. Tapi apa-apaan teriakan ini? Teriakan para penduduk seolah bergabung menjadi satu.."

"Mundur!! Mundur!!"

Dari kejauhan, di puncak gedung, diam-diam Bang mengamati Saitama.

"Nak Saitama, kau telah menyelamatkan kota ini, tapi malah balasan seperti ini yang kau dapatkan dari para penduduk.. Seperti inilah situasi saat ini. Kau kuat, mungkin orang terkuat yang pernah kutemui seumur hidupku. Aku tak mau melihatmu rusak di industri yang busuk ini. Untuk itu, aku tak akan ikut campur dengan memberitahu mereka kebenarannya. Mengundurkan diri memang pilihan yang tepat..."

"Baik, ini dia..." pikir Tanktop Black Hole, "Sebentar lagi dia pasti marah dan mencoba untuk menyerangku!!"

Saitama diam saja.

"Ooh!! Gerakan apa itu barusan!? Kau mau memukulku ya!?"
"Apaan sih?" Saitama masih diam.

"Ooh!! Sama seperti kau menyakiti kota ini, jangan-jangan kau juga mau menyakiti para penduduk yang tak berdosa ini!? Kau mau membunuh mereka karena kau tak menyukai mereka, kan!? Tapi aku tak akan membiarkanmu!! Kami, Tanktop Black Hole dan Tanktop Tiger tak akan membiarkanmu bertindak semaunya!! Kalau kau memang Hero, lawan kami secara adil dan terang-terangan!!"

Saitama masih tetap diam sementara para penduduk terus menerus meneriakinya, "Bunuh saja dia Tanktop!! Mati!! Mati!!"

Saitama dihadapkan dengan eksekusi publik.

Bang terus mengawasi mereka. "Penghancur pendatang baru dan eksekusi publik, kau benar-benar serakah, anak muda berpakaian atletis... Kau hampir bisa memancingnya, tapi gagal di saat-saat terakhir, itulah kenapa kau tetap akan tinggal selamanya di Kelas B. Kurasa lebih baik aku pulang saja..."

Bang pun pergi.

"Teknik bela diri Tanktop Tiger!!"
"Kekuatan 200 kg Tanktop Black Hole yang mampu menghancurkan segalanya!!"

Dua pria itu bersiap untuk menyerang Saitama, mulai dari Tak Top Tiger.
"Kami Tak Top bersaudara akan menendangmu dari jalan Hero!! Hyaaah!!!"

Buakkk!!! Saitama membuat Tanktop Tiger terlempar pingsan di atas rongsokan dengan satu pukulan.

"Eh!?" Tanktop Black Hole kaget tapi sudah terlanjur, akhirnya ia tetap menyerang, "Aku akan menghancurkanmu!!!!"

Grab... Saitama mencengkram tangannya erat-erat.
"Gaaaah!!! Sakiiiit!!!!!"

"Ampun!! Ampun!! Aku menyerah!!!" Tanktop Black Hole berteriak kesakitan.

"Eh? Masih saja tetap akting..."

"Ini sakitnya sungguhan!! Gyaaaahh!! Ampun bro!!! Nyerah, nyerah!!!" Tanktop Black Hole sampai menangis, "Sorry bro!!! Yang tadi itu bohongan!!!! Gyaaaah!!!!"

"Tidak, yang tadi itu bukan bohongan.." ucap Saitama.
"Eh!?"

"Memang benar, akulah yang sudah menghancurkan meteor itu sampai hancur berkeping-keping!!" teriak Saitama, "Kalian punya masalah!? Sini katakan di depan wajahku, akan kudengar baik-baik!!!"

"R-rumahku hancur gara-gara kau...."
"Diam kau sialan, komplain saja sana sama meteor itu!!" bentak Saitama.

"Biar kuluruskan satu hal!! Aku menjadi Hero bukan supaya dikagumi oleh kalian!! Aku melakukannya karena aku memang mau!!"

"Peduli apa aku sama hancurnya rumah-rumah kalian!? Kalian benci aku!? Terserah kalian benci saja aku sesuka kalian!! Yang pasti aku tidak melakukan hal yang salah, kalau tetap merasa marah bilang saja!! Jangan buat aku mengulang kata-kataku lagi, orang-orang botak sialan!!"

"T-Tapi yang botak itu kau..."
"Diiiiiiiiaaaaaaaaaaaammm!!!!!"

Beberapa hari kemudian...

"Guhahahaha!!!" monster gurita raksasa menyerang kota di pinggir pantai.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments