Friday, April 10, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 10 - Seni Modern

Saitama dan Genos telah masuk ke markas bawah tanah Rumah Evolusi. Ruangannya tampak modern, tembok baja dan pipa-pipa besi menghiasi terowongan panjang yang harus mereka lewati.


"Wow, mereka membangun terowongan yang besar di bawah tanah, aku jadi bersemangat..."

"Aku merasakan hawa kehidupan di arah sana..." ucap Genos. "Tapi sinyal mereka sama persis, para klon? Guru! Dua dari mereka bergerak ke mari!!"

Ternyata bukan cuma klon, yang muncul dari terowongan itu adalah si Badak Asura, ia melesat sambil membawa ilmuan di cengkraman tangan kanannya.


"Oh, jadi mereka, ya? Yang mana yang kau mau aku kalahkan?" tanya Badak Asura.
"Ukh... Yang sebelah kanan..."

"Berarti yang sebelah kiri tak dibutuhkan kan?"

Badak Asura langsung menyerang Genos, menghantamkan tubuhnya ke tembok dengan hempasan tangan kirinya.


"Genos!?"

Genos pun tertancap ke tembok dalam posisi yang tidak terlalu keren.
"Eh? Genos... Hei..."


Badak Asura berdiri di sebelah Saitama, "Namaku Badak Asura, ada ruangan khusus yang dibuat untuk bertarung, ayo kita bertarung di sebelah sana..."

"Kau... Kau akan membayarnya karena sudah membuat Genos jadi seperti seni modern!! Oke tunjukkan jalannya padaku!!"


Akhirnya mereka berdua pun pergi menuju ruangan yang dimaksud, sebuah ruangan luas yang sangat cocok untuk saling mengeluarkan kemampuan bertarung masing-masing.

"Cukup luas, kan? Ini adalah ruangan terbesar di bangunan ini, mereka membiarkan kami menggunakan ruangan ini sebagai tempat untuk mengetes kekuatan. Jadi, ayo kita saling bunuh...."

Booomb!! Seseorang menembak dengan tembakan laser, ternyata itu Genos. Meski kondisinya lumayan parah setelah serangan tadi tapi ia masih mampu untuk bertarung.


"Masih hidup rupanya..." Badak Asura tak terluka sama sekali oleh serangan Genos. Namun tak berhenti sampai sana, Genos melesat dan mencoba untuk menyerang dari jarak dekat.

Tepat di hadapan wajah Badak Asura, Genos hendak melesatkan pukulannya, namun monster itu malah hanya berkata, "Dasar bodoh..."

"MACHINE BLOW!!!!!!" Genos benar-benar melesatkan serangan penghancurnya, serangan bertubi-tubi yang terus menghantam lawannya, namun Badak Asura membalasnya dengan satu pukulan dan Genos langsung terlempar ke lantai.

(potong)Serangan Genos benar-benar tak ada artinya bagi makhluk terkuat Rumah Evolusi itu. Si Badak Asura lalu menendang tubuh Genos sampai terlempar ke sebelah Saitama.

"Uuhk... Seranganku... Tidak mempan..."
"Ya ampun, wajahmu sampai pecah..." ucap Saitama.

"Aku... Aku yang akan... Mengurusnya..." Genos tetap berusaha untuk melawan.
"Jangan terlalu memaksakan dirimu..."

Sambil terbaring, Genos menembakkan laser berkekuatan super dari tangan kirinya, tembakan yang mengarah tepat ke Badak Asura.



Namun memang dasar musuh yang terlalu kuat, ia malah melahap laser Genos dan membalikannya..

"Dia mengembalikan tembakan itu!? Musta...!!"

Booomb!! Genos terkena serangannya sendiri.
"Genos!! Apa kau baik-baik saja!?"

"Y... Ya..." ucap Genos dengan kepala terbakar sampai-sampai gaya rambut lurusnya berubah menjadi afro.

"Mana mungkin kau baik-baik saja dengan tampilan seperti itu!!"


"He he he he..." Badak Asura tertawa.

"Dasar makhluk sialan... Bersikap sok kuat begitu bikin harapanku jadi tinggi saja..." Saitama pun bersiap untuk menghadapi makhluk itu.

Dari terowongan, ilmuan yang luka-luka akibat dicengkram oleh Badak Asura datang dan menonton pertarungan itu.


"Benarkah?" ucap Badak Asura, "Kalau kau memang mau melawanku kemarilah... Serang aku dengan seluruh kemampuan yang kau miliki!!"

Ilmuan Rumah Evolusi menonton dengan penuh semangat. "Monster paling berbahaya dan mengerikan yang pernah dibuat oleh Rumah Evolusi, Badak Asura, ayo kita lihat bagaimana umat manusia kuno bisa bertahan melawan bentuk akhir dari evolusi manusia buatan..."

Saitama melangkah mendekati Badak Asura...

"Ooh... Aku bisa merasakannya... Aku bisa merasakannya!! Kau benar-benar kuat, kan?"


"Yah, sekarang jangan sampai kau membuatku kecewa.." ucap Saitama. "Kau yang paling kuat di sini, kan? Kau memang tampak berbeda dari makhluk-makhluk yang sebelumnya, dan wajahmu juga kelihatan begitu percaya diri..."

Tanpa basa-basi lagi, secepat kilat Badak Asura melesat dan kini sudah berada di belakang Saitama, bersiap untuk memukulnya...

"Dia cepat!!" pikir Genos.

Namun saat melihat tatapan mata Saitama, Badak Asura justru membatalkan serangannya dan melompat jauh ke belakang.


"A-Apa dia... Melompat mundur!?" Ilmuan Rumah Evolusi kaget.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Saitama.

Badak Asura melompat mundur sampai ke batas ruangan, wajahnya berkeringat, "Ka-kalau tadi aku menyerangnya... Aku pasti sudah terbunuh..." ucapnya dalam hati. "Ada apa sebenarnya dengan orang ini!? Dan posisinya sangat terbuka...."

"Hah?" Saitama bengong menatap Badak Asura.

"Instingku seolah berteriak padaku... memintaku menjauh darinya, dia berbahaya!!" ucap Badak Asura dalam hati dan kemudian dia berteriak, "Makhluk rendah sialan!!! Bagaimana bisa kau memiliki begitu banyak kekuatan!?"


Bahkan makhluk terkuat di Rumah Evolusi itu pun dapat merasakan kekuatan yang begitu luar biasa dalam diri Saitama.

"Hah? Kau juga mau tahu ya? baiklah akan kujelaskan..."

Dari tatapan ngeselin Saitama berubah menjadi serius, "Genos, kau juga dengarlah baik-baik..."

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments