Monday, April 20, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 20 - Rumor

Dua orang pria berkunjung ke Kota Z, kota tempat tinggal Saitama. Yang satu pria yang mengenakan jaket baseball, sementara satunya lagi pria berjas ala bangsawan.

"Jadi Kota Z itu ini ya..."
"Ayo segera memulai penyelidikannya."

"Kota Z adalah kota yang besar. Tapi di daerah pinggiran di Timur, ada sebuah area yang sudah ditinggalkan. Sejak beberapa tahun yang lalu, jumlah kemunculan monster misterius di sana meningkat drastis, sehingga membuat para penduduknya bermigrasi secara besar-besaran ke pusat kota. Akibatnya area yang ditinggalkan menjadi kota hantu.."

"Tapi yah, air dan listriknya masih berfungsi, kalau mau mencari tempat tinggal yang murah kurasa di sinilah yang paling cocok..."

"Kau pasti bercanda, kan? Area ini sih sudah benar-benar hancur dan tak layak huni. Ada rumor yang mengatakan kalau ada monster yang mengerikan tinggal di sini, kau mendengarnya juga, kan?"

"Tentu saja, karena itulah kita diperintahkan untuk melakukan investigasi ini. Menurunnya peringatan bencana sepertinya masalah kecerobohan..."

Pria berjas yang memiliki kumis itu bernama Spring Mustache, Hero kelas A ranking 33 yang kelihatannya cukup percaya diri dengan kekuatannya.

"Haruskah kita bersiap untuk melakukan pertempuran di kota hantu itu?"

Yang satunya lagi, pria yang mengenakan jaket baseball dan membawa beberapa butir benda mirip kelereng itu bernama Golden Ball, Hero kelas A ranking 29.

Sementara itu di markas besar Asosiasi Hero, para petinggi tampak sedang melakukan semacam pertemuan untuk membahas tiap penyelidikan yang dilakukan oleh para hero di berbagai kota.

"Pertama-tama, yang bertugas untuk menyelidiki Kota Q, Hero kelas S, Watchdog. Menurutnya, tak ada yang mencurigakan."

"Tak ada yang mencurigakan? Hah, lagi-lagi ia tidak bertanggung jawab. Kota Q itu kan jumlah kemunculan monsternya termasuk yang paling banyak, harusnya tempat itu berbahaya, kan?"

"Di laporannya juga tertulis, aku di sini maka kalau terjadi sesuatu hal itu tidak akan jadi masalah."

"Kalau pekerjaannya kita fokuskan untuk satu kota saja misalnya Kota Q, ia memang hero yang bisa dihandalkan. Rekam jejaknya sangat bagus sebagai hero yang mampu menghabisi banyak monster."


"Lalu Kota H, yang bertugas adalah Hero kelas B, Mashrule, dan Hero kelas C, Umabourne. Menurut mereka, tak ada yang mencurigakan."

"Di Kota D, yang bertugas adalah Hero kelas A, Lightning Genji. Setelah kerusakan yang terjadi akibat monster raksasa, tak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Semuanya baik-baik saja."

"Kota B dan Kota D telah mengalami kerusakan yang cukup serius, kritik terhadap organisasi kita pun berdatangan gara-gara itu..."

"Ya, untuk mencegah hal seperti itu datang lagi, maka kita harus mengumpulkan informasi mengenai kemungkinan adanya semacam kekuatan mengerikan yang berada di balik itu semua."

"Penyelidikan ini juga untuk menangani masalah itu, apalagi mendeteksi orang yang mencurigakan itu tidaklah mudah.."

"Kota F, yang bertugas di sana adalah Hero kelas A, Sneck. Isi laporannya adalah sebagai berikut, Aku melaporkan bahwa mantan kepala teroris, Si Kepala Palu berkeliaran sambil mengenakan jas. Aku akan menyelelidikinya lebih lanjut."

Setelah berkali-kali hampir mati, tampaknya Si Kepala Palu sudah tobat dan mau mencari kerja.

"Itu saja..." petinggi asosiasi mengakhiri rapat.

"Tunggu dulu, bagaimana dengan Kota Z? Ada rumor yang mengatakan kalau ada suatu bencana di area pinggiran kota itu, kan?"

"Laporannya masih belum masuk, tapi yang pasti dua Hero kuat kelas A sudah dikirim untuk menyelidikinya. Dibanding area lain, kemunculan monster misterius memang cukup tinggi di sana. Jumlah kasus yang terjadi terus meningkat selama sepuluh tahun terakhir. Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan hal ini belum bisa diketahui. Sampai saat ini penyebabnya masih menjadi misteri."

Kembali ke dua hero itu, Spring Mustache dan Golden Ball, mereka terus berjalan dan akhirnya sampailah di area yang disebut sebagai kota hantu itu...

"Ada beberapa teori mengenai kemuncuan monster-monster ini..." ucap Spring Mustache. "Misalnya para monster mampu berkomunikasi dengan monster-monster yang ada di luar dan memanggil mereka supaya berdatangan kemari. Atau para monster memiliki koloni dan dapat beregenerasi degan cepat. Teori lain juga ada yang menyebutkan kalau terdapat sesosok induk monster yang mampu melahirkan berbagai jenis monster yang berbeda..."

"Yah, memang belum ada bukti kuat yang dapat mendukung teori tersebut, namun yang pasti, ada sesuatu di kota hantu ini..."

Tiba-tiba mereka merasakan semacam aura yang kuat.
"Tak salah lagi, ada sesuatu..."

Di tempatnya, Genos juga merasakan hal yang sama. "Ini... Ada yang mendekat?"

Dua hro bersiap-siap untuk melakukan pertarungan.
"Kalau kita bisa mengungkap misteri yang ada di tempat ini, ranking kita pasti akan naik."
"Kau benar... Kita boleh membiarkan Amaimask terus berada di puncak!"

Sesosok makhluk lewat di belakang mereka.

"!?"


Saat Spring Mustache dan Golden Ball menoleh, makhluk tadi telah menghilang.

"Entahlah, kita tak akan tahu sampai kita memastikannya. Tapi, mustahil kalau masih ada penduduk yang mau tinggal di tempat itu. Itu berarti, ayo kejar dia!"

Kembali ke sisi Genos, "Yah sepertinya tujuannya bukan ke tempat ini..."

Genos sedang melakukan aktivitas hariannya, bersih-bersih toilet...

Makhluk misterius itu terus melangkahkan kakinya berkeliling kota hantu itu. "Inikah... Area yang dibicarakan itu? Aku tak merasakan ada keberadaan khusus... Ya ampun, padahal aku sudah jauh-jauh datang ke sini...."

Sesosok monster, dengan sesuatu seperti rumput laut panjang memenuhi tubuhnya dari ujung kepala. Monster yang menjijikkan.

Spring Mustache dan Golden Ball lalu muncul dan akhirnya mereka bisa melihat sosoknya dengan jelas. "Monster!?"

"Oh, rupanya ada orang, Mau menemaniku? Kebetulan aku sedang bosan..." ucap monster itu.

"Cih, Golden Ball, ayo kita habisi monster ini!!"
"Ya!!!" Golden Ball langsung mengeluarkan senjatanya, "Seperti kata orang-orang, burung yang pertama datanglah yang akan mendapatkan cacing!!"

Golden Ball menggunakan senjata mirip ketapel. Benda-benda bulat mirip kelereng yang sebelumnya tampak ia bawa sepertinya merupakan peluru dari senjatanya itu.

"Bend aini akan menembakkan pisau besi setebal 5mm yang akan mengoyak tubuhmu!! Dibuat dari campuran emas yang aku dapatkan!!!"

Peluru berbentuk bulat itu saat ditembakan dengan cepat berubah menjadi roket yang di sekelilingnya terdapat pisau-pisau tajam.

Jduakkk!!! Monster itu memantulkan tembakan tadi dengan mudah menggunakan salah satu benda panjang dari kepalanya.

"Te-Tembakanku dipantulkan semudah itu!?" Golden Ball kaget. Dan tak lama setelahnya, satu lagi benda panjang dari kepala monster itu masuk ke lubang selokan di pinggir jalan, lalu muncul di lubang selokan dekat kaki Golden Ball, membelit kakinya, dan kemudian menariknya.

"Gaaaahhh!!!!!!"

Golden Ball terperosok dan kemudian tubuhnya dihantamkan ke bangunan.

"Golden!!!!" teriak Spring Mustache. Dua tentakel rumput laut monster itu juga mengicanrnya, namun ia lebih cepat dan mampu menghindarinya.

Spring Mustache kemudian mengeluarkan saputangan dari sakunya, lalu dari sana bagai sulap ia memunculan sebilah pedang panjang.

Spring Mustache menahan dan menebas tiap tentakel yang mencoba untuk menyerang dirinya. Lalu saat mendapat kesempatan untuk menyerang, pedang yang sangat lentur itu ia bentuk menjadi semacam peer pegas dan kemudian melontarkannya jauh ke depan bagai tembakan yang menusuk, jlebb!!!!

Sayang sekali monster itu mampu menghindarinya.


"Haruskah... Aku menyerah?" pikirnya.

"Aku akan membunuhmu..." ucap monster itu.

"Tentakel-tentakelnya itu... Aku tak bisa melawan benda yang sekuat baja itu. Aku sudah melawan berbagai jenis monster namun yang ini benar-benar kuat."

Diam-diam, Spring Mustache menggunakan semacam alat komunikasi di tangan kirinya.
"Aku harus meminta bantuan asosiasi..."

Sambil mengulur waktu, Spring Mustastache bertanya pada monster itu, "Aku punya pertanyaan untukmu, apa kau terlahir di kota ini?"

"Hah? Tidak, aku datang dari tempat lain. Aku mendengar rumor kalau ada monster yang mengerikan tinggal di sini. Tapi sepertinya rumor itu salah. Tapi bagaimana kalau kubuat rumor itu menjadi benar saja? Monster Kota Hantu, kurasa sebutan itu tidak buruk..."

Monster itu menjadikan dirinya sebagai monster yang dirumorkan, namanya Kombu Infinity.

Permintaan bantuan Spring Mustache sampai ke asosiasi, "Permintaan bantuan muncul dari Hero yang menyelidiki Kota Z!! Tidak salah lagi itu monster yang dirumorkan!!"

"Apa dia kuat!?"

"Hero kelas A ranking 29, Golden Ball telah berhasil ia kalahkan. Lalu saat ini, Hero sekelas ranking 33 sedang kesulitan melawannya. Area itu tidak berpenghuni."

"Kalau begitu cepat kirim hero terdekat untuk menuju ke sana!!"

Tak jauh dari kota itu, di sebuah rumah makan, beberapa hero tampak sedang berkumpul.

"Sudah dengar soal rumor yang ada di Kota Z?"
"Belum ada alarm yang menentukan tingkat bahaya bencana area itu, tingkat bahasanya bisa saja di atas Tingkat Macan.."

"Apa itu karena Monster Kota Hantu?"
"Entahlah, aku tidak tahu..."

"Aku harus pergi, akan kuakhiri rumor ini.."

Kembali ke Spring Mustache, setelah berusaha mati-matian untuk melawan monster itu, saat ini kondisinya benar-benar parah. Jas rapinya telah hancur compang-camping oleh tebasan monster itu. Pedangnya bahkan sudah dibuat patah.

"Haah... Haah..."

"Aku benar-benar tak mampu... Untuk melawannya, maaf..."

Bruak...
Spring Mustache pun pingsan.

"Haaaah, dasar payah..." ucap monster itu. "Tidak berguna, mengatakan kalau dirinya hero tapi menjerit sekali saja tidak mampu. Selanjutnya, aku akan membuat kekacauan di area yang lebih ramai saja..."

"Eh?" monster itu kaget. Dari kejauahan, seseorang berjalan mendekat.

"Ada yang datang? Hero!? Eh!? Penduduk!?"

Ternyata yang datang itu Saitama, ia berjalan santai sambil membawa barang-barang belanjaan dari supermarket kota sebelah.


"Setelah kepanikan besar akibat monster yang dirumorkan, harusnya sudah tak ada lagi yang mau tinggal di sini. Kau pasti belum dengar rumor itu, ya?"

"Eh?" Saitama melihat monster penuh tentakel rumput laut itu lalu teringat sesuatu, "Oh tidak, aku lupa membeli rumput laut..."

Berbeda dari area tak berpenghuni ini, area tetangga yang merupakan pemukiman dan kawasan perbelanjaan tetap aman seperti biasanya.

Pusat kemudian menerima laporan, "Monster yang dirumorkan sudah tak ada, kami rasa ia sudah dikalahkan. Semua jejaknya sudah benar-benar lenyap. Namun, di antara penduduk area sekitar, ada rumor mengenai orang kuat yang mampu menghabisinya. Dan kenyataannya, saat hero bantuan tiba, kondisinya benar-benar sulit untuk dipercaya..."

Para hero sampai dan terlihat sebuah gedung yang hancur seolah dihantam sesuatu.

"Hei... Makhluk macam apa yang mampu melakukan hal seperti ini?"
"Ini sih mustahil..."

Lalu, di dekat gedung itu, mereka menemukan sepotong tentakel monster tadi. "Ini... potongan tubuh dari monster yang dilaporkan oleh Spring Mustache, aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi yang pasti ada yang datang duluan dan menghabisinya..."

Di suatu tempat, tampak beberapa monster sedang berkumpul untuk membahas sesuatu..

"Hei, sudah dengar soal rumor kota hantu yang ada di Kota Z?"
"Rumor tentang monster-monster kuat yang berkumpul di sana, ya?"

"Salah, salah, bukan yang itu... Ada yang lebih mengerikan lagi. Di sana, ada manusia aneh yang jauh lebih mengerikan dari monster..."

Di kostnya, Genos bingung kenapa Saitama membeli banyak sekali rumput laut. "Kenapa di luar ada banyak sekali rumput laut?"

"Ah, itu..." Saitama mencari-cari alasan, "Yah, kau tahu kan... Kalau beli banyak bisa dapat diskon..." ucapnya.

"Banyak yang bilang kalau rumput laut itu baik untuk tambut, tapi biar kuberitahu bahwa ini tak akan bisa membuat rambut Anda tumbuh mengingat khasiatnya belum terbukti secara medis.."

"Kau tak perlu mengatakannya, kan!!!"

Sementara itu di sisi si monster rumput laut, "Hiks... semua rambutku dicabuti...."

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments