Friday, April 24, 2015

thumbnail

Versi Teks One Punch-Man Chapter 24 - Raja Laut

Monster-monster laut yang kecil sudah dihabisi oleh Stinger seorang diri, namun satu yang masih tersisa yaitu pemimpin mereka, monster yang menyebut dirinya sebagai Raja Laut benar-benar berada pada level yang berbeda. Kekuatannya cukup untuk menghabisi Stinger dengan satu serangan, satu cengkraman kecil. Tubuh Stinger lalu dibuang begitu saja di tengah jalan.

"Ini peringatan evakuasi darurat!! Tingkat bencana yang diakibatkan oleh Monster Laut telah meningkat dari Harimau ke Level Iblis!! Para penduduk Kota J harap segera melakukan evakuasi secepat mungkin!! Sebisa mungkin jauhi area laut supaya tidak bertemu dengan mereka!!"

"Evakuasi?" Raja Laut berjalan menelusuri kota sambil tersenyum, "Bodoh sekali, kalian pikir aku akan membiarkan seorang pun lolos. Untuk tiap satu anak buahku yang kalian bunuh, akan kubalas dengan membunuh satu juta manusia..."

Dari atas gedung yang jaraknya lumayan jauh dari sana, seorang Hero mengamati menggunakan teropong. Raja Laut terus berjalan maju, meninggalkan tubuh Stinger yang sudah ia tinggal di belakang.

"Sial.." ucap Hero yang memakai teropong, Lightning Max.
"Yang tergeletak di sana itu tidak salah lagi adalah Stinger, aku terlambat..."

"Tapi kelihatannya, yang tersisa cuma satu. Haruskah aku menunggu pasukan bantuan? Atau kalau musuhnya hanya satu, aku bisa melakukannya sendiri, kan?"

"!!!!" Raja Laut tiba-tiba saja sudah berada di belakangnya.

"GYAASDFGHJKLZXVBNM!!!" Lightning Max menjerit dan langsung refleks menyerang Raja Laut dengan tendangannya, "Lightning Kick!!!"

Bam!!! Raja Laut menahan tendangan itu dengan kedua tangannya.
"Tadi itu sakit, kau tahu? Apa-apaan itu tadi?"

Raja Laut tak terluka sama sekali.

"A-Apa-apaan orang ini!?" pikir kaget Lightning Max. "Sejak kapan dia berada di belakangku? Aku kaget sekali sampai-sampai berteriak dengan suara aneh, dan yang lebih penting teknik Lightning Kick yang menggunakan serbuk misiu tidak mempan sama sekali padanya?"


Namun meski begitu, ia tetap berusaha untuk terlihat tangguh. "Aku... Hero... Lightning Max... Kalau berani ayo lawan aku..."

Padahal dalam hati, "Aku harus mencari kesempatan untuk kabur..."

Bang!!!!! Tanpa basa-basi Raja Laut langsung memukul tubuh Lightning Max hingga membuatnya terpental jauh. "Melawanmu? Tentu saja akan kulakukan!!"

"Matilah aku..." pikir Lightning Max.

Bruakkk!!! Lightning Max terlempar hingga menerobos jendela gedung di kejauhan. Dari mulutnya keluar darah, dan tubuhnya benar-benar jadi sulit untuk digerakkan setelah menerima satu pukulan tadi.

"Uhkk... "

"Rasanya... Susah untuk bernafas..." ucap Lightning Max dalam hati."Di mana aku...? Apa aku berada di gedung di seberang jalan? Tubuhku... rasanya seperti lumpuh tak bisa digerakkan... Tapi yang penting, apa sekarang aku aman?"

Drrrr!!! Gedung tempatnya berada tiba-tiba saja berguncang.
"Gempa Bumi? Tidak... Ini... Dia mau menghancurkan seluruh gedungnya!? Dasar Monster sialan..."

"Aku harus..." Lightning Max berusaha sekuat tenaga untuk menggerakan tubuhnya. "Aku harus segera... Kabur dari sini..."

Akhirnya ia mampu berdiri namun, "Sial..."

Tepat setelah ia berdiri, tampak Raja Laut sudah berada di depannya.

"Dasar makhluk menjijikan... Aku akan menghajarmu!!" Lightning Max masih berusaha untuk terlihat tangguh.

"Hihihi, aku akan membunuhmu..." ucap Raja Laut.

"Membunuh atau dibunuh..." Lightning Max bersiap untuk menggunakan jurus pamungkasnya, dengan dorongan jet dari sepatunya, ia melesatkan tendangan yang sangat kuat, "Flying Reverse Roundhouse Lighting Kick!!!"

Tak mempan sama sekali dan malah Lightning Max yang dibuat terlempar keluar menembus dinding bangunan itu. Ia jatuh di jalan raya, dan hampir saja bangunan yang roboh menimpanya.

Untung saja seseorang melesat kencang, mengangkat tubuhnya dan langsung melarikannya ke tempat yang aman. Orang yang datang menolong ternyata tak lain adalah pria besar penuh cinta berwajah maho, Pri Pri Prisoner.

"Ahu adalah Hero Kelas S, Pri Pri Prisoner, aku sengaja meloloskan diri dari penjara untuk bertemu denganmu!"

Sayangnya Lightning Max sudah terlanjur pingsan.

"Siapa sangka ada Hero yang menghabiskan waktunya di penjara..." ucap Sonic. Diam-diam ternyata ia mengikuti Pri Pri Prisoner kabur dari penjara. "Berkat dirimu aku jadi bisa meloloskan diri juga, jadi aku berterima kasih untuk itu..."

"Kau adalah tahanan Nomor 4188, Yayang Sonic, kan?"
"Eh!?"

"Kenapa kaget begitu? Aku punya daftar semua tahanan pemuda di penjara yang kusuka, harusnya kau tetap tinggal di penjara saja..."

"Ya ampun..." Raja Laut keluar dari kepulan asap bekas robohnya bangunan tadi, "Ada lagi prajurit yang datang untukku, ya?"


Pri Pri Prisoner hendak menghadapi makhluk buas itu seorang diri. "Kelas A ranking 11, Yayang Stinger, Kelas A ranking 20, Yayang Lighting Max, mereka adalah pemuda-pemuda yang kusukai. Aku tak akan memaafkanmu karena sudah berbuat kasar pada mereka.."

"Rankingku memang cuma ranking 17, yang paling rendah di Kelas S. Bahkan Yayang Genos pun melampauiku, tapi tetap saja aku ini Hero Kelas S. Aku berbeda dengan dua pemuda yang telah kau kalahkan!! Untuk permulaan, izinkan aku mengeluarkan setengah kekuatanku untuk mengecek seberapa kuat dirimu!!"

"!!!!" Pri Pri Prisoner mengeluarkan kekuatannya, otot-ototnya makin besar hingga sweater berlogo hati yang dikenakannya robek.

"Gyaaaaaaaaaaaaaaahhh!!!" Pri Pri Prisoner malah menjerit, "Sweater rajutan tangan pacarku!!! Oh tidak!!! Sweaternya hancur berkeping-keping!!! Aaaaaa!!!!!" ia tampak sangat marah, "Aku tak akan pernah memaafkanmu!!!"

Dalam hati, Sonic, "Pria ini menyeramkan..."

Raja Laut malah tampak tertarik untuk segera melawannya. "Mangsa yang kelihatannya begitu lezat, ini sih hidangan kelas atas... Kurasa aku harus sedikit lebih serius!!!"

BAM!!!! Raja Laut meninju wajah Pri Pri Prisoner.
BOOM!!!! Pri Pri Prisoner balas meninju wajah Raja Laut.

Raja Laut kaget, "A-Apa-apaan ini?" rahangnya sampai bengkok.

Gabooom!!! Pri Pri Prisoner lanjut meninju perut Raja Laut dari bawah hingga membuatnya terlempar tinggi-tinggi ke udara.

Kelihatannya Pri Pri Prisoner mampu mendesak Raja Laut, namun ternyata tidak demikian. Raja Laut mendarat dengan mulus, dan rahangnya yang bengkok tadi dengan mudah ia kembalikan jadi seperti semula.

"Lumayan terasa juga pukulanmu, sedikit.." ucap Raja Laut.

"Pukulanmu juga lumayan terasa, sedikit..." ucap Pri Pri Prisoner, ikut-ikutan sok kuat padahal gara-gara pukulan di wajahnya tadi keseimbangannya mulai menurun. Sonic bisa melihatnya dengan jelas..

"Pri Pri Prisoner bersikap sok kuat, tapi serangan yang diterimanya tadi pasti lumayan parah, cara dia menjaga keseimbangannya mulai terganggu.." pikir Sonic.

"Jadi ini pertarungan kekuatan antar makhluk level iblis dan Hero kelas S? Tetap saja aku merasa kalau aku tak akan kalah dari mereka berdua..."

Benar seperti apa yang dipikirkan oleh Sonic, dalam hati Pri Pri Prisoner memang merasa kewalahan, "Sial, pukulan yang kuterima lebih kuat dari dugaanku, tapi aku tak boleh kalah di sini. Tak akan kubiarkan pemuda-pemuda yang lain disakiti oleh dia... Aku tak punya pilihan lain...."

Pri Pri Prisoner bersiap untuk melakukan sesuatu. "Sepertinya aku tak punya pilihan lain selain berubah, persiapkanlah dirimu...."

"Berubah!!! Pri Pri Prisoner Gaya Bidadari!!!"


Sonic makin ngeri..

"Ototnya mengembang sampai-sampai pakaiannya hancur dan telanjang bulat... Bidadari apanya? Tapi dibilang manusia juga sepertinya tidak cocok, uuh, aku tak mau melihatnya berlama-lama lagi, sebaiknya aku pulang saja..."

"Belum ada seorang pun yang pernah melihat Gaya Bidadariku dan tetap hidup untuk menjadikannya sebagai kenangan..." ucap Pri Pri Prisoner.

Dalam hati, Sonic, "Benar, memang sebaiknya aku pulang saja..."

"Huh, jelek sekali..." ucap Raja Laut blak-blakkan.
"Apa cuma itu kata-kata terakhirmu!?"

Pri Pri Prisoner melompat dengan amat gemulai bagai bidadari bersayap, gerakannya begitu halus dan lembut serta jujur menjijikkan, kemudian dari udara ia melesat dengan hantaman pukulan bertubi-tubi yang begitu dahsyat.

"Serangan Bidadari!!!"

Sekeliling Raja Laut sampai hancur oleh pukulan bertubi-tubi Pri Pri Prisoner, dan lama sekali serangan itu terus ia lesatkan, pukulan bertubi-tubi kuat yang seolah tak ada habisnya.

Sementara itu di sisi Genos, "Ah... Aku kehilangan jejak Guru..."

Serangan bertubi-tubi Pri Pri Prisoner pada akhirnya berakhir juga. Sekeliling tempat itu benar-benar hancur dibuatnya, namun sungguh mengejutkan Raja Laut mampu menangkis semuanya itu dengan kedua tangannya.

"Sudah selesai ya, tinju beruntunmu?" ucap Raja Laut, "Lumayan terasa, sedikit..."

"!?" Pri Pri Prisoner kaget. Sonic pun kaget.

Raja Laut benar-benar monster di atas monster, semua serangan tadi seolah tak ada apa-apanya. Kemudian ia menyerang dengan tinju yang jauh lebih kuat dari tinju sebelumnya, Buakkk!!!!

Sudah tak ada harapan lagi, Pri Pri Prisoner, Hero kelas S itu ternyata tak ada apa-apanya di hadapan kekuatan Raja Laut.

"Kelihatannya kau tak paham soal pukulan beruntun yang sesungguhnya.." ucap Raja Laut. Meski Pri Pri Prisoner sudah tampak jelas tak bisa melawan lagi, tubuhnya goyah, hampir tak sadarkan diri, Raja Laut tetap berniat untuk menyerangnya lagi.

"Tiap pukulan yang kau lesatkan harusnya dijiwai dengan keinginan untuk membunuh, seolah kau ingin mengakhiri nyawa musuhmu pada pukulan berikutnya, seperti ini..."

BAM!!BAM!!BAM!!BAM!!BAM!!BAM!!
Raja Laut menghajar Pri Pri Prisoner dengan tinju beruntun yang bahkan lebih dahsyat lagi.

Raja Laut terus menghajar Pri Pri Prisoner, dan diakhiri dengan tendangan yang membuat tubuhnya terlempar jauh hingga menembus gedung di belakang Sonic.


Sonic yang kebetulan masih berada di hadapan Raja Laut lalu bertanya, "Kau itu... Apa kau itu sebenarnya?"

"Aku adalah Raja dari Makhluk Laut, akulah Sang Penguasa Laut!! Dan tak lama lagi daratan juga akan aku kuasai... Apa kau mau menentangku?"

"Heh..." Sonic tidak takut sama sekali, "Apa kau benar-benar berpikir bisa menguasai seluruh dunia seorang diri? Harusnya kau tetap tinggal saja dengan damai di bawah laut, tapi kau malah jadi serakah begini... Makhluk yang malang..."

"Begitu... Jadi kau mau mati juga ya?" ucap Raja Laut.

"Harusnya aku yang bilang begitu padamu..." ucap Sonic. "Apalagi sikapmu itu benar-benar membuatku muak. Aku bukanlah Hero, tapi aku akan melenyapkanmu di sini sekarang juga."

Bersamaan dengan dimulainya pertarungan antara Sonic melawan Raja Laut, hujan turun.

"Oh, mulai turun hujan..."

BAMM!!! Raja Laut menghantam kuat-kuat tubuh Sonic dengan tinjunya. Namun tentu saja Sonic si Kecepatan Suara mampu menghindarinya dengan sangat mudah. Saat melompat di udara pun, Raja Laut kembali mencoba untuk menghantamnya, namun lagi-lagi Sonic menghindarinya.

"Percuma saja!" ucap Sonic. Ia bahkan balas menyerang dengan tendangan kaki yang memutar, "Tendangan Pisau Angin!!!"

Tepat menghantam bagian kiri wajah Raja Laut.

"Raja Laut... Aku sudah melihat semua gerakanmu, jadi tak mungkin aku kalah melawanmu..."

"Kau bilang apa?"

"!!!!" Sonic kaget, sesuatu yang kelihatannya ganas tiba-tiba saja sudah berada di sebelah wajahnya. Untung ia cepat, jadi yang tercabik-cabik olehnya hanyalah baju tawanan yang dipakai oleh Sonic.

Ternyata makhluk yang menyerang Sonic tadi keluar dari mulut Raja Laut, begitu panjang bagai ular dan ujungnya memiliki mulut dengan gigi tajam yang tak terhitung jumlahnya.

"Sekali menggigit, moray dalam tubuhku tak akan membiarkanmu lolos!!!"

Jblass!!!! Sementara Raja Laut bicara, Sonic langsung menghantam rahangnya dari bawah sehingga mulut Raja Laut tertutup dan makhluk panjang bagai lidah tadi terpotong sendiri oleh gigitannya.

"Biar kubilang sekali lagi, tak mungkin aku kalah melawamu!!" ucap Sonic.

Raja Laut menyerang dengan pukulan beruntun yang cepat, namun Sonic lebih cepat lagi. Semuanya berhasil ia hindari dengan gerakan yang sangat lincah.

"Percuma saja.." ucap Sonic lagi, "Kau punya kekuatan tapi gerakanmu terlalu lambat untuk melawanku.."

"Aku senang sekali, Raja Laut!! Melawan orang sepertimu adalah cara yang baik untuk mengetes seberapa kuat tekniku!!!"

Sonic melesat dan menyerang balik.

"Ternyata gerakanku memang yang tercepat dan terkuat di dunia!!"

Sonic menyerang dengan serangan cepat bertubi-tubi. Raja Laut berhasil dibuat kehilangan keseimbangan namun ia malah tertawa, "Hehe... Hehahahahaha!!!"

"Eh?" Sonic kaget, "Apa dia jadi gila?"

Ketika Sonic menyadarinya Raja Laut sudah melesat dan bersiap untuk menyerangnya dengan sangat cepat. "Cepat sekali!!"

Tak hanya cepat, ukurannya juga sangat besar.
"Besar sekali!?"

Lesatan tinju seukuran mobil mengarah tepat ke tubuh Sonic. Akan tetapi, Sonic masih mampu menghindarinya. "Dia cepat dan besar, namun masih tak secepat diriku..."

Gbruaaaghhh!!!! Serangan Raja Laut tadi mengenai bangunan tempat Sonic berada dan menghancurkannya berkeping-keping.

"Dia jadi makin kuat juga!?" Sonic bertanya-tanya, "Apa yang sebenarnya terjadi dengannya!?"

"Sejak keluar dari laut, tubuhku terasa menderita..." ucap Raja Laut. "Namun berkat hujan, sekarang aku merasa jauh lebih baikan. Seranganmu tadi tidak sakit sama sekali..."

"Dia cepat dan juga besar, tapi tetap saja aku tak mungkin kalah darinya..." pikir Sonic.

Sementara itu, acara di TV sibuk memberitakan soal Monster yang menyerang Kota J.

"Saat ini, lokasi sisa-sisa Monster Laut di Kota J masih belum diketahui. Namun berdasarkan laporan, beberapa Hero yang mencoba untuk menghentikan Monster Laut ditemukan tidak sadarkan diri di lokasi pertarungan. Sampai saat ini pun mereka masih belum sadarkan diri dan berada dalam kondisi kritis..."

"Beberapa mayat Monster Laut ditemukan di Kota J. Namun untuk berjaga-jaga, tetaplah berhati-hati karena kemungkinan masih ada Monster-Monster Laut yang lain.."

"Bintang tamu kita hari ini adalah seorang Hero yang saat ini menempati ranking pertama Kelas A, dan merupakan pemuncak ranking dalam hal popularitas selama 28 minggu berturut-turut. Dia juga merupakan seorang model, aktor, dan penyanyi yang sangat sukses. Mari kita sambut sama-sama dengan tepuk tangan yang meriah, Si Tampan Amai Mask..."

"Terima kasih atas kesempatan yang diberikan.." ucap seorang pria berwajah tampan, Hero Kelas A Ranking 1, Amai Mask.


"Itu pertanyaan yang sulit.." ucap Amai Mask. "Pertama-tama, aku bisa dianggap sebagai Hero hanya ketika aku sedang melawan kejahatan, selebihnya aku hanyalah model atau aktor biasa. Saat ini, aku ke sini untuk menampilkan lagu terbaruku.."

"Ah kalau begitu maaf karena pertanyaannya tidak sesuai..." ucap pembawa acara, "Baik, lalu mengenai lagu terbaru Anda..."

"Tapi ada satu hal yang bisa kukatakan sih..."
"Eh? Kalau begitu silakan katakan..."

"Untuk menenangkan orang-orang yang khawatir dan ketakutan, kami para Hero haruslah kuat dan keren di saat yang bersamaan. Selalu mampu mengalahkan kejahatan, itulah arti dari menjadi seorang Hero."

"Aku menyesal ada Hero yang kesulitan dalam menghadapi kejahatan. Kalau bisa, aku ingin membuat pelatihan ketat supaya tidak ada lagi Hero-Hero yang mati dalam penderitaan di kemudian hari..."

"Cih, pukulan dan tendanganku tidak mempan sama sekali, apa kekuatanku kurang!?" Sonic hanya bisa menghindar dan terus menghindari tiap serangan yang dengan cepat dilesatkan oleh Raja Laut.

"Aku tak bisa membunuhnya dengan tangan kosong, aku harus mundur dulu untuk mengambil senjata.."

Grabbb!!!!! Raja Laut akhirnya mampu mencengkram tubuh Sonic dan meremasnya sampai hancur. Namun saat ia membuka tangannya, ternyata itu cuma pakaiannya saja.

"Hah?"

Tubuh Sonic yang dalam keadaan telanjang tampak sedang berdiri di atas gedung tinggi. Sonic menatap Raja Laut lalu berkata, "Kau tunggulah di sini... Pertemuan kita yang selanjutnya akan menjadi hari terakhirmu.."

Kemudian menghilang.
"Dia menghilang?"

"Yah, itu bukan masalah, biar saja mangsa kecil itu kabur. Sekarang waktunya bagiku untuk bergerak kembali..." ucap Raja Laut.


"Siapa kau?" Genos tak ingat sama sekali. "Dan apa yang kau lakukan di sini? Apa kau tidak mendengar peringatan evakuasinya?"

"Kau... Seorang Hero, hah?"

"Kalau kau kemari untuk melawan Raja Laut, sebaiknya lupakan saja..." ucap Sonic.

"Raja Laut?"

"Kalian para Hero tak akan bisa menang meskipun menyerangnya bersama-sama..." Sonic melesat kencang melewati Genos dan kemudian pergi, "Kalian orang-orang yang cuma bisa berpura-pura bertarung demi keadilan tak akan bisa mengalahkan musuh yang benar-benar kuat, juga tak bisa melindungi apa pun.."

Saat Genos menghadap ke belakang, Sonic sudah tak ada.
"Siapa sebenarnya orang mesum tadi?"

"Biar saja, yang penting sekarang aku harus menemukan target dengan cepat. Tak akan kubiarkan jumlah korban meningkat akibat Monster-Monster laut itu..." ucap Genos. "Aku mendeteksi adanya tanda-tanda kehidupan dalam jumlah besar di dekat sini, apa mereka Monster Laut? Tidak, tunggu dulu, itu Pusat Evakuasi!!"

Di gedung evakuasi, sebuah gedung berbentuk setengah bola yang tentunya dibuat dari bahan yang sangat kokoh...

Tampak orang-orang sedang berkumpul di dalam sana. Di antara mereka, ada seorang anak yang mengungsi bersama ayahnya.

"Papa, apa monster menakutkannya masih di luar sana?"
"Jangan khawatir anakku, papa yakin seseorang pasti akan membereskannya untuk kita.."

"Terlebih, selama kita berada di gedung pengungsian ini, kita akan tetap aman apa pun yang terjadi. Bahkan kalau ada beberapa Monster yang menyerang tempat ini sekaligus, di sini ada 5000 pelindung. Dan kalau kita bertarung bersama-sama, kita pasti bisa mengalahkan satu atau dua dari mereka..."

Sial nasib mereka, Raja Laut kini sudah berdiri tepat di hadapan depan gedung itu.
"Aku bisa merasakan mereka... Aku bisa merasakan banyak tanda-tanda kehidupan dari dalam sana..."

Kemudian dengan sekali hantam, monster itu menciptakan lubang besar di tembok itu.

"Senang bertemu kalian semua, dan selamat tinggal..." ucap Raja Laut, sebagai salam karena sebentar lagi orang-orang itu akan pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.

"Tunggu sebentar!!!"

Seseorang di antara kerumunan warga yang mengungsi tiba-tiba angkat tangan dan mendekati Raja Laut. "Kami menyerah, kalau ada sesuatu yang kau inginkan dari kami, kami akan melakukannya!! Jadi kumohon, jangan serang kami..." ucapnya.

"Aku mohon padamu..."

Orang itu ternyata Allback-man, seorang Hero Kelas C.


"Hah, aku mengungsi kemari karena tahu kalau aku tak bisa menangani Bencana Level Iblis. Ini adalah kemungkinan terburuk yang ada, kurasa aku telah gagal sebagai seorang Hero. Aku yakin aku ini termasuk salah satu yang terkuat di Kelas C, tapi kali ini musuh berada jauh di atasku..."

"Menyerah katamu? Hehehe..." Raja Laut tertawa. "Mau menyerah atau tidak, kalian tetap akan mati, karena aku akan membunuh kalian semua..."

"Kau bilang sesuatu yang aku inginkan dari kalian? Bagaimana kalau jeritan kematian yang merdu? Jeritan saat aku mengoyak-ngoyak tubuh kalian sebagai peringatan untuk manusia yang lain..."

Kata-kata Raja Laut membuat para pengungsi terdiam dan makin ketakutan.

"Apa dia marah karena teman-temannya dibunuh? Ini buruk..." pikir Allback-man.

"Aku memang payah, tapi tak ada cara lain untuk mengulur-ngulur waktu. Aku harus tetap menahannya sampai Hero Kelas A atau S muncul untuk menolong kami..."

"Atau bagaimana kalau kami coba menggabungkan kekuatan dan melawannya bersama-sama? Tidak... Itu tak ada gunanya, monster ini baru saja menghancurkan tembok anti roket dengan mudahnya. Tapi bagaimana aku harus menahannya? Kali ini aku pasti diserang..."

"Ah... Aku kencing di celana..."

"Aku memang payah..."

"Ini percuma, aku akan dibunuhnya, bagaimana ini!? Mustahil aku bisa menahannya terus hanya dengan kata-kata. Haruskah bertarung? Bertarung atau tidak?"

"Haaah!!" seseorang tiba-tiba saja muncul dari belakang Allback-man, seorang Hero Kelas B, Jet Nice Guy.

"Hero!? Jadi bukan aku saja Hero yang pergi mengungsi?" pikir Allback-man. Dan tak lama setelahnya, Hero lain bermunculan.

"Aku juga akan bertarung!!!" ucap Hero Kelas C, Buzz-Buzz Man.

"Baiklah, ayo gabungkan kekuatan kita..." ucap Hero Kelas A, Sneck si Tinju Ular. "Rankingku mungkin yang paling rendah yaitu 38, tapi aku tetaplah Hero Kelas A, ayo lakukan!!"

"A... Aku juga seorang Hero!! Allback-man siap untuk membantu!!!" akhirnya Allback-man bersemangat.

"Jadi sekarang kita berempat ya..."
"Dua kelas C, satu kelas B dan A, kita bisa melakukannya!!"
"Ayo lakukan!! Lagi pula ini bukan kali pertamaku melawan makhluk misterius!!"

Dalam hati sebenarnya Sneck masih ketakutan, "Meskipun bersama-sama beberapa Hero yang mengungsi, tetap saja aku ragu..."

"Apa mereka itu Hero?"

Orang-orang mulai menyadari keberadaan mereka.

"Hero datang untuk menolong kita?"
"Lihat! Para Hero datang untuk menolong kita!!"
"Sekarang kita aman!!"

"Aku merasa jauh lebih percaya diri karena aku tahu kau itu Kelas A..."
"Umm... Ya..."

Sementara itu di sisi Saitama, ia malah berputar-putar mencari di perumahan warga.
"Tak ada siapa-siapa di sini, coba cari di sebelah sana saja ah..."

Padahal gedung evakuasi ada di belakangnya.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments