Thursday, April 2, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 2 - Kepiting dan Mencari Kerja

Dalam pertarungan, tak ada seorang pun yang mampu mengalahkannya. Senjata andalannya adalah tinju, pukulan yang selalu mampu menghabisi musuh-musuhnya dalam sekali serangan. Tak peduli sekuat apa pun musuh yang datang melawan, satu tinjunya selalu mampu mengakhiri riwayat mereka.

Bagaimana bisa ia menjadi sekuat itu?
Semua bermula tiga tahun yang lalu...


"Kyaaaa!!!!" para warga pada lari ketakutan.
"Ada mahluk aneh yang muncul!! Cepat lari!!!"

Monster yang mengerikan. Kepala dan tubuh menyerupai kepiting, capit di masing-masing tangannya, kaki manusia yang ditumbuhi bulu-bulu tipis, celana dalam ketat..

Semua orang ketakutan dan lari saat melihatnya. Kecuali satu, pria berjas yang membawa tas koper. Pria itu tenang saja, menatap monster yang ukurannya beberapa kali besar tubuhnya itu.


"Hah? Apa kau tak mau lari seperti yang lainnya?" tanya monster kepiting.
Pria itu tak menjawab dan hanya menghembuskan napas pelan.

"Dari cara berpakaianmu, kelihatannya kau seorang pegawai yang baru saja bekerja. Aku adalah si monster kepiting, yang jadi seperti ini gara-gara terlalu banyak makan kepiting sehingga mengalami metamorfosis. Kalau kau tak lari, itu berarti kau mau mati, ya? Aku benar, kan?"

"Ya, kau benar... Kecuali satu hal..." ucap pria itu. "Aku bukanlah seorang pegawai, aku ini pengangguran yang sedang mencari kerja. Pagi tadi, aku menjalani sebuah interview, tapi aku ditolak. Yah, begitulah... Sekarang aku sudah tak peduli dengan apa-apa lagi..."


"Aku juga tak peduli di depanku ada monster kepiting atau tidak.. Lalu memangnya kenapa kalau aku tidak lari?"

Setelah melihat tatapan pria itu, si monster kepiting hanya berjalan saja melewatinya. "Kau memiliki mata yang hampa sama sepertiku, sebagai orang yang sama-sama memiliki mata hampa, aku akan membiarkanmu lolos, lagipula kau bukanlah mangsa yang kuincar..."

"Hmm?"

"Mangsa yang kuincar adalah bocah dengan belahan dagu, aku sudah tak sabar untuk memotong-motongnya kalau ketemu nanti..."

Monster itu pun pergi.


Pria itu pun melanjutkan perjalanan tanpa tujuannya. Lalu saat lewat di taman, tak sengaja ia melihat seorang anak sedang bermain bola. Seorang anak dengan belahan dagu. Ia langsung teringat dengan kata-kata monster kepiting, "Bocah dengan belahan dagu... Tak sabar untuk memotong-motongnya..."


Pria itu penasaran apakah anak yang di depannya itu adalah bocah yang dimaksud oleh si monster kepiting, jadi ia pun bertanya, "Hei Nak, apa kau sudah melakukan sesuatu yang buruk pada monster kepiting?"

"Eh? Aku menggambar puting di dadanya menggunakan spidol permanen saat ia ketiduran.." jawab anak itu polos.

Dalam hati si pria berjas langsung syok.
"Ternyata memang dia.."


"Anak ini tak sadar sama sekali atas apa yang sudah ia lakukan.. Apa yang harus kulakukan?" pikir pria itu. "Haruskah aku menyembunyikannya ke tempat yang aman? Tapi... Anak ini tidak ada imut-imutnya sama sekali, dan aku juga tidak kenal dengan dia.. Lebih baik aku tak usah ikut campur. Lagipula aku sendiri kan yang tadi bilang kalau aku sudah tak peduli dengan apa-apa lagi.."

Monster kepiting lalu muncul dari belakang pria berjas.
"Ketemu kau!!!!!"

Ia langsung menggunakan capitnya untuk menyerang anak yang ada di taman. Namun dengan cepat, pria berjas melompat dan menyelamatkanya.

(potong)Tubuhnya seolah bergerak sendiri, padahal ia sudah memutuskan untuk tidak ikut campur. Dalam hati ia berteriak, "Apa yang sudah kulakukan!?"

"Ah..." monster kepiting kini menatap mereka berdua.

"Nak, monster ini mengincarmu!! Cepat lari!!"
"Ta-Tapi..."

"Jangan hiraukan aku!! Larilah!!"

"Tapi bolaku..."

Ternyata anak itu menghawatirkan bola sepaknya yang terlempar ke kaki si monster kepiting saat ia diserang tadi.


"Bolamu!? Lupakan bola itu dan larilah!! Apa kau mau mati, hah!?" bentak pria berjas.

Monster kepiting menginjak bola itu sampai hancur lalu bertanya, "Hei... Apa yang kau lakukan? Jangan bilang kalau kau mau menolok si anak kurang ajar itu..."

"Hei, hei, apa kau benar-benar serius ingin membunuh seorang anak hanya karena dia mengerjaimu? Pikirkanlah apa yang akan kau lakukan, kepiting..." ucap pria berjas.

"Sudah terlambat... Aku sudah mencincang banyak orang dalam perjalanan menuju kemari, dan aku juga akan melakukan hal yang sama pada orang yang sudah berani berbuat macam-macam padaku..."


"Lihat baik-baik!!" monster kepiting itu lalu menunjukkan coretan dari spidol berbentuk lingkaran di masing-masing dadanya, "Si kecil kurang ajar itu sudah menggambar puting di tubuhku yang seksi ini!! Dan dia menggunakan spidol permanen!! Aku tak bisa menghapusnya meskipun sudah memakai capitku yang tajam ini!!"


Kepiting itu terus marah-marah, "Aku tak akan pernah mengampuninya!! Dan kalau kau menghalangiku, maka akan kupastikan kau tak akan pernah bisa pergi mencari kerja lagi!!!"

"Hehe..." pria itu tiba-tiba saja tertawa.

"Eh? Barusan kau tertawa ya?" monster kepiting bingung.

Nyawanya sedang terancam, namun pria itu malah tertawa. "Hehehehe..." dan tertawanya makin lama makin keras, "Ahahahaha!!!"

Monster kepiting masih bingung, lalu pria itu berkata, "Aku baru sadar, kau mirip dengan tokoh penjahat dari anime lama yang kutonton waktu kecil dulu..."

"!!!!!"

Monster kepiting marah dan langsung menebasnya sampai si pria terlempar.


Monster kepiting lalu berjalan mendekati anak dengan belahan dadu, yang masih saja terduduk di taman itu.

"Aaaaa!!!" anak itu baru mulai berlari, namun terlambat.
"Mati kau!!!" monster kepiting menyerang.

Plakk!! serangan monster kepiting terhenti saat tiba-tiba saja sebuah batu mengenai kepalanya. Ternyata pria berjas tadi, setelah jatuh ia kembali bangkit dan melempari kepala si monster dengan kerikil.

"Cukup sampai sana!!" teriak pria itu.


"Aku tak bisa diam saja melihat seorang anak dibunuh di zaman krisis angka kelahiran seperti sekarang ini.. Dan... Ada hal lain yang kuingat dari masa kecilku dulu. Mimpiku adalah menjadi seorang pahlawan super!!!"

"Aku tak pernah bercita-cita menjadi seorang pegawai kantoran, aku ingin menjadi pahlawan super yang bisa mengalahkan penjahat sepertimu, dengan satu pukulan!! Sudah cukup mencari kerjanya, kemarilah lawan aku, kepiting!!"

Pria itu melempar jasnya tinggi-tinggi ke angkasa dan bersiap untuk bertarung.


"Kau? Pahlawan? Jangan membuatku tertawa!!! Kau tak mungkin bisa mengalahkanku!!" kepiting itu menyerangnya.

Pria berjas terkena pukulan, namun ia mampu membalas dengan mengaitkan dasinya ke bola mata monster kepiting itu lalu menariknya hingga copot. "Gyaaaaaaaaaaahhh!!!"

Monster kepiting pun berhasil dikalahkan.


"Haah... Haah..." pria itu berhasil mengalahkan monster kepiting. Itulah awal bagi kemunculan sang pahlawan super, yang mampu mengalahkan musuh-musuhnya hanya dengan sekali serangan.

Tiga tahun berlalu, pria itu terus berlatih. Ia berlatih dengan sangat keras sampai-sampai rambutnya rontok, dan akhirnya memperoleh kekuatan yang luar biasa. Ia menjadi pahlawan super seperti yang ia impikan. Namun bukannya puas, jiwanya malah merasa hampa.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments